Kilas Balik Pasar Amerika : Pergerakan Mingguan 24 Feb - 28 Feb 2025

Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka 

📈 Pekan terakhir Februari 2025 menjadi periode penuh dinamika di pasar keuangan global. Investor menghadapi tekanan dari pelemahan saham teknologi besar, ketidakpastian kebijakan perdagangan, dan tanda-tanda perlambatan ekonomi. Namun, ada juga faktor pendukung yang menjaga stabilitas ekonomi. Berikut adalah rangkuman peristiwa pasar dari 24 hingga 28 Februari 2025. 📊✨

Quick Recap

1️⃣ Pergerakan Indeks Pasar Saham

📉 S&P 500 turun -1.0% ke 5,955, setelah sempat menghapus keuntungan tahun ini.
📉 Nasdaq Composite melemah -3.5% ke 18,847, terutama tertekan oleh saham mega-cap.
📈 Dow Jones Industrial Average naik 1.0% ke 43,841, didukung oleh sektor defensif.
📉 MSCI EAFE turun tipis -0.1% ke 2,442, tetapi masih naik 8.0% YTD.
📉 Imbal hasil obligasi 10 tahun AS turun ke 4.21%, mencerminkan ekspektasi pelonggaran moneter.
📉 Harga minyak WTI turun ke $70.09 per barel, dipengaruhi oleh kekhawatiran permintaan.

2️⃣ Faktor-Faktor Penggerak Pasar

📌 Tekanan pada Saham Teknologi Besar

Saham Magnificent 7 mengalami koreksi setelah memimpin kenaikan pasar dalam dua tahun terakhir. NVIDIA melaporkan pertumbuhan pendapatan 78% YoY, tetapi sahamnya turun 8.5% karena ekspektasi pasar yang tinggi.

📌 Kekhawatiran Pertumbuhan Ekonomi

  • Retail sales Januari turun lebih dari perkiraan.

  • S&P PMI sektor jasa masuk ke zona kontraksi untuk pertama kali dalam dua tahun.

  • Jobless claims meningkat, memicu spekulasi tentang pasar tenaga kerja melemah.

📌 Ketidakpastian Kebijakan

Pemerintahan Trump menegaskan tarif impor baru terhadap Kanada, Meksiko, China, dan UE mulai Maret-April, sementara investor mengkhawatirkan dampak tarif terhadap investasi bisnis dan belanja konsumen.

📌 Sentimen Investor Memburuk

Indeks kepercayaan konsumen turun untuk bulan ketiga berturut-turut, mencatat penurunan terbesar sejak Agustus 2021.

3️⃣ Data Ekonomi AS

📉 GDP Q4 tetap di 2.3%, sesuai ekspektasi.
📉 Core PCE Price Index (inflasi) naik 0.3% MoM dan 2.6% YoY, sedikit lebih tinggi dari target The Fed.
📉 Chicago PMI tercatat 40.3, masih dalam wilayah kontraksi.

Top Movers

Beberapa saham menjadi pusat perhatian minggu lalu, baik karena laporan keuangan maupun faktor eksternal lainnya:

  • 📉 NVIDIA (NVDA) -8.5%: Koreksi setelah laporan pendapatan yang "baik tapi tidak luar biasa".

  • 📉 Tesla (TSLA) -7.6%: Saham terburuk di antara Magnificent 7 tahun ini.

  • 📉 Dell Technologies (DELL) -5.7%: Proyeksi pendapatan Q1 mengecewakan.

  • 📉 MicroStrategy (MSTR) -9%: Koreksi tajam seiring dengan turunnya Bitcoin.

  • 📈 Monster Beverage (MNST) +2.75%: Kenaikan setelah laporan penjualan minuman energi yang kuat.

  • 📈 Autodesk (ADSK) +1.6%: Saham naik setelah mengumumkan PHK 9% tenaga kerja.

Outlook dan Strategi Investasi

📌 Koreksi Pasar Masih Wajar

  • Pasar belum mengalami koreksi 10% sejak Oktober 2023, sehingga pelemahan saat ini dianggap sebagai bagian dari siklus normal.

  • Diversifikasi portofolio tetap menjadi strategi utama menghadapi volatilitas.

📌 Prospek Ekonomi Masih Positif

  • Pasar tenaga kerja stabil, dengan tingkat pengangguran di 4%.

  • Pertumbuhan laba korporasi tetap kuat, dengan kenaikan 18% YoY pada Q4.

  • Investasi dalam AI masih meningkat, meskipun valuasi saham teknologi mengalami penyesuaian.

📌 Fokus pada Sektor yang Berkinerja Baik

  • Sektor kesehatan, keuangan, dan real estate memimpin kenaikan indeks tahun ini.

  • Sektor teknologi masih menghadapi tantangan valuasi tinggi dan ekspektasi pertumbuhan yang sulit dipenuhi.

Next Week: March 03 - 07, 2025🔍

  • 📊 Senin (3 Maret)

    ISM Manufacturing PMI (Februari)

  • 📊 Selasa (4 Maret)

    Laporan pendapatan Best Buy, Target, CrowdStrike, Nordstrom

  • 📊 Rabu (5 Maret)

    ISM Services PMI & Factory Orders (Januari)

  • 📊 Kamis (6 Maret)

    Laporan pendapatan JD.com, Kroger, Broadcom, Costco, HP Enterprise

  • 📊 Jumat (7 Maret)

    Nonfarm Payrolls, Tingkat Pengangguran, Upah Rata-Rata

Conclusion

Pasar saham mengalami tekanan di pekan terakhir Februari, terutama akibat pelemahan saham teknologi besar dan ketidakpastian kebijakan perdagangan. Namun, fundamental ekonomi masih cukup kuat untuk menopang pertumbuhan jangka panjang. Strategi diversifikasi portofolio dan manajemen risiko tetap menjadi kunci menghadapi volatilitas yang lebih tinggi di tahun 2025. 🚀📊


*Disclaimer:

Informasi ini diberikan hanya untuk tujuan informasi umum. Pertimbangkan tujuan investasi, sumber daya keuangan, dan keadaan relevan lainnya dengan hati-hati sebelum melakukan investasi. Ini bukan ajakan atau tawaran untuk berinvestasi, juga bukan nasihat keuangan atau rekomendasi untuk membeli atau menjual investasi apapun.

Next
Next

Kilas Balik Pasar Amerika : Pergerakan Mingguan 17 Feb - 21 Feb 2025