Analisis Saham - Advanced Micro Devices, Inc. (AMD)
Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka
Advanced Micro Devices, Inc. (AMD) tetap memiliki tantangan besar dalam menghadapi dominasi Nvidia (NVDA), namun potensi pertumbuhan jangka panjangnya tidak bisa diabaikan. Saat ini, valuasi AMD lebih menarik dibandingkan pesaingnya, dengan forward P/E sebesar 23x dan PEG ratio 0,8x, menunjukkan bahwa saham ini masih undervalued. AMD memiliki eksposur luas di berbagai sektor, mulai dari AI, prosesor PC, hingga industri gaming. Pangsa pasar yang terus meningkat di segmen CPU memperkuat prospek jangka panjangnya, meskipun dalam jangka pendek terdapat tekanan akibat persaingan dan kondisi ekonomi global.
Berdasarkan grafik saham saat ini:
Analisis Teknikal
Saham AMD menorehkan kinerja yang kurang memuaskan, dengan penurunan 40% secara YoY dan 12% sejak awal tahun ini.
Namun demikian, pada lower timeframe terlihat ada potensi pemulihan, dimana AMD telah mampu untuk breakout downtrend line dan juga membentuk higher high di atas level resistance.
Ada potensi bagi AMD untuk meneruskan rally pasca retest dan membentuk support di level fibonacci 50%.
Support selanjutnya berada pada $106 dan $96.
Setup Trading
Rentang Beli: area $104-$108 yang merupakan area key level.
Stop Loss (SL): Di level $94, di bawah support $96, untuk mengurangi risiko jika harga terus menurun.
Target Profit (TP): Ada tiga target harga yaitu $116, $124 serta $140 sebagai area resistance utama.
Potensi Keuntungan dan Kerugian
Potensi Kerugian: Jika membeli di median rentang beli, atau sekitar level $106 dan harga turun ke SL ($94), kerugian potensial $12 per saham, atau sekitar -11.32%
Potensi Keuntungan:
Ke target pertama ($116): potensi keuntungan $10 per saham, sekitar 9.43%.
Ke target kedua ($124): potensi keuntungan $18 per saham, sekitar 16.98%
Ke target ketiga ($140): potensi keuntungan $34 per saham, sekitar 32.08%
Perlu diingat bahwa ini adalah analisis teknikal berdasarkan data saat ini dan dapat berubah dengan dinamika pasar. Selalu lakukan penelitian dan pertimbangan sendiri sebelum membuat keputusan investasi atau trading.
Valuasi Menarik, Peluang Entry Point yang Baik
Dalam delapan tahun terakhir, setiap kali forward P/E AMD mendekati 20x, harga sahamnya cenderung mengalami rebound. Saat ini, AMD berada di 23x forward P/E, yang masih lebih rendah dibandingkan Intel (25x) dan jauh di bawah Nvidia (47x). Selain itu, PEG ratio hanya 0,8x, yang jarang terlihat pada perusahaan dengan pertumbuhan tinggi. Secara year-to-date (YTD), saham AMD telah mengalami penurunan sekitar 9%, namun ini bukan hanya disebabkan oleh pergerakan harga saham, melainkan juga oleh penurunan pada metrik valuasi lainnya, seperti forward P/E (-8,4%) dan PEG ratio (-7,8%). Meskipun ini menjadi tekanan dalam jangka pendek, bagi investor jangka panjang, kondisi ini justru memberikan peluang untuk mulai mengakumulasi saham.
Ketegangan AS-Tiongkok dan Potensi Keuntungan bagi AMD
Keputusan Departemen Perdagangan AS yang menambah lebih dari 50 perusahaan Tiongkok ke dalam daftar hitam memberikan tekanan pada industri semikonduktor, termasuk AMD dan Nvidia. Namun, kondisi ini juga membuka peluang bagi AMD sebagai alternatif lebih terjangkau dibandingkan Nvidia. Jika ekspor Nvidia ke Tiongkok semakin terbatas, AMD bisa mendapatkan keuntungan dengan menjadi pilihan utama bagi perusahaan-perusahaan yang mencari solusi AI dan data center.
AMD Lebih dari Sekadar Pesaing Nvidia
Saat ini, Nvidia masih menguasai pasar GPU AI dengan 89% pangsa pasar, sementara AMD baru memiliki 10,3% dengan chip MI300. Meski demikian, AMD terus berinvestasi dalam pengembangan produk untuk meningkatkan daya saingnya. Dalam segmen data center, AMD mencatat pendapatan $3,86 miliar pada Q4 2024, naik 69% year-over-year, meskipun masih di bawah ekspektasi pasar. Di sektor PC dan gaming, AMD terus mengikis dominasi Intel. Pendapatan dari segmen CPU naik 58% dalam kuartal terakhir, didorong oleh penjualan prosesor Ryzen dan kemitraan dengan Dell. Dengan pemulihan permintaan PC setelah sempat turun pasca-pandemi, AMD memiliki potensi pertumbuhan yang kuat di segmen ini.
Risiko yang Perlu Diperhatikan
Selain persaingan dengan Nvidia dan Intel, AMD juga menghadapi risiko geopolitik yang dapat mempengaruhi rantai pasokan dan ekspor. Pemerintah AS semakin memperketat regulasi ekspor teknologi ke Tiongkok, yang bisa menjadi hambatan bagi pertumbuhan pasar chip. Namun, jika pembatasan ini lebih berdampak pada Nvidia, AMD bisa mendapatkan keuntungan sebagai alternatif yang lebih fleksibel bagi pelanggan global.
Pandangan Analis
Saham AMD (Advanced Micro Devices, Inc.) ditutup pada $106,65, turun 3,21% pada 27 Maret 2025, dengan perdagangan pasca-pasar di $106,41. Analis Wall Street memberikan rating rata-rata 4,16 (Buy) dengan 26 dari 50 analis merekomendasikan Strong Buy, sementara hanya 1 analis yang memberi Strong Sell. Target harga rata-rata $146,53, mencerminkan potensi kenaikan 37,39%. Meski mengalami tekanan harga, prospek jangka panjang tetap positif berkat ekspansi di AI, CPU, dan gaming. Dengan valuasi menarik dan momentum pertumbuhan, AMD berpotensi menjadi pilihan investasi menarik di semester kedua 2025.
Kesimpulan
AMD menghadapi tantangan besar dalam persaingan dengan Nvidia, tetapi potensi pertumbuhan jangka panjangnya tetap kuat. Dengan valuasi yang lebih menarik dibandingkan kompetitor, ekspansi di AI, CPU, dan gaming, serta pangsa pasar yang terus meningkat, AMD memiliki prospek positif bagi investor jangka panjang. Meski ada risiko dari ketegangan geopolitik AS-Tiongkok dan tekanan persaingan, kondisi ini juga dapat membuka peluang bagi AMD sebagai alternatif yang lebih terjangkau. Dengan target harga rata-rata $146,53 dan potensi kenaikan 37,39%, AMD menjadi pilihan menarik di paruh kedua 2025.
*Disclaimer:
This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an offer to invest, nor is it financial advice or a recommendation to buy or sell any investment.