Analisis Saham - Sony Group Corporation (SONY)

Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka

Sony Group Corporation berencana membangun studio film besar di Las Vegas dengan investasi sebesar $3,1 miliar. Proyek ini akan mencakup 14 hingga 17 soundstage di area seluas 31 hektar, menjadikannya salah satu pusat produksi film dan televisi terbesar di luar Hollywood. Langkah ini menunjukkan pergeseran industri menuju produksi yang lebih hemat biaya, serta mengantisipasi perubahan dalam lanskap layanan streaming yang terus berkembang.

Berdasarkan grafik saham saat ini:

Analisis Teknikal

  • Saham SONY menorehkan hasil positif secara konsisten dengan peningkatan 28% dalam 6 bulan terakhir, 13% sejak awal tahun dan hampir 40% secara YoY.

  • Bullish trend juga dapat diidentifikasi dalam lower timeframe dimana harga yang sempat melonjak dari $21.60 mampu mencetak higher high pada $25.60 dan kini retrace.

  • Ada kemungkinan SONY akan retest ke area fibonacci 50%-61.8% yang menjadi key level area yang berpotensi menjadi support kuat sebelum harga melanjutkan rally.

  • Support selanjutnya berada pada $23.20 dan $22.60.

Setup Trading

  • Rentang Beli: area $23-$23.40 yang merupakan area key level.

  • Stop Loss (SL): Di level $22.20, di bawah support 22.60, untuk mengurangi risiko jika harga terus menurun.

  • Target Profit (TP): Ada tiga target harga yaitu $24.20, $25 serta $26 sebagai area resistance utama.

Potensi Keuntungan dan Kerugian

  • Potensi Kerugian: Jika membeli di median rentang beli, atau sekitar level $23.20 dan harga turun ke SL ($22.20), kerugian potensial $1 per saham, atau sekitar -4.31%.

  • Potensi Keuntungan:

    • Ke target pertama ($24.20): potensi keuntungan $1 per saham, sekitar 4.31%.

    • Ke target kedua ($25): potensi keuntungan $1.80 per saham, sekitar 7.76%

    • Ke target ketiga ($26): potensi keuntungan $2.80 per saham, sekitar 12.07%

Perlu diingat bahwa ini adalah analisis teknikal berdasarkan data saat ini dan dapat berubah dengan dinamika pasar. Selalu lakukan penelitian dan pertimbangan sendiri sebelum membuat keputusan investasi atau trading.

Keunggulan Las Vegas sebagai Pusat Produksi Baru

Beberapa negara bagian di AS, seperti New York dan Georgia, telah menawarkan insentif bagi industri film, namun Las Vegas memiliki keunggulan unik. Iklim yang mendukung, biaya produksi yang lebih murah, serta kedekatan geografis dengan Los Angeles menjadi faktor utama. Dengan hanya satu jam penerbangan dari Hollywood, tenaga kerja industri ini tetap dapat bekerja di Vegas tanpa harus sepenuhnya berpindah dari California. Selain itu, pemerintah Nevada menawarkan insentif pajak yang menarik bagi studio yang mampu mencapai ambang produksi tertentu.

Dampak bagi Industri Film dan Streaming

Dalam beberapa tahun terakhir, Hollywood menghadapi tantangan besar, termasuk kebakaran hutan yang mengganggu infrastruktur produksi di Los Angeles. Dengan kehadiran studio Sony di Vegas, industri mendapatkan alternatif yang lebih stabil dan ekonomis. Sony tampaknya lebih memilih memperkuat kapasitas produksinya sendiri daripada mengakuisisi perusahaan lain seperti Paramount Global. Keputusan ini mencerminkan strategi mereka untuk mengembangkan konten orisinal dengan kontrol penuh terhadap biaya dan distribusi.

Peran Sony sebagai Penyedia Konten

Alih-alih bersaing langsung dalam bisnis streaming, Sony tampaknya ingin memperkuat perannya sebagai penyedia konten (arms dealer) bagi berbagai platform. Dengan memiliki studio sendiri, mereka dapat memproduksi lebih banyak film dan serial televisi tanpa harus bergantung pada pihak lain. Ini juga akan mengurangi biaya pemasaran dan lisensi, yang selama ini menjadi tantangan bagi perusahaan media.

Potensi Keterlibatan Studio Lain

Warner Bros. Discovery sebelumnya juga menunjukkan minat untuk membangun studio di Las Vegas, namun proyek tersebut sempat tertunda. Dengan Sony sebagai pelopor, kemungkinan besar perusahaan lain akan mengikuti jejak mereka. Jika tren ini terus berkembang, Las Vegas bisa menjadi pusat produksi film dan televisi baru yang menyaingi Hollywood dalam beberapa dekade mendatang.

Pandangan Analis

Saham Sony Group Corporation (NYSE: SONY) ditutup pada $24,17, turun 1,71% pada 4 Maret 2025, dengan harga pasca-pasar $24,04. Wall Street memberikan peringkat Strong Buy dengan rata-rata 4,75 dari 5 berdasarkan delapan analis dalam 90 hari terakhir. Sebanyak enam analis merekomendasikan Strong Buy, sementara dua lainnya memilih Buy. Tidak ada rekomendasi Hold, Sell, atau Strong Sell. Target harga rata-rata adalah $26,75, mencerminkan potensi kenaikan 10,67%. Kinerja saham terus meningkat, didorong oleh investasi besar Sony di studio film Las Vegas dan strategi bisnis jangka panjangnya.

Kesimpulan

Keputusan Sony untuk membangun studio film di Las Vegas dengan investasi $3,1 miliar menandai perubahan besar dalam industri hiburan. Las Vegas menawarkan keunggulan lokasi, biaya produksi yang lebih rendah, serta insentif pajak yang menarik. Strategi Sony menunjukkan fokus pada produksi konten sendiri dibandingkan mengakuisisi perusahaan lain. Saham Sony menunjukkan tren positif, didukung oleh prospek studio baru dan strategi bisnis jangka panjang. Dengan peluang pertumbuhan ini, Sony berpotensi menjadi pemain utama dalam industri film dan televisi, sementara Las Vegas bisa berkembang menjadi pusat produksi baru yang menyaingi Hollywood dalam beberapa tahun ke depan.





*Disclaimer:

This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an offer to invest, nor is it financial advice or a recommendation to buy or sell any investment.

Previous
Previous

Analisis Saham - Snowflake, Inc. (SNOW)

Next
Next

Analisis Saham - NetEase (NTES)