Hawkish, Dovish Dalam Trading: Pengertian & Study Case

Hawkish adalah suatu istilah dalam konteks kebijakan ekonomi yang menggambarkan kecenderungan pemerintah atau bank sentral untuk mengambil tindakan yang lebih agresif dalam mengendalikan inflasi. Dengan kata lain, kebijakan moneter hawkish dapat diidentifikasi melalui kenaikan suku bunga acuan, pengurangan stimulus ekonomi, atau langkah-langkah lain untuk menekan pertumbuhan ekonomi yang terlalu cepat.

Dalam konteks saham, kebijakan hawkish dapat menciptakan ketidakpastian di pasar. Karena itulah dalam konteks investasi saham Amerika sangat penting menyadari bahwa kebijakan moneter yang lebih ketat dapat berdampak langsung pada pasar keuangan. Salah satu aspek yang paling terkait adalah pergerakan suku bunga. Saat bank sentral menaikkan suku bunga, cenderung membuat investasi berbasis obligasi lebih menarik daripada saham, karena tingkat imbal hasil lebih tinggi dapat diperoleh tanpa risiko pasar yang sama tingginya. Untuk mengetahui lebih jelas terkait maksud hawkish dalam saham, simak penjelasan berikut ini.

Apa Itu Hawkish?

Arti hawkish adalah istilah yang menunjukkan kecenderungan bank sentral untuk mengambil kebijakan moneter lebih ketat dengan tujuan utama adalah mengendalikan inflasi. Kebijakan ini biasanya diwujudkan melalui peningkatan suku bunga, yang dapat berdampak pada biaya pinjaman dan mengurangi likuiditas di pasar. Akibatnya, hawkish dapat mempengaruhi harga saham karena perubahan suku bunga sering diikuti oleh reaksi pasar.

Misalnya, jika bank sentral mengisyaratkan bahwa akan meningkatkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi, hal ini dapat memicu reaksi negatif di pasar saham. Karena peningkatan suku bunga dapat menyebabkan biaya pinjaman yang lebih tinggi, mengurangi keuntungan perusahaan, dan mempengaruhi harga saham.

Apa Itu Dovish?

Istilah dovish adalah sikap atau kebijakan yang cenderung kurang agresif terhadap inflasi. Posisi dovish seringkali diambil oleh bank sentral atau pejabat kebijakan ekonomi yang berpendapat bahwa perlu adanya langkah-langkah untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Bahkan jika itu berarti mempertahankan suku bunga rendah atau menerapkan kebijakan moneter yang lebih akomodatif.

Dalam konteks pasar saham, kebijakan dovish memiliki dampak positif. Misalnya, jika bank sentral menyatakan bahwa mereka akan menjaga suku bunga rendah atau menerapkan stimulus ekonomi untuk mendukung pertumbuhan, maka bisa meningkatkan sentimen pasar saham. Suku bunga rendah cenderung merangsang investasi dan konsumsi, yang dapat berdampak positif pada perusahaan maupun ekonomi secara keseluruhan. Jadi, sikap dovish dapat memberi angin segar bagi para investor, terutama bagi mereka yang mencari peluang di investasi jangka pendek dan panjang.

Manfaat Hawkish dan Dovish

Istilah dovish dan hawkish adalah konteks yang biasanya digunakan dalam kebijakan luar negeri maupun moneter. Terutama terkait dengan kebijakan bank sentral dan pemerintah terhadap inflasi, suku bunga, dan stabilitas ekonomi. Ketika kebijakan ini diterapkan berikut adalah manfaat keduanya.

Manfaat Kebijakan Hawkish

  • Pemberantasan Inflasi: Kebijakan hawkish bertujuan untuk mengendalikan inflasi dengan meningkatkan suku bunga dan mengurangi uang yang beredar. Hal ini bisa mencegah gejolak harga dan menjaga stabilitas ekonomi.

  • Kepercayaan Investor: Kebijakan yang cenderung hawkish dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap mata uang dan pasar keuangan. Hal ini dikarenakan menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi.

Manfaat Kebijakan Dovish

  • Pemulihan Ekonomi: Kebijakan dovish dapat digunakan dalam situasi ekonomi yang lesu atau resesi untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Hal ini melibatkan penurunan suku bunga dan langkah-langkah lain yang memperluas pasokan uang untuk mendorong investasi serta konsumsi.

  • Pengurangan Pengangguran: Kebijakan dovish dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran. Caranya dengan merangsang kegiatan ekonomi dan memberikan insentif bagi perusahaan untuk mempekerjakan lebih banyak pek erja.

Penting untuk diingat bahwa keseimbangan antara kebijakan hawkish dan dovish harus dicapai sesuai dengan kondisi ekonomi. Terlalu banyak kebijakan hawkish dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi. Sementara terlalu banyak kebijakan dovish dapat meningkatkan risiko inflasi dan ketidakstabilan ekonomi. Oleh karena itu, bank sentral dan pemerintah cenderung memilih kebijakan yang seimbang sesuai dengan kondisi ekonomi saat sekarang.

Faktor yang Mempengaruhi Market Sentiment 

Market sentiment dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sentimen pasar.

1. Berita Ekonomi dan Politik

Keputusan politik dan kebijakan ekonomi dapat memiliki dampak signifikan pada pasar. Berita positif atau negatif tentang pertumbuhan ekonomi, kebijakan moneter, atau stabilitas politik dapat mempengaruhi sentimen pasar.

2. Data Ekonomi

 Rilis data ekonomi seperti pertumbuhan GDP, tingkat pengangguran, produksi industri, dan lainnya dapat mempengaruhi pandangan investor tentang kesehatan ekonomi suatu negara atau wilayah.

3. Kondisi Keuangan Perusahaan

Kinerja keuangan perusahaan, laporan laba-rugi, dan proyeksi ke depan dapat mempengaruhi sentimen pasar terhadap saham-saham individu maupun sektor tertentu.

4. Kondisi Geopolitik

Konflik geopolitik, perang, atau ketegangan antarnegara dapat menciptakan ketidakpastian di pasar keuangan. Hal ini mempengaruhi keputusan investor dan menciptakan fluktuasi harga.

5. Siklus Ekonomi

Fase siklus ekonomi, seperti resesi atau pemulihan ekonomi, dapat memberikan dampak signifikan pada sentimen pasar.

6. Ketidakpastian Pasar

Ketidakpastian ekonomi global atau faktor-faktor yang sulit diprediksi, seperti perubahan kebijakan pemerintah atau krisis finansial. Hal ini bisa menciptakan ketidakpastian di pasar dan mempengaruhi sentimen investor.

7. Perubahan Suku Bunga

Keputusan bank sentral terkait suku bunga dapat mempengaruhi sentimen pasar. Suku bunga yang lebih tinggi atau rendah dapat memberikan sinyal tentang kebijakan moneter maupun dampaknya pada investasi.

8. Trend Teknis

Analisis grafik dan trend teknis dalam perdagangan saham dan mata uang juga dapat mempengaruhi sentimen pasar. Pergerakan harga historis dapat mempengaruhi keputusan investor.

9. Psikologi Investor

Sentimen pasar juga dipengaruhi oleh emosi dan persepsi investor. Faktor-faktor seperti kepercayaan, ketakutan, dan harapan dapat membentuk pandangan kolektif pasar.

10. Perubahan Mata Uang

Nilai tukar mata uang dapat mempengaruhi daya saing ekspor dan impor suatu negara. Kemudian pada gilirannya dapat mempengaruhi sentimen pasar terhadap mata uang tersebut.

Perbedaan Hawkish VS Dovish

Hawkish dan dovish menggambarkan dua pendekatan kebijakan yang berbeda dalam menangani ekonomi, dengan fokus utama pada tingkat suku bunga maupun pendekatan terhadap inflasi serta pertumbuhan ekonomi. Untuk mengetahui perbedaan dovish vs hawkish, simak tabel berikut ini.

Perbedaan Hawkish Dovish
Definisi Kebijakan ekonomi atau kebijakan moneter yang cenderung lebih agresif dan proaktif dalam menangani inflasi atau masalah ekonomi lainnya. Kebijakan ekonomi atau kebijakan moneter yang cenderung lebih akomodatif dan kurang agresif. Umumnya lebih fokus pada pertumbuhan ekonomi dan pengurangan tingkat pengangguran.
Suku Bunga Mungkin cenderung menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi. Lebih mungkin untuk menurunkan suku bunga guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi pengangguran.
Mata Uang Dapat menyebabkan apresiasi mata uang karena tingkat suku bunga yang lebih tinggi. Dapat menyebabkan depresiasi mata uang karena suku bunga yang lebih rendah untuk meningkatkan daya beli.
Fokus Kebijakan Lebih fokus pada stabilitas harga dan mencegah terjadinya overheating ekonomi. Lebih fokus pada pertumbuhan ekonomi dan pencegahan reses.
Dampak pada Pasar Mungkin menyebabkan ketidakpastian dan volatilitas di pasar keuangan. Mungkin menciptakan suasana yang lebih stabil dan dapat memberikan kepercayaan kepada pelaku pasar.

Kapan Momentum Tepat Untuk Menentukan Sikap Hawkish dan Dovish?

Dovish dan hawkish adalah kebijakan moneter biasanya tergantung pada berbagai faktor ekonomi dan kondisi pasar. Berikut adalah beberapa momen di mana bank sentral atau pejabat kebijakan moneter mungkin memilih sikap hawkish atau dovish.

1. Inflasi Tinggi

  • Hawkish: Jika tingkat inflasi melampaui target bank sentral atau dianggap sebagai ancaman bagi stabilitas harga. Bank sentral mungkin memilih sikap hawkish. Hal ini bisa mencakup kenaikan suku bunga untuk mendinginkan perekonomian dan mengendalikan inflasi.

  • Dovish: Jika inflasi berada pada tingkat yang dianggap rendah dan bank sentral lebih fokus pada pemulihan ekonomi. Mereka mungkin memilih sikap dovish dengan mempertahankan atau menurunkan suku bunga.

2. Pertumbuhan Ekonomi

  • Hawkish: Saat pertumbuhan ekonomi sangat cepat dan ada kekhawatiran tentang potensi "overheating", bank sentral dapat mengambil sikap hawkish dengan meningkatkan suku bunga. Tujuannya untuk mengendalikan aktivitas ekonomi yang berlebihan.

  • Dovish: Jika pertumbuhan ekonomi melambat atau terdapat risiko resesi, bank sentral mungkin memilih sikap dovish dengan menurunkan suku bunga. Tujuannya untuk merangsang aktivitas ekonomi.

3. Ketidakpastian Pasar dan Geopolitik

  • Hawkish: Jika terjadi ketidakpastian pasar atau ketegangan geopolitik yang dapat mempengaruhi stabilitas keuangan, bank sentral dapat memilih sikap hawkish. Tujuannya untuk menjaga kestabilan dan kepercayaan pasar.

  • Dovish: Sebaliknya, dalam situasi ketidakpastian yang dapat merugikan pertumbuhan ekonomi, bank sentral mungkin cenderung mengambil sikap dovish. Tujuannya untuk memberikan dukungan tambahan.

4. Kondisi Tenaga Kerja

  • Hawkish: Jika tingkat pengangguran sangat rendah dan ada tanda-tanda tekanan inflasi dari sisi upah, bank sentral dapat mengambil sikap hawkish untuk mencegah lonjakan inflasi yang tidak diinginkan.

  • Dovish: Jika tingkat pengangguran tinggi dan ada kekhawatiran tentang ketidakpastian dalam pasar tenaga kerja, bank sentral mungkin cenderung mengambil sikap dovish untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.

Dampak Hawkish dan Dovish pada Pasar Keuangan

Respons pasar terhadap kebijakan moneter tidak selalu linier dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk kondisi ekonomi saat ini, ekspektasi pasar, serta faktor geopolitik. Jadi, berikut ini adalah dampak kebijakan dovish maupun hawkish pada pasar keuangan selengkapnya.

1. Sentimen Pasar

Kebijakan hawkish atau dovish dari bank sentral akan mempengaruhi sentimen pasar secara keseluruhan. Perilaku bank sentral dapat menjadi sinyal penting bagi investor mengenai arah ekonomi dan pergerakan pasar.

2. Suku Bunga

Dampak kebijakan hawkish adalah memiliki kecenderungan untuk meningkatkan suku bunga guna mengontrol inflasi. Hal ini bisa bisa menurunkan minat investasi karena biaya pinjaman yang lebih tinggi. Sebaliknya, kebijakan dovish menurunkan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga merangsang belanja dan investasi. Hal ini mendukung aset berisiko seperti saham.

3. Nilai Tukar Mata Uang

Kebijakan hawkish bisa menguatkan nilai mata uang karena peningkatan suku bunga yang menarik bagi investor. Sementara itu, kebijakan dovish akan melemahkan nilai mata uang karena suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi daya tarik bagi investor asing.

4. Pasar Saham

Kebijakan hawkish dapat menekan kinerja pasar saham karena biaya pinjaman yang lebih tinggi berpotensi mempengaruhi kinerja perusahaan. Di sisi lain, kebijakan dovish yang menurunkan suku bunga dapat memicu kenaikan pasar saham karena menurunkan biaya pinjaman bagi perusahaan untuk ekspansi dan investasi.

5. Komoditas

Kebijakan hawkish cenderung menekan harga komoditas karena mengurangi likuiditas di pasar. Sebaliknya, kebijakan dovish yang mendukung pertumbuhan ekonomi memiliki kecenderungan meningkatkan harga komoditas.

Cara Trading Saat Hawkish dan Dovish 

Hawkish dovish adalah suatu kebijakan moneter yang akan sangat berpengaruh ketika Anda melakukan trading. Jadi, berikut ini adalah tips bagaimana cara melakukan trading.

1. Lakukan Analisis Fundamental

Teliti pernyataan dan kebijakan bank sentral serta pejabat kebijakan yang mencerminkan sikap hawkish atau dovish. Pahami konsekuensi terhadap suku bunga, inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan nilai mata uang.

2. Analisis Teknikal

Manfaatkan alat analisis teknikal, seperti grafik harga dan indikator, untuk mengenali tren dan level penting pada instrumen yang diperdagangkan, seperti mata uang atau saham.

3. Pemantauan Berita

Pantau berita terkait kebijakan moneter dan pernyataan dari bank sentral atau pejabat kebijakan. Perhatikan komentar tentang inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan pandangan ke depan yang bisa berdampak pada pasar.

4. Identifikasi Peluang

Temukan peluang perdagangan yang sejalan dengan sikap hawkish atau dovish yang diumumkan. Contohnya, jika bank sentral mengumumkan sikap hawkish dengan niat menaikkan suku bunga, carilah peluang untuk menjual mata uang terkait.

5. Manajemen Risiko

Tentukan level stop loss dan target profit yang sesuai untuk mengendalikan risiko. Perhatikan volatilitas yang mungkin timbul sebagai tanggapan terhadap kebijakan hawkish atau dovish.

6. Eksekusi Trading

Lakukan perdagangan berdasarkan analisis dan strategi yang telah disiapkan. Pahami bahwa pasar dapat bersifat dinamis dalam merespons pernyataan dan kebijakan, sehingga diperlukan kewaspadaan maupun fleksibilitas dalam pengambilan keputusan perdagangan.

7. Lakukan Evaluasi dan Penyesuaian

Evaluasikan hasil perdagangan dan peroleh pembelajaran dari pengalaman tersebut. Jika diperlukan, sesuaikan strategi perdagangan berdasarkan perubahan sikap hawkish atau dovish yang terjadi supaya keuntungan Anda tetap optimal.

Study Case Penerapan Hawkish dan Dovish Dalam Trading Saham

Investasi Saham di Gotrade Raih Untung Optimal Ketika Kondisi Hawkis Maupun Dovish

Pemahaman tentang kondisi hawkish atau dovish harus diterapkan oleh investor sebagai strategi investasi untuk meningkatkan peluang keberhasilan. Karena itulah perubahan pasar yang sangat cepat, mengharuskan Anda cermat dalam mengambil keputusan trading khususnya dalam saham AS. 

Gotrade hadir sebagai pilihan platform terpercaya untuk melakukan investasi sekaligus trading saham* Amerika dengan cepat. Anda bisa memulai trading hanya dalam waktu 10 menit sejak pendaftaran pertama kali. Prosesnya yang instan menjadi solusi investasi yang cepat dan praktis.

Selain itu, aplikasi beli saham* Amerika ini sudah terdaftar di Bappebti dan Kominfo. Jadi keamanan serta kenyamanan bertransaksi akan Anda dapatkan. Lebih dari itu, Gotrade juga memahami pentingnya pembelajaran dan pertukaran wawasan dalam melakukan trading maupun investasi. Jadi, lewat satu aplikasi, Anda bisa melakukan jual beli saham sekaligus mendapatkan akses ke komunitas Gotrade Indonesia.

Yang artinya, Anda bisa berbagi pengalaman dan mendapatkan wawasan baru terkait investasi saham Amerika. Dengan modal terjangkau mulai Rp15.000 hingga fitur komunitas untuk diskusi dan insight terbaik, Gotrade adalah pilihan cerdas bagi siapa saja yang ingin terjun ke dunia saham. Karena itu, unduh aplikasinya sekarang dan lakukan transaksi untuk mendukung keberhasilan finansial Anda di masa depan!

Dengan memahami dinamika hawkish dan dovish, investor bisa membuat strategi investasi yang lebih tepat. Misalnya, dalam kondisi hawkish, investor lebih memilih untuk berinvestasi dalam instrumen yang lebih aman seperti obligasi pemerintah. Sedangkan dalam kondisi dovish saham dengan potensi pertumbuhan seperti Apple, Google, Meta, Netflix, dan sebagainya mungkin lebih menarik. Pengetahuan ini sangat relevan bagi pengguna Gotrade dalam merencanakan investasi mereka di pasar saham AS supaya keuntungan optimal dan risiko kerugian bisa diminimalisir.

Disclaimer:
Gotrade Indonesia (PT Valbury Asia Futures) memungkinkan akses ke saham AS dari Indonesia melalui kontrak yang didukung penuh. 'Saham' mengacu pada Kontrak Derivatif PALN dan tidak mengacu pada "surat berharga" berdasarkan undang-undang pasar modal Indonesia dan dalam hal apa pun tidak boleh dianggap sebagai penawaran umum efek.

Next
Next

Pengertian Joint Venture, Jenis & Manfaatnya Untuk Perusahaan