Analisis Saham - NextEra Energy (NEE)

Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka

Penurunan harga saham NextEra Energy (NEE) sebesar 20,71% dari level tertingginya dalam 52 minggu terakhir memberikan peluang menarik bagi investor. Meskipun kinerja kuartal keempatnya kurang memenuhi ekspektasi pasar dengan pendapatan yang lebih rendah dari perkiraan, prospek jangka panjang perusahaan tetap positif. NEE berencana memperluas proyek pembangkit listrik berbasis gas alam di seluruh AS, yang diyakini akan memperkuat posisi perusahaan di sektor energi yang terus berkembang. Dengan proyeksi pertumbuhan laba per saham (EPS) sebesar 6–8% hingga 2027 dan peningkatan dividen tahunan setidaknya 10%, saham ini berpotensi memberikan keuntungan menarik bagi investor pendapatan.

Berdasarkan grafik saham saat ini:

Analisis Teknikal

  • Sejak awal tahun 2025, NEE mengalami kemunduran hingga -5%, memperdalam penurunan 6 bulan terakhir menjadi -14%, walaupun secara YoY masih positif di 20%.

  • Secara teknikal, NEE tampak cenderung bearish dalam timeframe rendah, yang membawa saham hingga ke level support $68.

  • Setelah membentuk fakeout, ada kemungkinan NEE akan melanjutkan kenaikan pasca breakout mini resistance untuk membentuk higher high baru.

  • Support selanjutnya pada $68 dan $66.

Setup Trading

  • Rentang Beli: area $67.50-$68.50 yang merupakan area demand.

  • Stop Loss (SL): Di level $65.50, di bawah support $66, untuk mengurangi risiko jika harga terus menurun.

  • Target Profit (TP): Ada tiga target harga yaitu $70, $73 serta $76 sebagai area resistance utama.

Potensi Keuntungan dan Kerugian

  • Potensi Kerugian: Jika membeli di median rentang beli, atau sekitar level $68 dan harga turun ke SL ($65.50), kerugian potensial $2.50 per saham, atau sekitar -3.68%.

  • Potensi Keuntungan:

    • Ke target pertama ($70): potensi keuntungan $2 per saham, sekitar -2.94%.

    • Ke target kedua ($73): potensi keuntungan $5 per saham, sekitar 7.35%

    • Ke target ketiga ($76): potensi keuntungan $8 per saham, sekitar 11.76%

Perlu diingat bahwa ini adalah analisis teknikal berdasarkan data saat ini dan dapat berubah dengan dinamika pasar. Selalu lakukan penelitian dan pertimbangan sendiri sebelum membuat keputusan investasi atau trading.

Proyeksi Pertumbuhan dan Strategi Ekspansi NEE

NEE berencana mengalokasikan sekitar $120 miliar dalam empat tahun ke depan untuk meningkatkan kapasitas energinya hingga mencapai 121 gigawatt. Salah satu langkah strategisnya adalah menghidupkan kembali Pembangkit Nuklir Duane Arnold di Iowa, yang diperkirakan akan beroperasi pada akhir 2028. Selain itu, NEE terus memperluas portofolio energi terbarukannya, dengan target mengoperasikan 75 gigawatt kapasitas energi terbarukan pada 2027. Florida, sebagai salah satu wilayah dengan pertumbuhan populasi tercepat, juga menjadi fokus investasi NEE dalam pengembangan infrastruktur energi.

Valuasi Saham dan Potensi Dividen

Dibandingkan dengan emiten lain di sektor utilitas yang tergabung dalam ETF Utilities Select Sector SPDR Fund (XLU), NEE tergolong memiliki valuasi yang menarik. Dengan perkiraan pertumbuhan EPS sebesar 18,53% dari 2025 hingga 2027, saham NEE saat ini diperdagangkan pada rasio harga terhadap laba (P/E) 15,69 kali untuk 2027, lebih rendah dibandingkan rata-rata pesaingnya yang berada di 18,06 kali. Ini menunjukkan bahwa saham NEE saat ini bisa dianggap undervalued.

NEE juga dikenal sebagai salah satu Dividend Aristocrat, dengan rekam jejak peningkatan dividen selama 29 tahun berturut-turut. Tahun lalu, dividen kuartalan NEE naik sebesar 10,16% menjadi $0,52 per saham. Dengan rasio pembayaran dividen sebesar 60,06%, perusahaan memiliki ruang untuk terus meningkatkan imbal hasil bagi pemegang saham. Berdasarkan tren sebelumnya, dividen NEE berpotensi meningkat menjadi sekitar $0,57 per saham pada pengumuman berikutnya.

Tantangan dan Risiko yang Perlu Dipertimbangkan

Walaupun prospek NEE tampak menjanjikan, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan investor. Salah satunya adalah regulasi ketat yang mengatur operasional perusahaan energi. Perubahan kebijakan atau keputusan regulator yang tidak menguntungkan bisa berdampak negatif pada pertumbuhan perusahaan. Selain itu, beban utang jangka panjang NEE yang mencapai $72,39 miliar juga menjadi faktor risiko, terutama jika suku bunga kembali meningkat, yang dapat memperbesar biaya layanan utang dan mempersempit margin keuntungan. Risiko lain yang perlu diperhitungkan adalah kemungkinan terobosan teknologi dalam sektor energi yang dapat menekan harga listrik dan mengurangi daya saing perusahaan.

Tren Pengeluaran Modal (CapEx) dan Dampaknya bagi NEE

Investasi besar-besaran dalam infrastruktur data center oleh perusahaan teknologi raksasa seperti Amazon, Microsoft, Alphabet, dan Meta diperkirakan akan berdampak positif pada permintaan energi di masa depan. Pada tahun 2024, empat perusahaan ini telah mengalokasikan lebih dari $217 miliar untuk belanja modal (CapEx), dan angkanya diproyeksikan meningkat hingga $320 miliar di tahun berikutnya. Pertumbuhan kebutuhan energi ini memberikan peluang besar bagi perusahaan seperti NEE yang berfokus pada penyediaan listrik bagi data center. Dengan backlog permintaan mencapai 8,3 gigawatt dari mitra data center-nya, NEE terus berupaya memperluas kapasitas energinya, termasuk melalui kemitraan dengan GE Vernova untuk mengembangkan solusi pembangkit listrik berbasis gas alam.

Pandangan Analis

Saham NextEra Energy, Inc. (NEE) ditutup pada $68,50, naik 0,65% pada 18 Februari 2025. Dalam perdagangan pasca-pasar, harganya sedikit naik ke $68,55. Berdasarkan analisis dari 23 analis dalam 90 hari terakhir, saham ini memiliki peringkat rata-rata "Buy" (3,86) dengan 8 rekomendasi "Strong Buy", 6 "Buy", 8 "Hold", 0 "Sell", dan 1 "Strong Sell". Target harga rata-rata analis adalah $84,51, mencerminkan potensi kenaikan 23,37% dari harga saat ini. Meskipun saham telah mengalami fluktuasi, analis masih melihat peluang pertumbuhan yang positif dalam jangka panjang.

Kesimpulan

Meskipun saham NextEra Energy (NEE) mengalami koreksi lebih dari 20% dari harga tertingginya dalam 52 minggu terakhir, prospek jangka panjangnya tetap menjanjikan. Dengan strategi ekspansi besar-besaran, termasuk investasi dalam energi terbarukan dan proyek gas alam, NEE diproyeksikan mengalami pertumbuhan EPS 6–8% hingga 2027 serta peningkatan dividen tahunan minimal 10%. Secara teknikal, saham ini menunjukkan potensi pemulihan setelah mencapai level support. Namun, investor perlu mempertimbangkan risiko regulasi, beban utang besar, dan persaingan industri. Dengan valuasi yang menarik dan proyeksi pertumbuhan positif, NEE berpotensi menjadi pilihan menarik bagi investor jangka panjang.





*Disclaimer:

This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an offer to invest, nor is it financial advice or a recommendation to buy or sell any investment.

Previous
Previous

Analisis Saham - Alibaba (BABA)

Next
Next

Analisis Saham - Xcel Energy (XEL)