Pengertian Akuisisi dalam Bisnis, Jenis & Saham Beserta Manfaatnya
Akuisisi adalah proses di mana sebuah perusahaan membeli perusahaan lain atau sebagian dari asetnya. Hal ini sering dilakukan untuk memperluas pangsa pasar perusahaan untuk mendapatkan akses ke teknologi atau produk baru bahkan mengeliminasi persaingan. Dalam konteks ekonomi global, Amerika Serikat (AS) menjadi pusat perhatian utama dalam aktivitas akuisisi, terutama di sektor saham.
Investasi saham Amerika menawarkan peluang yang menarik bagi perusahaan yang ingin memperluas pangsa pasar, teknologi, atau aset. Investasi saham luar negeri juga menjadi pilihan utama bagi investor global yang mencari diversifikasi portofolio mereka. Karena itulah, Anda bisa mempertimbangkan diversifikasi dengan investasi saham lewat Gotrade. Untuk mengetahui lebih jauh terkait apa itu akuisisi, jenis, maupun manfaatnya, simak penjelasan berikut ini.
Pengertian Akuisisi dalam Bisnis
Arti akuisisi adalah proses di mana satu perusahaan mengambil alih kepemilikan dari perusahaan lain. Dalam konteks bisnis, akuisisi dapat terjadi ketika satu perusahaan membeli mayoritas saham perusahaan lain atau seluruh bisnisnya. Akuisisi dapat dilakukan dengan cara membeli saham, aset, atau bisnis secara keseluruhan.
Melalui akuisisi, sebuah perusahaan dapat memperoleh aset berharga, keahlian, dan teknologi yang mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dikembangkan secara internal. Selain itu, akuisisi memungkinkan perusahaan untuk memasuki pasar baru dengan cepat, meningkatkan diversifikasi produk, dan mengurangi persaingan, sembari mengoptimalkan sumber daya dan kapabilitas untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan jangka panjang.
Akuisisi adalah strategi bisnis yang diadopsi perusahaan untuk mencapai pertumbuhan yang cepat. Suatu strategi yang digunakan untuk memperluas pasar terutama dalam mengkombinasikan kemampuan perusahaan agar dapat mengintegrasikan rantai pasokan yang lebih efisien.
Manfaat dan Tujuan dari Akuisisi
Tujuan dari akuisisi (pengambilalihan) dapat bervariasi tergantung pada strategi dan tujuan perusahaan yang melakukan proses tersebut. Beberapa tujuan umum dari akuisisi antara lain sebagai berikut.
1. Ekspansi Pasar
Perusahaan dapat melakukan akuisisi untuk memperluas pangsa pasarnya. Dengan mengakuisisi perusahaan lain yang telah mapan di suatu pasar tertentu maka bisa lebih cepat memperluas cakupan geografis atau segmen pasar.
2. Diversifikasi Portofolio Produk atau Layanan
Akuisisi perusahaan juga bisa digunakan untuk diversifikasi. Perusahaan dapat mengakuisisi bisnis baru yang menawarkan produk atau layanan berbeda, sehingga mengurangi risiko terkait dengan ketergantungan pada satu jenis bisnis.
3. Efisiensi Operasional
Perusahaan dapat melakukan akuisisi untuk mencapai efisiensi operasional. Hal ini dapat melibatkan penggabungan operasi, pengurangan biaya, dan peningkatan produktivitas melalui ekonomi skala.
4. Akses ke Sumber Daya dan Teknologi
Tujuan akuisisi dapat memberikan akses ke sumber daya yang penting. Hal ini seperti teknologi baru, hak kekayaan intelektual, atau keterampilan khusus yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
5. Menghadapi Persaingan
Dalam beberapa kasus, perusahaan dapat melakukan proses akuisisi sebagai tanggapan terhadap tekanan persaingan. Dengan mengakuisisi pesaing atau perusahaan yang memiliki aset kritis, perusahaan bisa memperkuat posisinya di pasar.
6. Keuntungan Finansial
Akuisisi juga bisa bertujuan untuk mencapai keuntungan finansial, seperti peningkatan pendapatan, laba bersih, atau pertumbuhan nilai perusahaan. Hal ini bisa tercermin dalam harga saham.
7. Memperoleh Keahlian dan Talenta
Strategi akuisisi adalah cara yang digunakan perusahaan untuk memperoleh keahlian dan bakat khusus dari tim manajemen atau pekerja kunci dari perusahaan tersebut. Hal inilah yang menjadi alasan penerapan strategi akuisisi.
8. Mengurangi Risiko Bisnis
Dengan cara akuisisi perusahaan yang telah memiliki catatan keberhasilan maka bisa mengurangi risiko terkait dengan memulai bisnis atau proyek baru dari awal.
Mengapa Investor Perlu Melakukan Akuisisi?
Arti dari akuisisi adalah tindakan membeli saham atau aset untuk menguasai perusahaan tersebut. Secara umum berikut adalah alasan mengapa investor harus menerapkan strategi ini.
Pertumbuhan Bisnis: Akuisisi dapat menjadi strategi untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang cepat.
Ekonomi Skala dan Efisiensi Operasional: Melalui akuisisi, investor bisa mencapai efisiensi operasional dan ekonomi skala. Dengan menggabungkan sumber daya dan operasi dua perusahaan, mereka dapat mengurangi biaya produksi, distribusi, maupun administrasi.
Diversifikasi Portofolio: Investor mungkin ingin diversifikasi portofolio mereka dengan mengakuisisi perusahaan di sektor atau industri yang berbeda.
Akses ke Teknologi atau Inovasi: Akuisisi dapat memberikan akses kepada investor terhadap teknologi terkini atau inovasi dalam industri tertentu yang memberikan keuntungan besar bagi perusahaan.
Penguatan Posisi Pasar: Dengan mengakuisisi pesaing atau perusahaan yang memiliki posisi kuat di pasar, investor dapat memperkuat posisi mereka dalam industri dan mengurangi tekanan persaingan.
Keuntungan Pajak: Beberapa akuisisi dapat memberikan keuntungan pajak, seperti pengurangan pajak atau mengoptimalkan struktur pajak yang menguntungkan.
Mengoptimalkan Struktur Modal: Investor mungkin melihat akuisisi sebagai cara untuk mengoptimalkan struktur modal mereka atau memanfaatkan peluang pembiayaan yang menguntungkan.
Pengembangan Portofolio Produk atau Layanan: Melalui akuisisi, investor dapat memperluas portofolio produk atau layanan mereka, menciptakan diversifikasi tambahan atau menawarkan solusi yang lebih lengkap kepada pelanggan.
Pengambilalihan Sumber Daya Manusia dan Keterampilan: Akuisisi dapat memberikan investor akses terhadap tenaga kerja yang berkualitas atau keterampilan khusus yang diperlukan untuk mengelola bisnis tertentu.
Jenis Jenis Akuisisi
Definisi akuisisi adalah proses membeli perusahaan lain untuk berbagai tujuan tertentu. Ada beberapa jenis akuisisi yang dapat dilakukan oleh perusahaan seperti.
1. Akuisisi Horizontal
Akuisisi horizontal terjadi ketika perusahaan membeli perusahaan sejenis yang beroperasi dalam industri yang sama. Contohnya, perusahaan A yang bergerak di bidang makanan dan minuman membeli perusahaan B yang juga bergerak di bidang sama. Dengan melakukan akuisisi ini, perusahaan A dapat memperluas pangsa pasarnya dan mengurangi persaingan di industri tersebut.
2. Akuisisi Vertikal
Akuisisi vertikal terjadi ketika membeli perusahaan lain yang berada dalam rantai pasokan mereka, baik sebagai pemasok atau distributor. Misalnya, perusahaan A yang bergerak di bidang produksi pakaian membeli perusahaan B yang merupakan pemasok kain. Dengan melakukan akuisisi ini, perusahaan A dapat mengendalikan rantai pasokan mereka sendiri dan mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga.
3. Akuisisi Konglomerat
Akuisisi konglomerat terjadi ketika membeli perusahaan yang beroperasi dalam industri berbeda secara keseluruhan. Contohnya, perusahaan A bergerak di bidang teknologi membeli perusahaan B yang bergerak di bidang properti. Dengan melakukan akuisisi ini, perusahaan A dapat memperluas diversifikasi bisnisnya dan memasuki industri yang baru.
4. Akuisisi Aset
Akuisisi aset terjadi ketika perusahaan hanya membeli aset tertentu dari perusahaan lain, seperti teknologi atau properti. Misalnya, perusahaan A yang membutuhkan teknologi baru untuk meningkatkan efisiensi operasionalnya membeli teknologi tersebut dari perusahaan B. Dengan melakukan akuisisi ini, perusahaan A dapat memperoleh keunggulan kompetitif melalui penggunaan teknologi baru.
5. Akuisisi Manajemen
Akuisisi manajemen terjadi ketika perusahaan membeli saham mayoritas perusahaan yang mereka kelola. Misalnya, manajemen perusahaan A membeli saham mayoritas perusahaan tersebut dari pemegang saham lainnya. Dengan melakukan akuisisi ini, bisa mengendalikan keputusan strategis dan mengambil alih kendali perusahaan secara keseluruhan.
Dalam melakukan akuisisi, perusahaan perlu mempertimbangkan secara matang sebelum, termasuk risiko yang terkait. Akuisisi dapat menjadi strategi yang efektif untuk pertumbuhan dan pengembangan perusahaan ketika dilakukan bijak.
Kelebihan dan Kekurangan Akuisisi
Akuisisi atau pengambilalihan perusahaan memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Berikut adalah beberapa poin yang dapat dijadikan pertimbangan:
Kelebihan Akuisisi
Perluasan Pasar: Akuisisi dapat membantu perusahaan untuk memperluas pasar mereka dengan mendapatkan akses ke pelanggan baru.
Diversifikasi Portofolio: Melalui akuisisi, perusahaan bisa mendiversifikasi portofolio bisnis mereka. Sehingga mengurangi risiko terkait ketergantungan pada satu jenis produk atau layanan.
Efisiensi Operasional: Integrasi operasional dari dua perusahaan yang bergabung dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi.
Penyelamatan Perusahaan: Dalam beberapa kasus, akuisisi bisa menyelamatkan perusahaan yang mengalami kesulitan finansial atau manajemen.
Akses ke Sumber Daya: Perusahaan yang diakuisisi bisa mendapatkan akses ke sumber daya baru seperti teknologi, sumber daya manusia, dan modal.
Keuntungan Skala: Akuisisi bisa membawa keuntungan skala yang dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Kekurangan Akuisisi
Resiko Integrasi: Proses integrasi dua perusahaan seringkali rumit dan bisa menghasilkan gangguan operasional.
Konflik Budaya: Perbedaan budaya perusahaan yang diakuisisi bisa menyebabkan konflik dan ketidakcocokan di tingkat organisasi.
Biaya Tinggi: Akuisisi dapat menghasilkan biaya lebih tinggi. Biaya akuisisi tersebut termasuk transaksi, biaya integrasi, dan biaya restrukturisasi.
Kegagalan Integrasi: Jika integrasi tidak dilakukan dengan baik, dapat menyebabkan kegagalan akuisisi dan kerugian finansial.
Ketidakpastian Hukum dan Regulasi: Proses akuisisi seringkali terkait dengan ketidakpastian hukum dan regulasi sehingga memperlambat atau menghambat proses tersebut.
Bagaimana Cara Akuisisi Perusahaan?
Proses akuisisi perusahaan melibatkan pembelian satu perusahaan oleh perusahaan lainnya. Untuk melakukan proses akuisisi ada beberapa tahapan sebagai berikut.
Identifikasi Tujuan Akuisisi:Tentukan tujuan akuisisi Anda. Apakah itu untuk memperluas pangsa pasar, mendapatkan teknologi baru, mengakses sumber daya tertentu, atau tujuan lainnya.
Riset dan Pemilihan Target: Identifikasi perusahaan yang sesuai dengan tujuan akuisisi Anda. Lakukan riset menyeluruh tentang kinerja keuangan, operasional, dan reputasi perusahaan target.
Penilaian Nilai: Tentukan nilai perusahaan target. Hal ini melibatkan penilaian keuangan dan analisis aset, liabilitas, dan nilai pasar.
Lakukan Negosiasi: Mulailah negosiasi dengan pemilik atau pemegang saham mayoritas perusahaan target. Membangun hubungan yang baik dapat membantu dalam proses ini.
Persetujuan dan Due Diligence: Setelah mencapai kesepakatan awal, lakukan due diligence untuk memastikan tidak ada masalah tersembunyi. Hal ini melibatkan pemeriksaan mendalam terhadap segala aspek perusahaan, termasuk hukum, keuangan, dan operasional.
Persetujuan Regulator: Dalam beberapa kasus, akuisisi mungkin memerlukan persetujuan dari otoritas pengatur. Pastikan untuk memenuhi semua persyaratan peraturan yang berlaku.
Penyelesaian Kesepakatan: Setelah semua persyaratan terpenuhi, selesaikan kesepakatan. Hal ini melibatkan pembayaran dan transfer kepemilikan.
Integrasi: Mulai proses integrasi perusahaan. Aktivitas ini melibatkan penggabungan operasional, karyawan, sistem, dan budaya perusahaan.
Evaluasi dan Perbaikan: Setelah integrasi, evaluasilah hasil akuisisi. Identifikasi area dimana perbaikan diperlukan dan ambil tindakan yang diperlukan.
Komunikasikan dengan Karyawan: Berkomunikasilah dengan karyawan, pelanggan, dan pemangku kepentingan lainnya. Penjelasan yang baik dapat membantu mengurangi ketidakpastian dan ketegangan.
Apa Saja Faktor Penentu Keberhasilan Akuisisi?
Keberhasilan akuisisi bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks dan bervariasi tergantung pada konteks industri, perusahaan, dan kondisi pasar. Beberapa faktor yang umumnya dianggap sebagai penentu keberhasilan akuisisi adalah sebagai berikut:
1. Strategi yang Jelas
Keberhasilan akuisisi seringkali terkait erat dengan kesesuaian antara tujuan strategis perusahaan dan sasarannya. Akuisisi harus diarahkan untuk mendukung dan memperkuat posisi strategis perusahaan.
2. Manajemen dan Integrasi yang Efektif
Kemampuan manajemen dalam mengelola dan mengintegrasikan dua entitas yang berbeda menjadi kunci. Proses integrasi yang baik diperlukan untuk menghindari hambatan operasional dan budaya.
3. Penilaian dan Evaluasi yang Akurat
Penilaian yang akurat terhadap nilai perusahaan target sangat penting. Kesalahan dalam menilai atau potensi risiko dapat berdampak negatif terhadap kesehatan keuangan perusahaan yang mengakuisisi.
4. Budaya Perusahaan
Kesesuaian budaya antara perusahaan yang mengakuisisi dan target juga merupakan faktor penting. Perbedaan budaya yang signifikan dapat menyebabkan konflik dan kesulitan integrasi.
5. Keberlanjutan Operasional
Perusahaan yang diakuisisi harus dapat beroperasi secara efisien setelah proses selesai. Ketersediaan sumber daya manusia dan teknologi adalah faktor penting dalam memastikan kelangsungan operasional.
6. Manajemen Risiko dan Kepatuhan
Pemahaman dan pengelolaan risiko yang baik, termasuk hukum dan kepatuhan, menjadi kunci. Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi keberlanjutan bisnis dan reputasi perusahaan.
7. Dukungan Pemegang Saham
Dukungan pemegang saham internal dan eksternal, sangat penting. Keberhasilan akuisisi seringkali memerlukan dukungan luas dan pemahaman stakeholder.
8. Kondisi Pasar dan Ekonomi
Kondisi pasar dan ekonomi global atau sektor khusus juga bisa mempengaruhi keberhasilan akuisisi. Perubahan dalam kondisi ekonomi atau pasar bisa memperkuat atau melemahkan dampak akuisisi.
9. Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Tata kelola perusahaan yang baik membantu dalam pengambilan keputusan strategis. Hal ini juga membantu memastikan bahwa proses akuisisi dilakukan secara transparan dan etis.
10. Kemampuan untuk Menerapkan Perubahan
Fleksibilitas dan kemampuan perusahaan yang mengakuisisi untuk beradaptasi dengan perubahan. Hal ini termasuk perubahan dalam struktur organisasi dan operasional yang menjadi faktor kunci.
Perbedaan Merger dan Akuisis
Dalam dunia bisnis, akuisisi dan merger adalah kedua istilah yang sering dianggap saja. Padahal ada beda merger dan akuisisi dari banyak faktor. Simak tabel berikut ini untuk mengetahui perbedaannya.
Perbedaan | Merger | Akusisi |
---|---|---|
Definisi | Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu entitas baru. | Akuisisi adalah pembelian satu perusahaan oleh perusahaan lain. |
Tujuan | Menciptakan sinergi dan keuntungan bersama untuk kedua perusahaan. | Mendapatkan kontrol penuh atas perusahaan yang diakuisisi. |
Bentuk | Dapat berbentuk merger sejati (merger of equals) atau akuisisi dengan menjaga identitas perusahaan yang diakuisisi | Dapat berbentuk akuisisi saham atau aset. |
Pemilik | Setelah merger, perusahaan baru memiliki pemilik yang sama dari kedua perusahaan tersebut. | Setelah akuisisi, perusahaan yang melakukannya menjadi pemilik penuh perusahaan tersebut. |
Risiko | Lebih sedikit risiko konflik kepentingan karena kedua perusahaan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. | Risiko konflik kepentingan lebih tinggi. Karena perusahaan yang diakuisisi harus beradaptasi dengan kebijakan dan budaya perusahaan tersebut. |
Integrasi | Proses integrasi mungkin lebih mudah karena kedua perusahaan bersedia bekerjasama. | Proses integrasi mungkin lebih sulit karena perlu menyesuaikan budaya dan sistem yang berbeda. |
Pengalaman Manajemen | Manajemen dari kedua perusahaan dapat tetap berada di posisinya atau berbagi tanggung jawab. | Manajemen perusahaan yang diakuisisi seringkali mengalami perubahan. | Akuntansi | Dalam merger, aset dan liabilitas kedua perusahaan digabungkan. | Dalam akuisisi, aset dan liabilitas perusahaan yang diakuisisi tetap terpisah dari perusahaan tersebut. |