Analisis Saham - Devon Energy (DVN)

Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka

Devon Energy (NYSE: DVN) menghadapi tantangan penurunan harga energi sepanjang tahun lalu, yang menyebabkan nilai sahamnya tergerus hingga 23%. Namun, dengan strategi akuisisi area eksplorasi baru dan fokus pada pembelian kembali saham, Devon menawarkan prospek menarik bagi investor jangka panjang. Dengan harga minyak mentah yang stabil di atas $70 per barel, perusahaan ini memperkuat posisinya sebagai pilihan investasi berpotensi rebound di 2025.

Berdasarkan grafik saham DVN saat ini:

Analisis Teknikal

  • DVN mengalami penurunan sepanjang 2024 yang turut dipengaruhi akibat pelemahan harga minyak selama 2024

  • Mengawali tahun 2025, saham DVN melonjak hingga 13% yang membentuk higher high, menandai era baru bullish trend dalam jangka menengah.

  • Peningkatan DVN juga telah breakout area down trendline yang tercipta sejak Oktober 2024 lalu.

  • Kini ada potensi DVN akan retrace dari supply area menuju ke key level sekaligus fibonacci 38.2%-50% sebagai area demand sebelum melanjutkan rally.

  • Support selanjutnya berada pada $35 dan $33.

Setup Trading

  • Rentang Beli: area $34-$36 yang merupakan area fibonacci retracement.

  • Stop Loss (SL): Di level $32, di bawah support $33, untuk mengurangi risiko jika harga terus menurun.

  • Target Profit (TP): Ada tiga target harga yaitu $39, $43 serta $50 sebagai area resistance utama.

Potensi Keuntungan dan Kerugian

  • Potensi Kerugian: Jika membeli di median rentang beli, atau sekitar level $35 dan harga turun ke SL ($32), kerugian potensial $3 per saham, atau sekitar -8.57%.

  • Potensi Keuntungan:

    • Ke target pertama ($39): potensi keuntungan $4 per saham, sekitar 11.43%.

    • Ke target kedua ($43): potensi keuntungan $8 per saham, sekitar 22.86%

    • Ke target ketiga ($50): potensi keuntungan $15 per saham, sekitar 42.86%

Perlu diingat bahwa ini adalah analisis teknikal berdasarkan data saat ini dan dapat berubah dengan dinamika pasar. Selalu lakukan penelitian dan pertimbangan sendiri sebelum membuat keputusan investasi atau trading.

Portofolio dan Prospek Produksi Devon Energy

Devon Energy memiliki portofolio operasi yang tersebar di berbagai wilayah di AS, termasuk Eagle Ford, Powder River, Delaware, Anadarko, dan Williston Basin. Fokus utama perusahaan tetap pada eksplorasi minyak mentah di shale play. Salah satu aset utama adalah Delaware Basin, yang menyumbang 67% dari total produksi Devon pada kuartal ketiga 2024. Akuisisi Grayson Mill di Williston Basin tahun lalu memperluas area eksplorasi Devon hingga 307.000 hektar, menambah kapasitas produksi perusahaan.

Kinerja Keuangan: Tetap Menguntungkan Meski Harga Minyak Menurun

Devon Energy mencatat penurunan laba inti sebesar 23% secara tahunan pada kuartal ketiga 2024 akibat penurunan harga minyak mentah. Namun, perusahaan tetap mencatat keuntungan signifikan dengan laba inti sebesar $683 juta. Rata-rata harga realisasi minyak mentah Devon pada periode tersebut adalah $73,74 per barel. Dengan proyeksi peningkatan volume produksi hingga 13% pada kuartal keempat 2024, perusahaan optimis terhadap kinerja keuangannya di masa mendatang.

Fokus pada Ekspansi dan Sinergi Akuisisi

Devon Energy menargetkan peningkatan kapasitas produksi di wilayah-wilayah strategis, seperti Eagle Ford dan Permian Basin, yang terkenal dengan produktivitas tinggi dan infrastruktur pipa yang baik. Dengan sejarah akuisisi lahan baru, seperti Grayson Mill, perusahaan berpeluang meningkatkan pertumbuhan produksi lebih lanjut pada tahun fiskal 2025. Permian Basin, khususnya, berpotensi menjadi katalis pertumbuhan utama perusahaan berkat keunggulan geologi dan logistiknya.

Risiko Penurunan Harga Minyak

Risiko utama bagi Devon Energy adalah potensi penurunan harga minyak mentah yang dapat memengaruhi pendapatan dan arus kas perusahaan. Tidak seperti perusahaan energi terdiversifikasi seperti Exxon Mobil, yang memiliki bisnis hilir untuk menyeimbangkan dampak fluktuasi harga minyak, Devon lebih rentan terhadap risiko penurunan pendapatan dari sektor eksplorasi dan produksi. Namun, strategi perusahaan dalam mengakuisisi aset berkualitas dan meningkatkan produksi menjadi mitigasi yang kuat terhadap risiko tersebut.

Pandangan Analis

Saham Devon Energy Corporation (DVN) ditutup pada $37,95 pada 17 Januari 2025, turun 1,22%. Berdasarkan 31 analisis dalam 90 hari terakhir, saham ini mendapat peringkat rata-rata "Buy" dengan nilai 4,09. Tidak ada rekomendasi "Sell" atau "Strong Sell," dengan 13 analis memberikan "Strong Buy," 8 "Buy," dan 10 "Hold." Target harga rata-rata adalah $49,41, mencerminkan potensi kenaikan 30,20% dari harga saat ini. Dengan fundamental yang kuat dan sentimen positif dari analis, DVN dinilai memiliki prospek menarik untuk investasi jangka menengah hingga panjang, terutama dengan fokus pada produksi energi dan buyback saham.

Kesimpulan

Devon Energy (DVN) menunjukkan potensi rebound signifikan pada 2025 berkat strategi akuisisi lahan baru, peningkatan kapasitas produksi, dan fokus pada pembelian kembali saham. Meski harga energi menurun pada 2024, Devon tetap mencatat laba signifikan dan memproyeksikan pertumbuhan produksi hingga 13%. Valuasi saham yang rendah, target harga analis sebesar $49,41, dan fokus perusahaan pada wilayah strategis seperti Delaware dan Permian Basin menjadikannya pilihan menarik untuk investasi. Risiko utama terkait fluktuasi harga minyak dapat diimbangi dengan strategi pengembangan aset dan sinergi akuisisi. Dengan prospek positif, DVN berpeluang memberikan keuntungan jangka menengah hingga panjang.




*Disclaimer:

This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an offer to invest, nor is it financial advice or a recommendation to buy or sell any investment.

Previous
Previous

Analisis Saham - Suncor Energy (SU)

Next
Next

Analisis Saham - Intel Corporation (INTC)