Analisis Saham - United Parcel Service, Inc. (UPS)

Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka

UPS mengumumkan pengurangan volume pengiriman untuk Amazon lebih dari 50% pada pertengahan 2026, memicu kekhawatiran investor akan penurunan pendapatan. Sahamnya turun, dan analis mempertanyakan dampaknya dalam jangka panjang. Namun, laporan keuangan Q4 2024 menunjukkan ini sebagai strategi jangka panjang yang matang. UPS fokus meningkatkan profitabilitas dengan mengalihkan bisnis ke segmen lebih menguntungkan dan melakukan efisiensi biaya besar-besaran. Meskipun pendapatan jangka pendek menurun, UPS menargetkan margin operasi domestik AS mencapai 12% pada Q4 2026, memastikan pertumbuhan yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Berdasarkan grafik saham saat ini:

Analisis Teknikal

  • Saham UPS mengalami kemunduran tajam dimana jatuh lebih dari 10% dan menciptakan gap yang lebar hingga saham mencapai level terendah di $110 pada akhir Januari lalu.

  • Namun akhirnya perlahan UPS mengalami peningkatan pasca membentuk pola double bottom di area support yang sama dan mulai menciptakan bullish reversal.

  • Uptrend line yang tercipta sejak awal Februari terus mendorong saham untuk bergerak naik hingga menciptakan higher high di area $116 dengan kemungkinan untuk rally lebih lanjut mengisi gap Januari lalu.

  • Support selanjutnya pada $115 dan $110.

Setup Trading

  • Rentang Beli: area $114-$116 yang merupakan area continuation.

  • Stop Loss (SL): Di level $109, di bawah support $110, untuk mengurangi risiko jika harga terus menurun.

  • Target Profit (TP): Ada tiga target harga yaitu $120, $125 serta $132 sebagai area resistance utama.

Potensi Keuntungan dan Kerugian

  • Potensi Kerugian: Jika membeli di median rentang beli, atau sekitar level $115 dan harga turun ke SL ($109), kerugian potensial $6 per saham, atau sekitar -5.21%.

  • Potensi Keuntungan:

    • Ke target pertama ($120): potensi keuntungan $5 per saham, sekitar 4.35%.

    • Ke target kedua ($125): potensi keuntungan $10 per saham, sekitar 8.70%

    • Ke target ketiga ($132): potensi keuntungan $17 per saham, sekitar 14.78%

Perlu diingat bahwa ini adalah analisis teknikal berdasarkan data saat ini dan dapat berubah dengan dinamika pasar. Selalu lakukan penelitian dan pertimbangan sendiri sebelum membuat keputusan investasi atau trading.

Amazon: Pelanggan Besar, tetapi Margin Kecil

Amazon telah menjadi pelanggan utama UPS selama hampir tiga dekade, namun, CEO Carol Tomé dan CFO Brian Dykes mengungkapkan bahwa kemitraan ini tidak memberikan margin keuntungan yang optimal. Pada 2024, Amazon menyumbang sekitar 11,8% dari total pendapatan UPS atau sekitar $10,7 miliar. Namun, kontribusi margin dari Amazon jauh lebih rendah dibandingkan pelanggan lainnya. Dalam laporan keuangan, Tomé menjelaskan bahwa kontrak dengan Amazon yang sedang dalam tahap renegosiasi memberikan kesempatan bagi UPS untuk mengevaluasi kembali hubungan bisnis mereka. Jika tidak dilakukan perubahan, UPS akan terus mengalami tekanan margin dalam jangka panjang. Oleh karena itu, UPS memutuskan untuk mempercepat pengurangan volume pengiriman Amazon—dari rata-rata pengurangan 250.000 paket per tahun sejak 2021, menjadi 1,25 juta paket per tahun hingga 2026.

Mengapa Pasar Salah Menafsirkan Keputusan Ini?

Reaksi pasar yang negatif terhadap pengurangan volume Amazon dapat dimaklumi karena investor khawatir akan penurunan pendapatan. Namun, UPS justru melihat ini sebagai peluang untuk meningkatkan profitabilitas dengan fokus pada pelanggan yang lebih menguntungkan. Dengan mengurangi ketergantungan pada Amazon, UPS dapat memperbaiki margin operasi, yang ditargetkan mencapai 12% pada kuartal IV 2026. Selain itu, perusahaan melakukan efisiensi biaya dengan menutup beberapa fasilitas dan menyesuaikan jaringan operasionalnya agar lebih optimal. Strategi ini juga memberikan UPS fleksibilitas dalam penetapan harga, memungkinkan peningkatan pendapatan per paket sekitar 6% pada 2025 meskipun volume pengiriman menurun. UPS kini mengalihkan fokus ke pasar yang lebih menguntungkan, seperti bisnis kecil dan menengah (SMB) serta logistik kesehatan, yang diproyeksikan tumbuh signifikan. Dengan langkah ini, UPS tidak hanya mengamankan keuntungan jangka panjang tetapi juga memperkuat posisinya di sektor dengan margin tinggi.

Tantangan Jangka Pendek, Keuntungan Jangka Panjang

UPS memang diperkirakan akan mengalami penurunan pendapatan sebesar 2,3% pada 2025, dari $91,1 miliar di 2024 menjadi $89 miliar. Namun, yang lebih penting adalah peningkatan profitabilitas yang diproyeksikan terjadi. Dengan strategi ini, UPS memastikan bahwa mereka tidak hanya mengejar pertumbuhan volume, tetapi juga memastikan bahwa setiap transaksi menghasilkan margin yang lebih baik. CEO Carol Tomé menegaskan bahwa UPS bukanlah perusahaan yang sedang menyusut, melainkan sedang melakukan transformasi agar lebih sehat secara finansial. Hubungan UPS dengan Amazon pun tidak akan benar-benar berakhir, karena Amazon masih sangat bergantung pada The UPS Store untuk layanan pengembalian barang.

Pandangan Analis

UPS (United Parcel Service, Inc.) diperdagangkan di NYSE pada $115,64 per 13 Februari 2025, naik 1,21%. Namun, dalam perdagangan pasca-pasar, harga turun sedikit ke $115,52. Analis Wall Street memberikan rating rata-rata "Buy" (3,90) dari 30 analis dalam 90 hari terakhir, dengan rincian 14 "Strong Buy", 3 "Buy", 10 "Hold", 2 "Sell", dan 1 "Strong Sell". Target harga rata-rata saham UPS diperkirakan $132,56, mencerminkan potensi kenaikan 14,63% dari harga saat ini. Sentimen analis menunjukkan optimisme terhadap prospek jangka panjang UPS.

Kesimpulan

UPS mengurangi volume pengiriman Amazon lebih dari 50% untuk meningkatkan profitabilitas jangka panjang, meski memicu kekhawatiran pasar. Strategi ini memungkinkan UPS fokus pada segmen bisnis yang lebih menguntungkan, seperti SMB dan logistik kesehatan, serta meningkatkan margin operasi menjadi 12% pada Q4 2026. Saham UPS mengalami tekanan tetapi mulai pulih dengan prospek bullish. Analis tetap optimis, dengan target harga rata-rata $132,56, mencerminkan potensi kenaikan 14,63%. Meskipun pendapatan jangka pendek menurun, langkah ini memperkuat posisi keuangan UPS, memastikan pertumbuhan berkelanjutan, dan mengurangi ketergantungan pada Amazon tanpa kehilangan daya saing di industri logistik.



*Disclaimer:

This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an offer to invest, nor is it financial advice or a recommendation to buy or sell any investment.

Previous
Previous

Analisis Saham - Tesla, Inc. (TSLA)

Next
Next

Analisis Saham - Grab Holdings (GRAB)