Analisis Saham - Bank of America Corporation (BAC)

Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka

Bank of America (BAC) sangat bergantung pada kondisi ekonomi AS, yang menjadikannya rentan terhadap pelemahan kredit konsumen dan penurunan ekonomi. Meskipun terlihat murah dari perspektif rasio Price/Earnings, potensi kredit dan pertumbuhan pendapatan yang melambat dapat menyebabkan sahamnya dinilai terlalu tinggi. Konsumen AS yang semakin terbebani oleh inflasi tinggi telah menyebabkan tingkat tabungan menurun drastis, bahkan banyak rumah tangga beralih ke utang untuk kebutuhan dasar, seperti belanja bahan makanan. Mari kita simak apakah BAC masih menarik untuk dibeli tahun 2025.

Berdasarkan grafik saham BAC saat ini:

Analisis Teknikal

  • 2024 menjadi tahun yang baik bagi BAC dengan peningkatan hingga hampir 40%, menegaskan bullish trend dalam jangka menengah dan jangka panjang.

  • November lalu, BAC mencapai level tertinggi 2024 pada $48 dan setelahnya mengalami retracement ke area persilangan antara fibonacci 61.8% dengan key level penting.

  • Ada kemungkinan BAC akan kembali terapresiasi dari level support diagonal dan horizontal di area tersebut.

  • Support selanjutnya pada $44 dan 43.

Setup Trading

  • Rentang Beli: area $43-$45 yang merupakan area fibonacci retracement.

  • Stop Loss (SL): Di level $42, di bawah support $43, untuk mengurangi risiko jika harga terus menurun.

  • Target Profit (TP): Ada tiga target harga yaitu $46, $48 serta $50 sebagai area resistance utama.

Potensi Keuntungan dan Kerugian

  • Potensi Kerugian: Jika membeli di median rentang beli, atau sekitar level $44 dan harga turun ke SL ($42), kerugian potensial $2 per saham, atau sekitar -4.55%.

  • Potensi Keuntungan:

    • Ke target pertama ($46): potensi keuntungan $2 per saham, sekitar 4.55%.

    • Ke target kedua ($48): potensi keuntungan $4 per saham, sekitar 9.09%

    • Ke target ketiga ($50): potensi keuntungan $6 per saham, sekitar 13.64%

Perlu diingat bahwa ini adalah analisis teknikal berdasarkan data saat ini dan dapat berubah dengan dinamika pasar. Selalu lakukan penelitian dan pertimbangan sendiri sebelum membuat keputusan investasi atau trading.

Tantangan Pertumbuhan Pendapatan dan Tingkat Penghapusan Kredit

Pendapatan Bank of America menunjukkan tren stagnasi, sementara tingkat penghapusan kredit terus meningkat dibandingkan tahun 2023. Dengan aset senilai $3,3 triliun pada kuartal ketiga 2024 dan ekuitas berwujud hanya $202 miliar, rasio leverage yang tinggi menjadikan bank ini rentan terhadap kerugian kredit meskipun lingkungan ekonomi saat ini masih relatif stabil. Jika terjadi penurunan ekonomi yang signifikan, penghapusan kredit kemungkinan akan melonjak tajam, yang secara langsung memengaruhi nilai buku dan laba perusahaan.

Deregulasi: Pedang Bermata Dua

Deregulasi telah memberikan keuntungan sementara bagi sektor perbankan, termasuk Bank of America, dengan mengurangi biaya kepatuhan dan memfasilitasi aktivitas M&A. Namun, deregulasi juga membuka peluang bagi fintech yang lebih gesit seperti Revolut, Wise, dan Klarna, yang dapat memanfaatkan teknologi canggih tanpa terbebani biaya warisan. CEO Bank of America, Brian Moynihan, mengakui bahwa masa depan perbankan akan semakin bergantung pada teknologi, dengan kebutuhan akan lebih sedikit tenaga kerja manusia untuk meningkatkan efisiensi operasional.

Prospek Masa Depan dan Risiko

Ke depan, Bank of America dapat memperoleh manfaat dari aktivitas M&A yang lebih tinggi dan pertumbuhan deposito serta pinjaman. Namun, risiko tetap tinggi, terutama jika tingkat pengangguran meningkat dan resesi melanda. Portofolio pinjaman konsumen dan komersial akan berada di bawah tekanan besar, yang dapat menyebabkan penurunan laba secara signifikan.

Pandangan Analis

Berdasarkan data terbaru, saham Bank of America (BAC) memiliki rating rata-rata "BUY" dengan skor 4,12. Dari 16 analis, 7 memberikan rekomendasi "Strong Buy," 4 "Buy," dan 5 "Hold," tanpa rekomendasi "Sell." Target harga rata-rata berada di $135,31, mencerminkan potensi kenaikan 27,93% dari harga saat ini. Grafik menunjukkan stabilitas rating analis dalam setahun terakhir, dengan fluktuasi target harga antara $100 hingga $180. Kombinasi potensi pertumbuhan dan sentimen analis yang positif membuat saham ini menarik bagi investor.

Kesimpulan

Bank of America menghadapi tantangan besar pada Q4 2025 akibat tekanan ekonomi AS yang melemah, termasuk penurunan kekuatan konsumen dan meningkatnya penghapusan kredit. Meskipun valuasi saham terlihat menarik secara historis, risiko penurunan laba dan kerugian kredit tetap signifikan. Deregulasi memberikan peluang pertumbuhan namun membuka persaingan dari fintech yang lebih adaptif. Di sisi lain, peluang dari aktivitas M&A dan pertumbuhan deposito menjadi pendorong positif. Dengan risiko resesi dan meningkatnya pengangguran, saham preferen dengan imbal hasil lebih stabil mungkin menjadi pilihan lebih baik dibanding saham biasa untuk menghadapi ketidakpastian ke depan.



*Disclaimer:

This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an offer to invest, nor is it financial advice or a recommendation to buy or sell any investment.

Previous
Previous

Analisis Saham - Lockheed Martin  Corporation (LMT)

Next
Next

Analisis Saham - Crocs, Inc. (CROX)