Analisis Saham - Barclays (NYSE: BCS)

Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka

Barclays (NYSE: BCS) menjadi salah satu pilihan utama dalam kategori saham perbankan besar universal, dengan kinerja yang melampaui rekan-rekannya sepanjang 2024. Meski telah mencatat kenaikan sebesar 70% sepanjang tahun ini, saham Barclays masih diperdagangkan sekitar 0,6 kali nilai buku berwujud (tangible book value/TBV) konsensus tahun 2026. Hal ini menunjukkan bahwa saham ini masih undervalued.

Berdasarkan grafik saham BCS saat ini:

Analisis Teknikal

  • Saham Barclays melesat 65% sejak awal tahun ini dan 25% diantaranya dalam 6 bulan terakhir, menunjukkan konsistensi bullish trend.

  • Uptrendline yang berlaku sebagai diagonal support sejak awal Agustus masih solid hingga hari ini menjaga struktur higher lows dari BCS.

  • Dengan support yang terbentuk di area uptrend line dan fibonacci 61.8% pasca higher high, ada potensi bagi Barclays untuk dapat melanjutkan rally.

  • Support berikutnya berada pada $13 dan $12.40.

Setup Trading

  • Rentang Beli: area $12.80-$13.20 yang merupakan area retest key level.

  • Stop Loss (SL): Di level $12.20, di bawah support $12.40, untuk mengurangi risiko jika harga terus menurun.

  • Target Profit (TP): Ada tiga target harga yaitu $13.80, $14.40 serta $15 sebagai area resistance utama.

Potensi Keuntungan dan Kerugian

  • Potensi Kerugian: Jika membeli di median rentang beli, atau sekitar level $13 dan harga turun ke SL ($12.20), kerugian potensial $0.80 per saham, atau sekitar -6.15%.

  • Potensi Keuntungan:

    • Ke target pertama ($13.80): potensi keuntungan $0.80 per saham, sekitar 6.15%.

    • Ke target kedua ($14.40): potensi keuntungan $1.40 per saham, sekitar +10.77%

    • Ke target ketiga ($15): potensi keuntungan $2 per saham, sekitar +15.38%

Perlu diingat bahwa ini adalah analisis teknikal berdasarkan data saat ini dan dapat berubah dengan dinamika pasar. Selalu lakukan penelitian dan pertimbangan sendiri sebelum membuat keputusan investasi atau trading.

Target Keuangan 2026

Pada tahun 2023, Barclays menetapkan target keuangan tiga tahun dengan fokus pada:

  1. Menghasilkan Return on Tangible Equity (RoTE) di atas 12%.

  2. Berinvestasi di segmen berpengembalian tinggi seperti Barclays UK, UK Corporate Bank, dan Private Bank.

  3. Mengalokasikan modal untuk bisnis dengan pengembalian tertinggi di Inggris, termasuk akuisisi strategis (contohnya, akuisisi Tesco Bank).

  4. Mengoptimalkan aset berbobot risiko (Risk-Weighted Assets/RWA) di Investment Bank hingga sekitar 50% dari total RWA grup pada 2026.

  5. Meningkatkan efisiensi dengan menargetkan rasio biaya terhadap pendapatan (cost-to-income ratio) di angka 50-an tinggi pada 2026 (dari 63% pada tahun 2024).

Strategi ini bertujuan mengalihkan fokus ke bisnis yang lebih stabil dengan pengembalian tinggi. Hingga kini, pelaksanaan strategi ini telah mendorong kinerja Barclays di pasar.

Tantangan Makro Ekonomi

Namun, ancaman AI saat ini masih dianggap terlalu dilebih-lebihkan. Teknologi AI saat ini belum mampu menyelesaikan tugas kompleks secara mandiri. Sebaliknya, AI justru menciptakan peluang bagi platform seperti Upwork, karena alat ini membutuhkan manusia untuk memberikan pengawasan dan mengintegrasikan teknologi dalam proyek yang lebih besar. Hal ini memungkinkan Upwork untuk meningkatkan permintaan dan meningkatkan tarif melalui adopsi alat berbasis AI. Dalam merespons tantangan ini, Upwork telah mengambil langkah strategis dengan memanfaatkan AI untuk meningkatkan produktivitas pengguna. Perusahaan meluncurkan “Uma,” chatbot berbasis AI yang didukung oleh teknologi OpenAI dan disesuaikan dengan data internal Upwork. Uma membantu pengguna dalam tugas-tugas seperti menulis konten, menganalisis masalah, hingga membuat kode. Selain itu, AI digunakan untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi pencocokan antara klien dan talenta.

Pandangan Analis dan Proyeksi

Analis memperkirakan Barclays dapat memenuhi target rasio biaya terhadap pendapatan, menunjukkan kepercayaan pada kemampuan manajemen untuk melakukan efisiensi. Namun, mereka juga memproyeksikan Barclays akan sedikit meleset dari target RoTE 12%, terutama karena pertumbuhan pendapatan yang lebih rendah dari perkiraan. Meskipun demikian, proyeksi nilai buku berwujud (TBV) sebesar 459p dan laba per saham (EPS) sekitar 49p pada 2026 menunjukkan valuasi sekitar 0,6x TBV dan rasio harga terhadap laba (P/E) tahun 2026 sekitar 5 pada harga saham saat ini (~260p). Jika manajemen berhasil mencapai RoTE di atas 12%, nilai buku dan EPS diperkirakan meningkat lebih signifikan.

Apakah Saham Barclays Benar Undervalued?

Beberapa alasan utama undervaluasi Barclays dibandingkan bank-bank besar AS antara lain:

  1. Skeptisisme investor terhadap saham bank Eropa, meskipun sebagian besar bisnis Barclays berada di AS.

  2. Kekhawatiran terhadap volatilitas model bisnis Barclays, dengan 50% modal dialokasikan untuk Investment Bank yang dianggap lebih fluktuatif.

  3. Sejarah masalah hukum, litigasi, dan denda besar, termasuk akibat krisis keuangan global 2008/2009, yang menimbulkan kekhawatiran akan potensi masalah serupa di masa depan.

Dalam skenario dasar, Barclays diproyeksikan menghasilkan RoTE 12% pada 2026, yang dapat meningkatkan valuasinya hingga 1x TBV atau sekitar 480p, mencerminkan potensi kenaikan sekitar 90% dari harga saham saat ini. Valuasi ini tetap lebih rendah dibandingkan bank-bank AS yang biasanya dihargai 1,2x hingga 1,5x TBV dengan tingkat RoTE serupa.

Kesimpulan

Barclays (NYSE: BCS) masih undervalued meski telah mencatat kenaikan harga saham 70% pada 2024. Dengan valuasi hanya 0,6x nilai buku berwujud (TBV) konsensus 2026, Barclays memiliki potensi kenaikan signifikan, terutama jika mampu mencapai target Return on Tangible Equity (RoTE) 12% pada 2026. Strategi fokus pada bisnis berpengembalian tinggi dan efisiensi biaya menunjukkan hasil positif, namun tantangan seperti pertumbuhan pendapatan rendah dan risiko makroekonomi tetap ada. Meski skeptisisme terhadap saham bank Eropa dan sejarah litigasi menjadi hambatan, potensi upside hingga 90% membuat Barclays tetap menarik bagi investor dengan pandangan jangka panjang.



*Disclaimer:

This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an offer to invest, nor is it financial advice or a recommendation to buy or sell any investment.

Previous
Previous

Analisis Saham - Duke Energy (NYSE: DUK)

Next
Next

Analisis Saham - Upwork (UPWK)