Kilas Balik Pasar Amerika : Pergerakan Mingguan 7 Apr - 11 Apr 2025

Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka  

πŸ“ˆ Pekan kedua April ditandai oleh volatilitas ekstrem di pasar saham AS, dipicu oleh kombinasi paus tarif 90 hari oleh Presiden Trump serta kenaikan tarif ekstrem terhadap Tiongkok. Nasdaq mencatat lonjakan harian terbesar sejak 2001, namun euforia pasar cepat terkoreksi karena respons balasan dari Tiongkok. Di tengah gejolak ini, inflasi AS melambat, memberi ruang bagi The Fed untuk tetap bersabar dalam mengambil kebijakan suku bunga. Investor kini menimbang antara potensi pemulihan atau risiko perlambatan global. Berikut rangkuman lengkap pasar minggu ini.

Quick Recap

1️⃣ Pergerakan Indeks Pasar Saham

  • Nasdaq 100 melonjak +12.16% pada Rabu, hari terbaik sejak 2001, dipicu ekspektasi pelonggaran tarif.

  • S&P 500 naik +9.52%, memulihkan posisi dari zona bear market.

  • Dow Jones melompat 2.963 poin atau +7.8% ke 40.608, rekor kenaikan harian.

  • Pasar sempat terkoreksi Kamis karena kekhawatiran tarif lanjutan, lalu pulih Jumat.

  • Yen Jepang menguat, Yuan Tiongkok jatuh ke level terendah 16 tahun.

  • Imbal hasil obligasi 10 tahun naik ke 4.58% (tertinggi 2 bulan) seiring meningkatnya ketidakpastian makro.

2️⃣ Faktor-Faktor Penggerak Pasar

πŸ“Œ Tarif: Pause dan Eskalasi

  • Presiden Trump umumkan 90 hari jeda tarif untuk mitra negosiasi, memicu rally historis.

  • Namun, tarif Tiongkok dinaikkan ke 125%, lalu 145% sebagai balasan terhadap langkah China (125% terhadap produk AS).

  • Eropa menunda tarif balasan, tetapi menyuarakan kritik terhadap kebijakan β€œproteksionisme Trump”.

  • Asia terpecah: Nikkei Jepang +9%, Hang Seng lemah, Yuan jatuh.

πŸ“Œ Geopolitik dan Sentimen Global

  • Tiongkok batasi impor Hollywood, tekan sektor hiburan AS.

  • Uni Eropa bersikap netral tapi khawatir risiko pertumbuhan.

  • Tarif Trump picu kekhawatiran decoupling pasokan teknologi global.

  • Kekhawatiran stagflasi masih membayangi meski inflasi turun.

3️⃣ Data Ekonomi AS

  • CPI Maret melambat ke 2.4% YoY (vs. 2.8% sebelumnya), MoM -0.1% (terendah sejak Mei 2020).

  • Core CPI hanya naik 0.1% MoM – mendukung narasi disinflasi.

  • Jobless claims stabil di 223K – menunjukkan ketahanan pasar tenaga kerja.

  • Fed diperkirakan menahan suku bunga di 4.25%-4.50% pada Mei (76% probabilitas, CME FedWatch).

  • Ekspektasi pemangkasan suku bunga naik untuk kuartal 3 jika tekanan ekonomi makin kuat akibat tarif

Top Movers

  • Nvidia (NVDA), Qualcomm (QCOM): Rebound tajam usai pelonggaran ekspor chip AI H20.

  • Microsoft (MSFT), Broadcom (AVGO): Outperform di sektor mega-cap.

  • Apple (AAPL): Tertinggal karena margin tertekan akibat tarif tinggi.

  • Coinbase (COIN), MicroStrategy (MSTR): Menguat seiring kembalinya risk appetite di kripto.

  • Bitcoin (BTC): Tembus kembali ke atas USD 83.000, didorong ekspektasi devaluasi dolar.

  • Meta (META): Pulih signifikan usai tekanan sebelumnya.

  • Saham energi dan defensif: Masih fluktuatif, namun consumer staples dan utilities bertahan.

US Equity & Currency Summary

US Equity Sectors (5 Hari)

  • πŸ“ˆ Technology (XLK): +6.58%

  • πŸ“ˆ Industrials (XLI): +4.71%

  • πŸ“ˆ Financials (XLF): +3.87%

  • πŸ“‰ Energy (XLE): -2.26%

  • πŸ“‰ Real Estate (XLRE): -1.49%

USD vs Major Currencies (5 Hari)

  • πŸ“‰ USDJPY: -2.57%

  • πŸ“‰ USDEUR: -2.72%

  • πŸ“‰ USDCHF: -5.04%

  • πŸ“ˆ USDCNY: +0.31% (Relatif stabil karena intervensi PBOC)

Outlook dan Strategi Investasi

πŸ“Œ Volatilitas adalah Peluang 

Kondisi pasar saat ini sangat dinamis. Perubahan tajam sentimen akibat kebijakan Trump menciptakan volatilitas tinggi, namun ini membuka peluang rebalancing portofolio untuk jangka menengah.

πŸ“Œ Barbell Approach & Saham Tahan Tarif 

Gabungkan saham dengan pertumbuhan tinggi (semikonduktor, AI, domestik-oriented) dengan saham defensif bernilai. Fokus pada perusahaan dengan eksposur rendah ke impor China.

πŸ“Œ Pantau Data Inflasi & Employment 

CPI & PCE mendatang akan jadi katalis berikutnya. Jika tekanan biaya naik karena tarif, potensi kenaikan inflasi bisa kembali muncul.

πŸ“Œ The Fed dalam Mode Tunggu 

Meski inflasi mereda, The Fed kemungkinan akan menahan suku bunga. Fokus tetap pada dampak lanjutan dari kebijakan tarif terhadap pertumbuhan dan margin korporasi.

Next Week: April 7 - 11, 2025 πŸ”

  • πŸ“Œ Senin (14 April): Earnings GS, WAFD, FBK

  • πŸ“Œ Selasa (15 April): Earnings JPM, PNC, BAC

  • πŸ“Œ Rabu (16 April): GDP China Q1, CPI Inggris, Core Retail Sales AS, BoC Rate Decision

  • πŸ“Œ Kamis (17 April): Fed Chair Powell Speaks, Jobless Claims, ECB Rate Decision, Earnings TSM, AXP, BX

  • πŸ“Œ Jumat (18 April): Good Friday (Pasar tutup di AS & global); Earnings CMA, SIFY

Conclusion

Pekan ini menunjukkan bahwa narasi makro bisa membalikkan arah pasar dalam sekejap. Meski euforia dari jeda tarif menenangkan pasar, kenaikan tajam tarif China-AS tetap menjadi risiko utama. Disinflasi memberikan ruang napas, tetapi pasar tetap gelisah menghadapi ketidakpastian geopolitik dan kebijakan. Investor disarankan tetap adaptif, disiplin, dan selektif terhadap sektor dan saham unggulan.

*Disclaimer:

This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an offer to invest, nor is it financial advice or a recommendation to buy or sell any investment.

Previous
Previous

Kilas Balik Pasar Amerika : Pergerakan Mingguan 14 Apr - 18 Apr 2025

Next
Next

Kilas Balik Pasar Amerika : Pergerakan Mingguan 31 Mar - 4 Apr 2025