Analisis Saham - Alibaba (BABA)
Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka
Dalam satu bulan terakhir, saham Alibaba Group Holding Limited (NYSE: BABA) telah melonjak lebih dari 55%, menandakan kemungkinan masuk ke fase kenaikan (Stage-2) setelah melewati periode akumulasi yang panjang. Berdasarkan analisis teknikal, jika harga saham mampu bertahan di atas level breakout akumulasi di sekitar $120 per lembar, ada potensi kenaikan lebih lanjut dalam beberapa bulan ke depan, meskipun saat ini berada di zona "overbought" dengan RSI mingguan di atas 70.
Berdasarkan grafik saham saat ini:
Analisis Teknikal
Saham BABA mengalami peningkatan signifikan hingga 51% sejak sebulan terakhir, menorehkan peningkatan 71% secara YoY.
Bullish trend yang sangat kuat tercipta sejak awal tahun terus membentuk higher high dan higher lows.
Sejak awal bulan, saham membentuk up trendline yang cukup menukik hingga ke area $128, memberikan kewaspadaan bahwa harga mungkin akan terkoreksi.
Support selanjutnya pada $116 dan $108.
Setup Trading
Rentang Beli: area $114-$118 yang merupakan area demand.
Stop Loss (SL): Di level $104, di bawah support $108, untuk mengurangi risiko jika harga terus menurun.
Target Profit (TP): Ada tiga target harga yaitu $128, $136 serta $150 sebagai area resistance utama.
Potensi Keuntungan dan Kerugian
Potensi Kerugian: Jika membeli di median rentang beli, atau sekitar level $116 dan harga turun ke SL ($104), kerugian potensial $12 per saham, atau sekitar -10.34%.
Potensi Keuntungan:
Ke target pertama ($128): potensi keuntungan $12 per saham, sekitar 10.34%.
Ke target kedua ($136): potensi keuntungan $20 per saham, sekitar 17.24%
Ke target ketiga ($150): potensi keuntungan $34 per saham, sekitar 29.31%
Perlu diingat bahwa ini adalah analisis teknikal berdasarkan data saat ini dan dapat berubah dengan dinamika pasar. Selalu lakukan penelitian dan pertimbangan sendiri sebelum membuat keputusan investasi atau trading.
Perkiraan Kinerja Alibaba untuk Q3 FY-2025
Menjelang laporan keuangan kuartal ketiga tahun fiskal 2025, Alibaba diprediksi akan mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 6,1% YoY menjadi $38,4 miliar. Sementara itu, laba per saham (EPS) diperkirakan meningkat 1,1% YoY menjadi $2,68, mengakhiri tren penurunan EPS tahunan dalam beberapa kuartal terakhir. Secara fundamental, meskipun kinerja bisnis Alibaba sempat fluktuatif, tren pertumbuhan menunjukkan perbaikan, terutama pada segmen Taobao & Tmall Group (TTG) dan Alibaba Cloud yang mulai pulih. CFO Alibaba, Toby Xu, menyebut bahwa investasi strategis dalam TTG mulai menunjukkan hasil positif melalui peningkatan monetisasi, termasuk biaya layanan berbasis GMV dan adopsi alat pemasaran seperti Quanzhantui. CEO Alibaba, Eddie Wu, juga optimistis terhadap percepatan pertumbuhan TTG serta momentum yang semakin kuat di bisnis cloud, terutama dengan pertumbuhan pendapatan dari produk berbasis AI yang mencapai tiga digit.
Tantangan Jangka Pendek dan Prospek Jangka Panjang
Meskipun manajemen Alibaba memberikan pandangan optimistis, tren revisi estimasi pendapatan dan laba per saham dari para analis cenderung menurun dalam tiga bulan terakhir. Hal ini mencerminkan kondisi konsumsi yang masih lemah di Tiongkok. Namun, proyeksi pendapatan dan laba yang tetap menunjukkan akselerasi pertumbuhan memberikan sentimen positif bagi investor jangka panjang.
Penilaian Saham Alibaba dan Potensi Keuntungan
Menjelang laporan keuangan pada 20 Februari, mayoritas analis di Wall Street tetap bullish terhadap Alibaba. Dari 8 analis yang mengulas saham ini, 7 memberikan rekomendasi "Buy," sementara satu analis merekomendasikan "Hold," tanpa ada rekomendasi "Sell."
Dengan target harga dalam 12 bulan ke depan berkisar antara $105 hingga $151, konsensus pasar menempatkan valuasi rata-rata di $129, yang hanya mencerminkan potensi kenaikan sekitar 3% dari harga saat ini.
Namun, berdasarkan model valuasi yang lebih konservatif dengan asumsi pertumbuhan dan margin yang realistis, nilai wajar Alibaba diperkirakan sekitar $217 per saham, atau naik sekitar 74% dari level harga saat ini. Jika mempertimbangkan skenario jangka panjang dengan asumsi rasio P/FCF sekitar 15x (mengakomodasi diskon risiko untuk pasar Tiongkok), ada potensi bahwa dalam lima tahun mendatang, saham Alibaba bisa mencapai $500 per lembar. Dengan demikian, tingkat pengembalian tahunan majemuk (CAGR) bisa mencapai sekitar 32%, jauh di atas ambang batas investasi ideal sebesar 15%.
Kesimpulan
Menjelang laporan keuangan Q3 FY-2025, saham Alibaba telah melonjak lebih dari 55% dalam sebulan terakhir, menandakan potensi breakout ke fase kenaikan lebih lanjut. Secara teknikal, harga saham berada di zona overbought, namun masih memiliki potensi kenaikan dengan target $128, $136, dan $150. Dari sisi fundamental, meskipun ada tantangan konsumsi di Tiongkok, Alibaba menunjukkan tanda-tanda pemulihan, terutama di segmen Taobao & Tmall serta Alibaba Cloud. Dengan valuasi wajar sekitar $217 dan potensi jangka panjang mencapai $500, saham Alibaba tetap menarik sebagai investasi jangka panjang dan layak dikategorikan sebagai "Strong Buy."
*Disclaimer:
This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an offer to invest, nor is it financial advice or a recommendation to buy or sell any investment.