Analisis Saham - Delta Air Lines (DAL)
Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka
Optimisme kian menguat terhadap prospek Delta karena tingginya permintaan perjalanan udara dan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga, yang berpotensi meringankan beban utang Delta, meskipun kebijakan penurunan suku bunga belum terjadi. Delta Air Lines terus memanfaatkan momentum permintaan perjalanan yang tinggi dengan memperkuat produk premium dan program loyalitasnya. Selain itu, akuisisi Asiana Airlines oleh Korean Air—mitra joint venture Delta—dapat semakin memperkuat operasi transpasifik Delta dari Korea Selatan. Dengan valuasi saham yang masih di bawah rata-rata historisnya, banyak analis tetap memberikan rekomendasi beli pada saham Delta Air Lines.
Berdasarkan grafik saham saat ini:
Analisis Teknikal
Saham DAL telah meningkat hingga 58% secara YoY dan mengawali tahun ini dengan kenaikan lebih dari 8%.
Peningkatan nilai DAL dapat diidentifikasi dengan mudah dari up trendline yang tercipta sejak Agustus 2024 lalu yang masih valid hingga hari ini.
Setelah membentuk higher high di area resistance $69, saham mengalami retracement hingga ke area fibonacci 61.8%.
Kini DAL berpeluang untuk kembali melanjutkan kenaikan setelah membentuk support di area persilangan antara fibonacci dengan key level.
Support selanjutnya pada $63 dan $58.
Setup Trading
Rentang Beli: area $61-$65 yang merupakan area demand.
Stop Loss (SL): Di level $56, di bawah support $58, untuk mengurangi risiko jika harga terus menurun.
Target Profit (TP): Ada tiga target harga yaitu $69, $74 serta $80 sebagai area resistance utama.
Potensi Keuntungan dan Kerugian
Potensi Kerugian: Jika membeli di median rentang beli, atau sekitar level $63 dan harga turun ke SL ($56), kerugian potensial $7 per saham, atau sekitar -11.11%.
Potensi Keuntungan:
Ke target pertama ($69): potensi keuntungan $6 per saham, sekitar 9.52%.
Ke target kedua ($74): potensi keuntungan $12 per saham, sekitar 10.71%
Ke target ketiga ($80): potensi keuntungan $17 per saham, sekitar 26.98%
Perlu diingat bahwa ini adalah analisis teknikal berdasarkan data saat ini dan dapat berubah dengan dinamika pasar. Selalu lakukan penelitian dan pertimbangan sendiri sebelum membuat keputusan investasi atau trading.
Kondisi Permintaan Perjalanan
Delta Air Lines mencatat kinerja keuangan yang kuat pada kuartal keempat 2024. Salah satu pilar utama keberhasilan mereka adalah pertumbuhan program loyalitas, yang mengalami peningkatan signifikan. Dalam laporan keuangannya, perusahaan menyebutkan bahwa imbal hasil dari kartu kredit co-brand dengan American Express (AXP) mencapai hampir $2 miliar pada kuartal tersebut, meningkat 14% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa pelanggan Delta semakin setia, terutama mereka yang hanya bepergian beberapa kali dalam setahun tetapi tetap menggunakan layanan keuangan Delta. Secara keseluruhan, Delta membukukan laba sebelum pajak sebesar $1,6 miliar dengan laba per saham sebesar $1,85, yang merupakan pencapaian tertinggi dalam sejarah kuartal Desember perusahaan. Pendapatan per saham tahunan mencapai $6,16, berada di atas titik tengah proyeksi awal perusahaan.
Selain itu, produk premium Delta terus mengalami pertumbuhan, dengan pendapatan dari kelas premium naik 8% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa Delta semakin menarik bagi pelanggan dengan daya beli lebih tinggi, yang cenderung lebih stabil meskipun terjadi fluktuasi ekonomi. Melihat ke depan, manajemen Delta optimistis bahwa 2025 akan menjadi tahun terbaik secara finansial, dengan pertumbuhan pendapatan 7-9% dan ekspansi margin sebesar 2%. Hal ini diperkuat oleh meningkatnya permintaan perjalanan bisnis dan pengeluaran kartu kredit co-brand yang terus bertambah. Selain itu, laporan dari Expedia Group (EXPE) juga menunjukkan lonjakan permintaan perjalanan internasional, yang mendukung optimisme Delta.
Dampak Akuisisi Asiana Airlines oleh Korean Air
Korean Air, mitra joint venture Delta Air Lines, mengoperasikan hub utama di Bandara Incheon, Korea Selatan, yang merupakan salah satu pusat penerbangan terbesar di Asia Timur. Melalui kemitraan ini, Delta dapat mengarahkan lebih banyak penumpang ke Asia melalui Incheon. Saat ini, Delta mengoperasikan penerbangan ke Korea Selatan dari Seattle, Detroit, Minneapolis, Atlanta (dua kali sehari dengan Airbus A350-900), dan Salt Lake City (mulai 12 Juni 2025). Pada Desember 2024, Korean Air menyelesaikan akuisisi Asiana Airlines, yang sebelumnya merupakan anggota Star Alliance dan juga memiliki hub di Bandara Incheon. Dengan penggabungan ini, Korean Air menjadi satu-satunya maskapai layanan penuh di Incheon, mengurangi persaingan dan memperkuat posisi Delta di kawasan tersebut.
Pandangan Analis
Saham Delta Air Lines (DAL) menunjukkan prospek positif didukung oleh tingginya permintaan perjalanan udara, strategi ekspansi premium, serta akuisisi Asiana Airlines oleh Korean Air yang memperkuat operasi transpasifiknya. Secara teknikal, saham DAL masih berada dalam tren naik dengan potensi target harga $80. Valuasi saham yang masih di bawah rata-rata historisnya memberi peluang apresiasi lebih lanjut, terutama jika Federal Reserve menurunkan suku bunga. Dengan kinerja keuangan yang kuat dan optimisme analis yang memberikan peringkat Strong Buy, saham Delta berpotensi meningkat hingga 21,96%, menjadikannya peluang investasi menarik bagi para investor.
Kesimpulan
Saham Delta Air Lines (DAL) menunjukkan prospek positif didukung oleh tingginya permintaan perjalanan udara, strategi ekspansi premium, serta akuisisi Asiana Airlines oleh Korean Air yang memperkuat operasi transpasifiknya. Secara teknikal, saham DAL masih berada dalam tren naik dengan potensi target harga $80. Valuasi saham yang masih di bawah rata-rata historisnya memberi peluang apresiasi lebih lanjut, terutama jika Federal Reserve menurunkan suku bunga. Dengan kinerja keuangan yang kuat dan optimisme analis yang memberikan peringkat Strong Buy, saham Delta berpotensi meningkat hingga 21,96%, menjadikannya peluang investasi menarik bagi para investor.
*Disclaimer:
This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an offer to invest, nor is it financial advice or a recommendation to buy or sell any investment.