Reksadana Investasi Aman, Cara Investasi, Keuntungan vs Saham
Reksadana adalah produk investasi yang menarik bagi investor muda dan pemula, karena kemudahannya dalam memahami cara kerja dan manfaat yang ditawarkan. Dalam konteks ini, Reksadana memiliki kelebihan seperti diversifikasi risiko dan manajemen profesional.
Berbeda dari beli saham luar negeri, misalnya, Anda perlu memerhatikan dengan cermat perbedaan tingkat keuntungan dan tingkat risiko pada masing-masing jenis reksadana sebelum membelinya. Tingkat keuntungan reksadana sangat bervariasi sesuai tingkat risikonya, mulai dari 4% pada reksadana pasar uang sebagai jenis reksadana dengan tingkat risiko terendah, hingga 20% per tahun pada reksadana saham sebagai jenis reksadana dengan risiko tertinggi. Data tersebut sesuai dengan prinsip “high risk high return” yang sudah tidak asing bagi pelaku investasi dengan risiko tinggi dan potensi keuntungan tinggi, seperti investasi saham* Amerika.
Apa Itu Reksadana & Bagaimana Cara Berinvestasi?
Reksadana adalah instrumen investasi yang mengumpulkan dana dari banyak investor dan dikelola oleh manajer investasi profesional. Investasi ini menawarkan berbagai keuntungan bagi investor, terutama bagi mereka yang belum berpengalaman dalam berinvestasi saham.
Secara sederhana, Reksadana adalah investasi yang mengumpulkan dana dari banyak investor. Dana yang terkumpul kemudian dikelola oleh manajer investasi profesional yang bertugas untuk menginvestasikan dana tersebut dalam berbagai jenis aset, seperti saham, obligasi, dan produk keuangan lainnya. Dalam hal ini, risiko dan potensi keuntungan dibagi di antara para investor, sehingga Reksadana dapat menjadi pilihan investasi yang lebih aman dan terdiversifikasi dibandingkan dengan saham.
Jenis-jenis Reksadana
Sebelum mencoba investasi reksadana, investor perlu mengetahui dan memahami alokasi penempatan dana pada berbagai jenis reksadana yang tersedia. Menariknya, dalam investasi reksadana, investor juga bisa memiliki saham sebagai aset investasi dengan cara kerja pengelolaan dana yang sedikit berbeda, yaitu dengan memiliki reksadana saham. Manajer investasi reksadana saham menjadi pihak yang memilih dan memutuskan saham-saham yang akan dibeli dengan menggunakan dana yang mereka himpun dari investor.
Reksadana Pasar Uang: Investasi ini menempatkan dana pada instrumen pasar uang jangka pendek, seperti deposito dan sertifikat deposito.
Reksadana Pendapatan Tetap: Reksadana ini menginvestasikan minimal 80% asetnya dalam obligasi atau instrumen pendapatan tetap lainnya.
Reksadana Campuran: Reksadana ini mengalokasikan investasi dalam kombinasi saham dan obligasi.
Reksadana Saham: Reksadana ini menginvestasikan minimal 80% asetnya dalam saham.
Apakah Reksadana Bisa Rugi? Pahami Cara kerja Reksadana
Seperti instrumen-instrumen investasi lainnya, investor reksadana juga tidak terhindar dari risiko kerugian akibat penurunan nilai reksadana yang dipengaruhi oleh kondisi-kondisi seperti krisis moneter, bencana alam, suku bunga acuan, perubahan kebijakan pemerintah, keadaan politik, dan lainnya. Salah satu contohnya adalah menurunnya nilai reksadana saham di Indonesia pada tahun 2019 karena pengaruh perang dagang AS - Tiongkok. Pada masa itu, terhambatnya operasional bisnis perusahaan-perusahaan Tiongkok di sejumlah negara menyebabkan turunnya permintaan komoditas dari Indonesia untuk diekspor ke Tiongkok, sehingga penjualan dan laba pun menurun drastis. Penurunan tersebut menyebabkan sentimen negatif pada saham-saham perusahaan Indonesia yang banyak mengekspor komoditas ke Tiongkok dan, pada akhirnya, menurunkan minat untuk berinvestasi di reksadana saham.
Reksadana bekerja dengan menempatkan investasi pada berbagai jenis aset, sesuai dengan jenis Reksadana yang dipilih oleh investor. Risiko dan potensi keuntungan dibagi di antara para investor, sehingga Reksadana dapat menjadi pilihan investasi yang lebih aman dan terdiversifikasi. Dalam konteks keuntungan Reksadana vs saham, Reksadana cenderung memiliki tingkat risiko yang lebih rendah dan keuntungan yang lebih stabil, meskipun mungkin tidak sebesar investasi saham individual. Namun, Reksadana juga memiliki potensi keuntungan tinggi (high risk high return) tergantung pada pilihan jenis Reksadana yang diambil.
Keuntungan Reksadana vs Saham Bagi Pemula
Reksadana adalah investasi yang mengumpulkan dana dari banyak investor dan dikelola oleh manajer investasi profesional. Terdapat beberapa keuntungan dalam berinvestasi pada Reksadana, terutama bagi investor muda dan pemula. Berikut adalah penjabarannya secara lengkap!
Reksadana | Saham |
---|---|
Opsi Saham Beragam Reksadana menyediakan opsi investasi yang beragam. Dalam Reksadana, dana yang terkumpul diinvestasikan pada berbagai jenis aset, seperti saham, obligasi, dan instrumen keuangan lainnya. Hal ini memungkinkan investor untuk memilih jenis Reksadana yang sesuai dengan profil risiko dan preferensi mereka. |
Likuiditas yang Tinggi Saham mudah untuk dibeli dan dijual di pasar modal. Maka, investor bisa dengan mudah menyesuaikan portofolionya dengan tren pasar atau target keuangan. |
Modal Awal Rendah Reksadana juga memungkinkan investor untuk mengakses instrumen investasi yang mungkin tidak tersedia bagi investor individu. |
Modal Awal Tinggi Biasanya, investor perlu menyiapkan sekitar Rp1.000.000 untuk mulai investasi saham. Namun, sekarang, berbagai platform sudah menyediakan akses investasi saham dengan modal terjangkau. Misalnya, beli saham Amerika di Gotrade dengan minimal Rp15.000. |
Dikelola oleh Manajer Investasi Reksadana juga memiliki pengelolaan yang transparan, di mana investor dapat melihat kinerja dan komposisi investasi mereka secara berkala. |
Dikelola Secara Mandiri Investor saham perlu mengamati dan memahami perubahan tren pasar setiap harinya untuk dapat menyesuaikan portofolio guna memaksimalkan keuntungan. |
Resiko Lebih Terkendali Reksadana dapat menawarkan keseimbangan yang baik antara risiko dan keuntungan, terutama bagi investor yang ingin meminimalkan risiko investasi mereka tanpa mengorbankan potensi keuntungan (High Risk High Return). |
Risiko Tinggi Harga saham bisa berubah dengan cepat setiap hari karena berbagai faktor, seperti kebijakan politik. |
Pengenaan Pajak Penghasilan yang tidak signifikan besar tentu tidak diperlukan pembiayaan pajak yang besar, namun pemodal tetap juga harus melaporkan SPT Tahunan. |
Pengenaan Pajak Penjualan saham dikenakan pajak sebesar 0,1% dari hasil penjualan saham secara bruto di bursa efek. Selain itu, investor yang memperoleh dividen saham akan dikenakan pajak penghasilan (PPh) Final sebesar 10% dari penghasilan bruto. |