Analisis Saham - Advanced Micro Devices, Inc. (AMD)
Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka
Selama satu dekade terakhir, AMD di bawah kepemimpinan CEO Lisa Su berhasil melakukan transformasi besar. Perusahaan yang dulu kesulitan bersaing dengan Intel kini berhasil merebut pangsa pasar CPU notebook dan PC, serta menjadi pemimpin di segmen prosesor server. AMD juga mampu mempertahankan pangsa pasar GPU sebesar 15–20% melawan dominasi NVIDIA.
Berdasarkan grafik saham AMD saat ini:
Analisis Teknikal
Selama 2024, AMD mengalami kemerosotan dalam kinerja saham, dengan penurunan 21%, menggambarkan trend bearish secara moderat.
Bila top down ke lower timeframe, tampak AMD breakout support $120 dan siap menuju ke area support berikutnya pada level $110.
Sebagian pihak menilai penurunan AMD menjadi kesempatan berharga untuk mengoleksi saham teknologi ini, terutama ketika mendekati level support jangka panjang.
Ada kemungkinan AMD akan berkonsolidasi dan membentuk support di key level sebelum naik setidaknya untuk retrace naik.
Support selanjutnya pada $112 dan 106.
Setup Trading
Rentang Beli: area $108-$112 yang merupakan area fibonacci retracement.
Stop Loss (SL): Di level $100, di bawah support $106, untuk mengurangi risiko jika harga terus menurun.
Target Profit (TP): Ada tiga target harga yaitu $120, $130 serta $140 sebagai area resistance utama.
Potensi Keuntungan dan Kerugian
Potensi Kerugian: Jika membeli di median rentang beli, atau sekitar level $110 dan harga turun ke SL ($100), kerugian potensial $10 per saham, atau sekitar -9.09%.
Potensi Keuntungan:
Ke target pertama ($120): potensi keuntungan $10 per saham, sekitar 9.09%.
Ke target kedua ($130): potensi keuntungan $20 per saham, sekitar 18.18%
Ke target ketiga ($140): potensi keuntungan $30 per saham, sekitar 27.27%
Perlu diingat bahwa ini adalah analisis teknikal berdasarkan data saat ini dan dapat berubah dengan dinamika pasar. Selalu lakukan penelitian dan pertimbangan sendiri sebelum membuat keputusan investasi atau trading.
Formula Kesuksesan AMD
Kunci keberhasilan AMD adalah roadmap produk yang jelas dan eksekusi tepat waktu. Ryzen sukses mengikis dominasi Intel di pasar PC, sementara lini prosesor EPYC meningkatkan pangsa pasar server AMD dari hampir 0% menjadi 24% menurut Mercury Research. Pendapatan data center AMD bahkan melampaui Intel pada kuartal terakhir, mencatatkan $3,55 miliar dibandingkan $3,3 miliar milik Intel.
Namun, di tengah pertumbuhan ini, pasar CPU tradisional menghadapi tantangan dari meningkatnya permintaan hardware AI, seperti ASIC dan GPU, serta persaingan dari prosesor berbasis ARM. Tantangan utama bagi AMD adalah bagaimana mereplikasi keberhasilannya di pasar CPU untuk lini produk AI, khususnya melalui produk Instinct.
Tantangan MI300x di Pasar AI
Lanskap hardware AI masih beragam tanpa standar yang jelas, berbeda dengan pasar x86. AMD mencoba bersaing melalui MI300x, yang menjanjikan manfaat Total Cost of Ownership (TCO) lebih baik dibanding NVIDIA H100 dan H200 berkat kapasitas memori dan bandwidth yang lebih besar. Namun, performa praktisnya tidak sesuai ekspektasi. Laporan Semi Analysis menunjukkan MI300x justru memiliki biaya pelatihan yang lebih tinggi dibanding H200.
Selain itu, arsitektur NVIDIA Blackwell yang akan datang diperkirakan mampu menggandakan performa H200, memperlebar jurang performa. Kendala utama MI300x terletak pada tumpukan perangkat lunaknya yang belum optimal, serta pengalaman pengguna yang kurang memadai dibanding solusi plug-and-play dari NVIDIA. Ketergantungan AMD pada pustaka perangkat lunak yang berbasis NVIDIA memperburuk kompatibilitas dan performa.
Kekecewaan terhadap performa MI300x menyebabkan saham AMD yang sempat naik 50% sepanjang tahun 2024 akhirnya terkoreksi. Namun, AMD masih memiliki peluang untuk memperbaiki produk ini, terutama dengan memperkuat pengembangan perangkat lunak.
Segmentasi Pendapatan dan Proyeksi
Segmen data center, termasuk CPU server EPYC dan GPU Instinct, kini menyumbang sekitar 45% dari total pendapatan AMD dan 55% dari laba operasionalnya. AMD memproyeksikan pendapatan dari GPU AI mencapai $5 miliar pada 2024, dengan target penjualan $2 miliar per kuartal pada akhir tahun.
Segmen lainnya, seperti Client (CPU desktop dan mobile Ryzen), Embedded (prosesor hasil akuisisi Xilinx), dan Gaming (SoC semi-custom untuk PlayStation dan Xbox), menunjukkan pemulihan. Dengan pertumbuhan server diperkirakan mencapai 10% pada 2025, total pendapatan data center dapat mencapai $9 miliar, sementara segmen gaming diproyeksikan stagnan di sekitar $2 miliar.
Proyeksi pasar memperkirakan total pendapatan AMD pada 2025 sebesar $32,5 miliar, dengan kontribusi GPU AI sekitar $9,5 miliar. Meski demikian, jika kontribusi GPU AI lebih rendah, seperti $8 miliar, AMD masih memiliki peluang mempertahankan valuasinya berkat segmen lain yang tetap tumbuh.
Valuasi AMD
Saat ini, valuasi AMD berada pada rasio P/E forward sekitar 27x, lebih rendah dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir sebesar 37,34x. Hal ini mencerminkan daya tarik AMD dibandingkan rekan sejenisnya. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa bahkan jika pendapatan GPU AI lebih rendah dari perkiraan, valuasi AMD tetap masuk akal, dengan forward P/E tetap di bawah 30x.
Pandangan Analis
Berdasarkan data, saham AMD memiliki peringkat rata-rata 4.28 (Buy) dari 49 analis, dengan mayoritas memberikan rekomendasi Strong Buy (29). Target harga rata-rata adalah $178,79, memberikan potensi kenaikan +54,08% dari level saat ini, dengan kisaran target $110-$250. Grafik menunjukkan penurunan harga saham sepanjang 2024, tetapi optimisme analis tetap tinggi. Ini mencerminkan potensi pemulihan signifikan di masa depan, meski ada tantangan dalam pasar AI.
Kesimpulan
AMD telah berhasil mentransformasi bisnisnya di bawah kepemimpinan Lisa Su, merebut pangsa pasar CPU dan server, serta mempertahankan posisi di pasar GPU meski menghadapi dominasi NVIDIA. Penurunan saham 21% selama 2024 mencerminkan skeptisisme pasar terhadap prospek AI, terutama terkait performa GPU MI300x. Namun, AMD tetap menarik secara valuasi dengan P/E forward 27x, di bawah rata-rata lima tahun. Data center menjadi pilar utama pendapatan, sementara segmen lain terus menunjukkan pemulihan. Target harga rata-rata $178,79 menunjukkan potensi upside signifikan (+54%). Meski ada tantangan, AMD memiliki peluang untuk bangkit dengan penguatan produk dan perangkat lunak AI.
*Disclaimer:
This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an offer to invest, nor is it financial advice or a recommendation to buy or sell any investment.