Analisis Saham - British American Tobacco (BTI)

Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka

British American Tobacco (BTI) menawarkan imbal hasil dividen sebesar 8%, dengan rasio pembayaran yang konservatif di angka 60%. Ini memastikan bahwa investor tetap menikmati dividen yang stabil dan terus bertumbuh. Meskipun harga saham BTI mengalami penurunan sekitar 12% dalam lima tahun terakhir, pembayaran dividen yang konsisten telah memberikan pengembalian di atas inflasi, menjadikannya pilihan investasi yang dapat diandalkan bagi mereka yang mencari pendapatan pasif.

Berdasarkan grafik saham saat ini:

Analisis Teknikal

  • Saham BTI menorehkan hasil yang positif dengan kenaikan hingga 14% sejak awal tahun ini dan 34% secara YoY.

  • Secara teknikal, tampak saham BTI terus mengalami peningkatan sejak pertengahan Januari pada level support $35.

  • Terbaru, saham telah membentuk higher high di area $42 dengan kemungkinan akan terus melaju setelah retrace menciptakan higher lows.

  • Support selanjutnya pada $41 dan $40.

Setup Trading

  • Rentang Beli: area $40.50-$41.50 yang merupakan area bullish continuation.

  • Stop Loss (SL): Di level $39, di bawah support $40, untuk mengurangi risiko jika harga terus menurun.

  • Target Profit (TP): Ada tiga target harga yaitu $43, $45 serta $48 sebagai area resistance utama.

Potensi Keuntungan dan Kerugian

  • Potensi Kerugian: Jika membeli di median rentang beli, atau sekitar level $41 dan harga turun ke SL ($39), kerugian potensial $2 per saham, atau sekitar -4.88%.

  • Potensi Keuntungan:

    • Ke target pertama ($43): potensi keuntungan $2 per saham, sekitar 4.88%.

    • Ke target kedua ($45): potensi keuntungan $4 per saham, sekitar 9.76%

    • Ke target ketiga ($48): potensi keuntungan $7 per saham, sekitar 17.07%

Perlu diingat bahwa ini adalah analisis teknikal berdasarkan data saat ini dan dapat berubah dengan dinamika pasar. Selalu lakukan penelitian dan pertimbangan sendiri sebelum membuat keputusan investasi atau trading.

Strategi Perusahaan: Pengurangan Utang dan Buyback Saham

Dalam beberapa tahun terakhir, BTI telah fokus pada pengurangan utang, terutama setelah akuisisi Reynolds American pada 2017. Dengan kondisi keuangan yang lebih sehat, perusahaan kini dapat mengalokasikan sebagian besar arus kas bebasnya untuk pembayaran dividen dan pembelian kembali saham. Langkah ini berkontribusi pada pertumbuhan laba per saham (EPS) yang diperkirakan mencapai 6-7% per tahun, memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.

Pertumbuhan Dividen: Konsistensi yang Terjaga

Sejak 1999, BTI secara konsisten meningkatkan dividen tahunannya, dengan rata-rata pertumbuhan 10% per tahun. Meskipun dalam lima tahun terakhir (2019-2024) pertumbuhan dividen melambat menjadi sekitar 3% per tahun, rasio pembayaran tetap terjaga di bawah 100%, yang mencerminkan keberlanjutan strategi pembayaran dividen perusahaan. Dengan proyeksi pertumbuhan EPS yang stabil, dividen BTI memiliki ruang untuk terus meningkat di masa depan.

Proyeksi Kenaikan Dividen pada Februari 2025

Pada 13 Februari, BTI dijadwalkan merilis laporan keuangan tahunan 2024, di mana kemungkinan akan diumumkan peningkatan dividen. Tahun sebelumnya, kenaikan dividen hanya 2%, tetapi dengan ekspektasi pertumbuhan laba operasi yang lebih baik, kenaikan dividen tahun ini diperkirakan bisa mencapai 3,3%, atau sekitar £0,61 per saham per kuartal. Selain itu, perusahaan juga melanjutkan program buyback saham, dengan rencana pembelian kembali saham senilai £700 juta pada 2024 dan £900 juta pada 2025, yang akan semakin meningkatkan EPS dalam jangka panjang.

Risiko yang Dihadapi: Regulasi dan Fluktuasi Mata Uang

Sebagai industri yang sangat diatur, BTI menghadapi risiko regulasi di berbagai negara, khususnya di AS dan Eropa. Namun, tren terkini menunjukkan bahwa tekanan regulasi mungkin tidak seketat sebelumnya. Selain itu, fluktuasi nilai tukar, terutama penguatan dolar AS, dapat mempengaruhi laba perusahaan. Namun, dengan pangsa pasar yang luas dan diversifikasi produk, BTI memiliki ketahanan terhadap tantangan ini.

Valuasi dan Potensi Keuntungan Jangka Panjang

Dibandingkan dengan pesaingnya seperti Imperial Brands dan Philip Morris, BTI memiliki valuasi yang lebih menarik. Dengan rasio Price-to-Earnings (P/E) hanya 8,7x, BAT lebih murah dibandingkan Imperial Brands (12,2x) dan Philip Morris (19,7x). Imbal hasil dividennya pun lebih tinggi dibandingkan kedua pesaingnya. Dengan asumsi pertumbuhan EPS tahunan sebesar 6-7% dan imbal hasil dividen sekitar 8%, investor dapat mengharapkan total pengembalian tahunan sekitar 14-15% dalam beberapa tahun ke depan.

Kesimpulan

British American Tobacco (BTI) tetap menjadi pilihan menarik bagi investor dividen dengan imbal hasil 8% dan rasio pembayaran yang konservatif di 60%. Perusahaan telah mengurangi utang dan fokus pada buyback saham, yang berkontribusi pada pertumbuhan laba per saham sekitar 6-7% per tahun. Meskipun harga saham turun dalam lima tahun terakhir, dividen yang konsisten tetap memberikan pengembalian di atas inflasi. Dengan potensi kenaikan dividen sekitar 3,3% pada Februari 2025, serta valuasi yang lebih murah dibandingkan pesaingnya, BTI menawarkan prospek keuntungan total tahunan 14-15%, menjadikannya investasi yang solid bagi investor pendapatan dan pertumbuhan dividen.



*Disclaimer:

This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an offer to invest, nor is it financial advice or a recommendation to buy or sell any investment.

Previous
Previous

Analisis Saham - The Hershey Company (HSY)

Next
Next

Analisis Saham - Altria Group, Inc. (MO)