Analisis Saham - Incyte Corporation (INCY)
Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka
Incyte Corporation (NASDAQ: INCY) merilis laporan keuangan kuartal keempat 2024 dengan hasil yang beragam. Pendapatan perusahaan sedikit melampaui ekspektasi dengan total $1,18 miliar atau meningkat 2,6% dibanding proyeksi analis. Namun, laba non-GAAP sebesar $1,43 per saham mengalami penurunan 7,7% dibanding perkiraan. Pasar merespons negatif laporan ini, terutama karena panduan pertumbuhan 2025 yang tidak sesuai harapan. Penjualan dua produk utama, Jakafi dan Opzelura, diproyeksikan tumbuh lebih lambat dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun ada empat peluncuran produk baru yang dijadwalkan untuk 2025, investor tetap skeptis terhadap kemampuan Incyte mempertahankan pertumbuhan pendapatan sebesar 16% yang dicapai di 2024.
Berdasarkan grafik saham saat ini:
Analisis Teknikal
INCY masih bergerak positif 15% secara YoY, walaupun sejak awal tahun ini mengalami kemunduran hampir 1%.
Penurunan yang cukup signifikan dalam waktu dekat ini mengakibatkan saham turun hingga lebih dari 10% mencapai level support tahun lalu di level $66.
Setelahnya, INCY perlahan mulai membentuk reversal bullish dalam jangka pendek dengan serangkaian higher high melewati minor resistance.
Support selanjutnya pada $68 dan $66.
Setup Trading
Rentang Beli: area $67-$69 yang merupakan area demand.
Stop Loss (SL): Di level $65, di bawah support $66, untuk mengurangi risiko jika harga terus menurun.
Target Profit (TP): Ada tiga target harga yaitu $70, $72 serta $74 sebagai area resistance utama.
Potensi Keuntungan dan Kerugian
Potensi Kerugian: Jika membeli di median rentang beli, atau sekitar level $68 dan harga turun ke SL ($65), kerugian potensial $3 per saham, atau sekitar -4.41%.
Potensi Keuntungan:
Ke target pertama ($70): potensi keuntungan $2 per saham, sekitar 2.94%.
Ke target kedua ($72): potensi keuntungan $4 per saham, sekitar 5.88%
Ke target ketiga ($74): potensi keuntungan $6 per saham, sekitar 8.82%
Perlu diingat bahwa ini adalah analisis teknikal berdasarkan data saat ini dan dapat berubah dengan dinamika pasar. Selalu lakukan penelitian dan pertimbangan sendiri sebelum membuat keputusan investasi atau trading.
Strategi Produk Baru dan Potensi Pendapatan Tambahan
Meski menghadapi perlambatan pertumbuhan di produk andalan, Incyte tetap fokus pada inovasi dan ekspansi pasar. Perusahaan telah meluncurkan Zynyz dan Monjuvi dalam kategori onkologi, serta mengantisipasi persetujuan fase III untuk Povorcitinib. Selain itu, Jakafi versi extended-release juga direncanakan rilis tahun ini. Produk lain, Niktimvo, telah resmi dipasarkan untuk pengobatan graft-versus-host disease (GVHD) sejak Januari 2025. Perusahaan memperkirakan pendapatan tambahan dari lini produk onkologi seperti Niktimvo, Monjuvi, dan Zynyz akan mencapai $435 juta pada 2025. Meskipun kontribusi ini signifikan, investor masih menunggu bukti bahwa produk baru mampu mendorong pertumbuhan lebih cepat.
Pertumbuhan dan Tantangan di Segmen Jakafi dan Opzelura
Sebagai produk unggulan, Jakafi mencatat penjualan sebesar $2,79 miliar pada 2024, dengan tambahan $419 juta dari royalti. Namun, panduan 2025 memperkirakan pertumbuhan hanya sekitar 5,6%, lebih rendah dibandingkan kenaikan 10% yang tercatat di 2024. Sementara itu, Opzelura mengalami lonjakan penjualan 50% YoY di 2024, tetapi perkiraan pertumbuhan 2025 hanya mencapai 28% dengan target pendapatan $650 juta. Investor khawatir bahwa perlambatan ini mencerminkan tantangan dalam mempertahankan momentum penjualan kedua produk tersebut.
Harapan dari Pipeline Produk Baru
Meskipun tantangan yang dihadapi produk utama, 2025 tetap menjadi tahun yang berpotensi transformatif bagi Incyte. Selain peluncuran produk baru, perusahaan juga menargetkan berbagai ekspansi indikasi melalui persetujuan regulasi. Beberapa produk yang dijadwalkan mendapatkan persetujuan tambahan tahun ini termasuk ruxolitinib cream untuk atopic dermatitis (AD) pediatrik, tafasitamab (Monjuvi) untuk follicular lymphoma (FL), dan retifanlimab (Zynyz) untuk squamous cell anal carcinoma (SCAC). Incyte juga memiliki pipeline jangka panjang yang berpotensi menghasilkan lebih dari 10 peluncuran produk berdaya jual tinggi sebelum 2030, termasuk pengembangan inhibitor KRAS-g12d yang menjanjikan.
Pandangan Analis
Saham Incyte Corporation (INCY) ditutup di $69,05 pada 12 Februari 2025, naik 4,10% dari sesi sebelumnya. Namun, dalam perdagangan pasca-penutupan, saham turun sedikit ke $68,85 (-0,29%). Wall Street memberikan peringkat rata-rata "Buy" (3,74) dari 27 analis dalam 90 hari terakhir. Rinciannya, 10 analis merekomendasikan "Strong Buy", 1 "Buy", 15 "Hold", dan 1 "Sell". Tidak ada rekomendasi "Strong Sell". Target harga rata-rata saham ini diproyeksikan $78,25, mencerminkan potensi kenaikan 13,32%. Pergerakan harga saham dalam setahun terakhir berkisar antara $51,18 hingga $83,38.
Kesimpulan
Incyte Corporation mencatat hasil keuangan Q4 2024 yang beragam, dengan pendapatan melampaui ekspektasi tetapi laba turun 7,7%. Pasar merespons negatif karena panduan pertumbuhan 2025 lebih rendah dari perkiraan, terutama untuk Jakafi dan Opzelura. Meski demikian, peluncuran empat produk baru dan pipeline inovatif diharapkan mendorong pertumbuhan jangka panjang. Analis mayoritas merekomendasikan "Buy" dengan target harga rata-rata $78,25, mencerminkan potensi kenaikan 13,32%. Saham INCY bergerak dalam tren positif YoY, meski mengalami koreksi. Incyte tetap berpotensi sebagai pilihan investasi menarik berkat ekspansi produk dan strategi jangka panjang yang kuat.
*Disclaimer:
This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an offer to invest, nor is it financial advice or a recommendation to buy or sell any investment.