Analisis Saham - Advanced Micro Devices, Inc. (AMD)

Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka

Advanced Micro Devices, Inc. (AMD) mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 24% dan peningkatan laba per saham (EPS) sebesar 42% pada kuartal IV 2024. Meskipun demikian, harga sahamnya justru turun hingga 10%, memberikan peluang bagi investor untuk membeli saham ini dengan valuasi menarik. Pendapatan dari segmen pusat data (data center) mengalami lonjakan 69% dibandingkan tahun sebelumnya dan kini menjadi segmen terbesar bagi AMD. Namun, pasar tampaknya masih ragu terhadap pertumbuhan ke depan, meskipun data menunjukkan tren positif. Dengan rasio PEG sebesar 0,53—jauh di bawah standar pasar—AMD menunjukkan potensi besar untuk mengalami apresiasi harga yang signifikan.

Berdasarkan grafik saham saat ini:

Analisis Teknikal

  • Saham AMD memang cenderung bearish dalam jangka menengah, dimana secara YoY mengalami penurunan hingga 36.87% dan masih melemah 7% sejak pembukaan awal tahun ini.

  • Penurunan AMD telah mencapai level support utama pada $107, serta telah membentuk pola double bottom sebagai peluang untuk bullish reversal.

  • Pergerakan sejak awal bulan juga menunjukkan penguatan AMD yang bergerak dalam uptrending channel.

  • Ada kemungkinan AMD akan breakout down trendline yang menjadi resistance diagonal untuk melanjutkan kenaikan hingga ke level $120 atau lebih tinggi.

  • Support selanjutnya pada $112 dan $107.

Setup Trading

  • Rentang Beli: area $110-$114 yang merupakan area continuation.

  • Stop Loss (SL): Di level $106, di bawah support $107, untuk mengurangi risiko jika harga terus menurun.

  • Target Profit (TP): Ada tiga target harga yaitu $118, $124 serta $132 sebagai area resistance utama.

Potensi Keuntungan dan Kerugian

  • Potensi Kerugian: Jika membeli di median rentang beli, atau sekitar level $112 dan harga turun ke SL ($106), kerugian potensial $6 per saham, atau sekitar -5.36%.

  • Potensi Keuntungan:

    • Ke target pertama ($118): potensi keuntungan $6 per saham, sekitar 5.36%.

    • Ke target kedua ($124): potensi keuntungan $12 per saham, sekitar 10.71%

    • Ke target ketiga ($132): potensi keuntungan $20 per saham, sekitar 17.86%

Perlu diingat bahwa ini adalah analisis teknikal berdasarkan data saat ini dan dapat berubah dengan dinamika pasar. Selalu lakukan penelitian dan pertimbangan sendiri sebelum membuat keputusan investasi atau trading.

Penurunan Saham AMD Bagai Kasus Nvidia Tahun 2018

Laporan keuangan kuartal IV AMD menunjukkan angka yang mengesankan: pendapatan mencapai $7,7 miliar, laba operasional $2 miliar, dan EPS non-GAAP sebesar $1,09. Margin operasi perusahaan mencapai 26%, sementara margin kotor berada di angka 54%. Namun, meskipun pencapaian ini tergolong tinggi, saham AMD tetap mengalami penurunan. Kondisi ini mirip dengan yang dialami Nvidia (NVDA) pada November 2018. Saat itu, Nvidia melaporkan hasil keuangan yang kuat, tetapi sahamnya justru anjlok 25%. Namun, sejak saat itu, harga saham Nvidia telah melonjak hingga 33 kali lipat.

Pendapatan Pusat Data yang Melonjak, Namun Dipandang Negatif oleh Pasar

Segmen pusat data AMD meraih pendapatan sebesar $3,86 miliar pada kuartal IV 2024, naik 69% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Keuntungan operasional di segmen ini pun naik 74% menjadi $1,16 miliar. Namun, pasar justru menyoroti perlambatan pertumbuhan dari kuartal sebelumnya, di mana pendapatan segmen ini sempat tumbuh 122% secara tahunan. Meskipun pertumbuhan pusat data AMD mengalami perlambatan, angka yang dicapai tetap mengesankan. Segmen ini kini berkontribusi sekitar 50% terhadap total pendapatan AMD, meningkat dari hanya 30% dua tahun lalu. Selain itu, lonjakan pendapatan di segmen pusat data dan klien (client) berhasil mengimbangi penurunan 59% dalam pendapatan gaming.

Segmen Klien Tumbuh Pesat, Memberi Harapan bagi AMD

Salah satu kejutan terbesar dalam laporan keuangan AMD adalah kinerja segmen klien, yang mencatat lonjakan pendapatan 58% secara tahunan menjadi $2,3 miliar. Laba operasionalnya bahkan meningkat 711%, menunjukkan dominasi produk Ryzen di pasar PC dan laptop. AMD melaporkan bahwa pangsa pasarnya di beberapa pengecer telah melebihi 70%. Dengan proyeksi pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan pasar secara keseluruhan, AMD diperkirakan akan terus merebut pangsa pasar dari Intel (INTC). Sementara itu, segmen embedded mengalami penurunan 13% secara tahunan dengan pendapatan sebesar $923 juta. Namun, AMD berhasil mengamankan kontrak desain senilai $14 miliar, yang berpotensi memperbaiki segmen ini dalam beberapa tahun ke depan.

Prospek Cerah di 2025 dengan Peluncuran AI Accelerator Baru

AMD memproyeksikan pendapatan sebesar $7,1 miliar pada kuartal I 2025, mencerminkan pertumbuhan 30% secara tahunan. Berdasarkan tren historis, AMD cenderung melampaui perkiraan analis dengan rata-rata selisih $90 juta. Oleh karena itu, pertumbuhan aktual bisa mencapai 32%. Yang menarik, lonjakan ini terjadi meskipun AMD belum memperkirakan adanya peningkatan signifikan di segmen pusat data pada paruh pertama tahun ini. Hal ini dikarenakan AMD tengah bersiap merilis AI accelerator seri MI350 pada bulan Juni 2025. Jika segmen pusat data mulai menunjukkan pertumbuhan kembali pada paruh kedua tahun ini, AMD bisa mencatat percepatan pertumbuhan yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar.

Valuasi AMD yang Terlalu Rendah Dibandingkan Para Kompetitor

Meskipun AMD diproyeksikan mencatat pertumbuhan EPS sebesar 44% pada 2025, sahamnya masih diperdagangkan dengan valuasi yang relatif murah. Rasio harga terhadap laba (P/E) AMD berada di angka 23, jauh lebih rendah dibandingkan saham seperti Palantir (PLTR), yang memiliki rasio P/E 211 meskipun hanya diproyeksikan tumbuh 34% pada 2025. Perbandingan valuasi ini menunjukkan bahwa AMD diperdagangkan dengan harga yang undervalued. Bahkan berdasarkan analisis arus kas diskonto (DCF), nilai wajar saham AMD diperkirakan berada di kisaran $185-192, dengan target harga $223 pada akhir tahun 2025.

Pandangan Analis

Saham AMD (Advanced Micro Devices, Inc.) ditutup pada $113,10 pada 14 Februari 2025, naik 1,15%. Namun, dalam perdagangan pasca-pasar, saham turun sedikit ke $112,98. Analis Wall Street memberikan rating rata-rata 4,16 (Buy), dengan 27 analis merekomendasikan Strong Buy, 6 Buy, dan 16 Hold. Hanya 1 analis yang memberi rating Strong Sell. Target harga rata-rata analis adalah $148,34, mencerminkan potensi kenaikan 31,16%. Dengan kinerja keuangan yang kuat dan pertumbuhan di segmen pusat data, AMD tetap menjadi saham yang menarik bagi investor jangka panjang.

Kesimpulan

AMD menunjukkan kinerja keuangan yang solid dengan pertumbuhan pendapatan 24% dan kenaikan EPS 42% di Q4 2024. Segmen pusat data kini menjadi sumber pendapatan terbesar dengan lonjakan 69% YoY, sementara segmen klien tumbuh 58%, mengindikasikan dominasi AMD di pasar prosesor. Meskipun ada kekhawatiran pasar, valuasi AMD masih tergolong undervalued dengan potensi kenaikan lebih dari 30% berdasarkan analisis DCF dan target analis. Dengan peluncuran AI accelerator MI350 pada Juni 2025, AMD berpotensi mengalami akselerasi pertumbuhan di paruh kedua tahun ini. Secara keseluruhan, AMD tetap menjadi pilihan investasi menarik bagi jangka panjang.





*Disclaimer:

This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an offer to invest, nor is it financial advice or a recommendation to buy or sell any investment.

Previous
Previous

Analisis Saham - Delta Air Lines (DAL)

Next
Next

Analisis Saham - Tesla, Inc. (TSLA)