Analisis Saham - Grab Holdings (GRAB)
Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka
Grab Holdings, yang sering disebut sebagai "Uber-nya Asia Tenggara," terus menunjukkan pertumbuhan signifikan di sektor mobilitas, layanan pengiriman, dan keuangan. Dengan posisi pasar yang dominan dan ekosistem bisnis yang solid, Grab memiliki daya saing yang kuat di kawasan ini. Meskipun harga sahamnya telah melonjak lebih dari 40% dalam beberapa waktu terakhir, valuasinya masih tergolong menarik, menjadikannya pilihan investasi yang layak dipertimbangkan.
Berdasarkan grafik saham saat ini:
Analisis Teknikal
Saham GRAB memberikan hasil yang cukup memuaskan dimana telah mengalami peningkatan hingga 49% sejak tahun lalu, dan telah naik hampir 5% sejak awal tahun 2025 ini.
Februari 2025 GRAB mulai membentuk pergerakan bullish di atas up trendline yang menjadi support diagonal yang solid.
Terbaru, saham telah retest ke area fibonacci 61.8% sekaligus key level utama dengan potensi rally lanjutan hingga di atas resistance $5.10.
Support selanjutnya pada $4.90 dan $4.70.
Setup Trading
Rentang Beli: area $4.80-$5 yang merupakan area continuation.
Stop Loss (SL): Di level $4.50, di bawah support $4.70, untuk mengurangi risiko jika harga terus menurun.
Target Profit (TP): Ada tiga target harga yaitu $5.20, $5.50 serta $6 sebagai area resistance utama.
Potensi Keuntungan dan Kerugian
Potensi Kerugian: Jika membeli di median rentang beli, atau sekitar level $4.90 dan harga turun ke SL ($4.50), kerugian potensial $0.40 per saham, atau sekitar -8.16%.
Potensi Keuntungan:
Ke target pertama ($5.20): potensi keuntungan $0.30 per saham, sekitar 6.12%.
Ke target kedua ($5.50): potensi keuntungan $0.60 per saham, sekitar 12.24%
Ke target ketiga ($6): potensi keuntungan $1.10 per saham, sekitar 22.45%
Perlu diingat bahwa ini adalah analisis teknikal berdasarkan data saat ini dan dapat berubah dengan dinamika pasar. Selalu lakukan penelitian dan pertimbangan sendiri sebelum membuat keputusan investasi atau trading.
Performa Keuangan dan Pertumbuhan yang Konsisten
Sejak pertengahan tahun lalu, saham Grab mengalami kenaikan lebih dari 42%, mengungguli indeks S&P 500 dalam periode yang sama. Laporan keuangan terbaru menunjukkan bahwa perusahaan ini terus mencatat rekor pendapatan tertinggi setiap kuartal, dengan pendapatan kuartalan yang telah melampaui angka $700 juta. Meskipun pertumbuhan pendapatan tahunan sedikit melambat ke kisaran belasan persen, faktor utama yang memengaruhi perlambatan ini adalah fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Jika nilai dolar AS melemah di masa mendatang, pertumbuhan Grab bisa kembali meningkat. Selain itu, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) juga menunjukkan tren positif, mendekati titik impas, sementara arus kas bebas terus meningkat, mencerminkan efisiensi bisnis yang lebih baik.
Sektor Mobilitas, Pengiriman, dan Keuangan Terus Berkembang
Ketiga segmen utama Grab—mobilitas, layanan pengiriman, dan keuangan—masih mencatat pertumbuhan yang solid. Nilai transaksi bruto (GMV) dan pendapatan masing-masing segmen menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Meskipun sektor layanan keuangan masih membukukan EBITDA negatif, pertumbuhan pinjaman sebesar 81% secara tahunan menjadi indikasi kuat bahwa sektor ini akan semakin menguntungkan dalam beberapa tahun mendatang. Dengan laporan keuangan kuartal IV 2024 yang akan dirilis dalam beberapa hari mendatang, estimasi pendapatan Grab diperkirakan mencapai sekitar $760 juta. Jika angka ini tercapai, maka perusahaan akan mencatat kuartal kedua dengan laba positif, yang menjadi pencapaian penting menuju profitabilitas jangka panjang.
Valuasi Saham: Masih Menarik untuk Investasi
Meskipun saham Grab telah mengalami kenaikan yang signifikan, valuasinya masih masuk akal. Saat ini, Grab diperdagangkan dengan rasio harga terhadap penjualan (P/S) sekitar 5,65 kali estimasi pendapatan tahun 2025. Angka ini memang sedikit lebih tinggi dibandingkan valuasi sebelumnya di 5,1 kali pendapatan, tetapi peningkatan ini didukung oleh pertumbuhan keuangan yang stabil, bukan sekadar ekspansi multipel yang tidak beralasan. Dari sisi EBITDA, rasio valuasi ke depan (FWD EV/EBITDA) sebesar 44 kali mungkin tampak tinggi. Namun, untuk perusahaan yang sedang dalam masa pertumbuhan pesat dengan fundamental ekonomi yang solid, angka ini justru terbilang menarik. Jika Grab terus memperluas skala bisnis dan meningkatkan margin keuntungannya, valuasi saat ini masih sangat masuk akal bagi investor jangka panjang.
Risiko yang Perlu Diperhatikan
Ada dua risiko utama yang bisa memengaruhi kinerja Grab ke depan. Pertama, penguatan dolar AS dapat menjadi hambatan bagi pendapatan yang diperoleh dalam mata uang lokal seperti rupiah, ringgit, dan baht. Jika tren ini berlanjut, maka profitabilitas Grab dalam denominasi dolar AS bisa tertekan. Kedua, Grab belum menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan pengembang teknologi kendaraan otonom, yang bisa menjadi tantangan besar dalam jangka panjang. Uber, misalnya, telah bekerja sama dengan Waymo untuk mengurangi ketergantungan pada pengemudi manusia. Jika Grab tidak mengambil langkah serupa, ada risiko bahwa model bisnisnya akan terdisrupsi oleh teknologi kendaraan tanpa pengemudi.
Pandangan Analis
Saham Grab Holdings (GRAB) saat ini diperdagangkan di $4,96 dengan sedikit perubahan dalam sesi perdagangan setelah jam pasar. Rekomendasi analis menunjukkan mayoritas optimis, dengan 18 dari 27 analis memberi peringkat "Strong Buy", 3 "Buy", dan 6 "Hold". Tidak ada rekomendasi "Sell" atau "Strong Sell". Target harga rata-rata sebesar $5,57 mencerminkan potensi kenaikan 12,3%, dengan estimasi terendah di $4,65 dan tertinggi di $8,00. Meskipun harga saham sedikit turun, pandangan jangka panjang tetap positif, didukung oleh pertumbuhan bisnis yang kuat di sektor mobilitas, pengiriman, dan layanan keuangan di Asia Tenggara.
Kesimpulan
Grab Holdings terus menunjukkan pertumbuhan yang solid di sektor mobilitas, pengiriman, dan layanan keuangan. Meskipun sahamnya telah naik lebih dari 40%, valuasi tetap menarik dengan prospek jangka panjang yang menjanjikan. Perusahaan mencatat peningkatan pendapatan yang stabil, mendekati profitabilitas, dan memiliki pangsa pasar yang kuat di Asia Tenggara. Risiko utama meliputi fluktuasi nilai tukar dan kurangnya kemitraan dalam teknologi kendaraan otonom. Namun, dengan rekomendasi mayoritas analis sebagai "Strong Buy" dan target harga rata-rata $5,57, saham Grab tetap menjadi peluang investasi menarik bagi investor yang mencari pertumbuhan jangka panjang.
*Disclaimer:
This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an offer to invest, nor is it financial advice or a recommendation to buy or sell any investment.