Analisis Saham - Alphabet Inc. (GOOG)
Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka
Saham Alphabet (GOOG) mengalami tekanan setelah laporan keuangan terbaru menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Perusahaan gagal memenuhi ekspektasi pendapatan dan mengumumkan peningkatan belanja modal (capex) yang signifikan, mencapai $75 miliar. Angka ini jauh lebih tinggi dari perkiraan awal sebesar $58,8 miliar, menimbulkan kekhawatiran tentang efektivitas investasi besar ini dalam menghasilkan keuntungan yang sepadan. Selain itu, pendapatan dari layanan cloud Alphabet juga berada di bawah ekspektasi. Google Cloud membukukan pendapatan $11,96 miliar, sedikit lebih rendah dari perkiraan analis sebesar $12,19 miliar. Meski demikian, Alphabet tetap memiliki beberapa faktor positif yang dapat mendukung pertumbuhan jangka panjangnya, seperti efisiensi investasi di bidang AI dan ekspansi layanan Waymo. Apakah saham Google masih menarik? Mari kita simak!
Berdasarkan grafik saham saat ini:
Analisis Teknikal
Nilai saham Google terkoreksi lebih dari -5% dalam sebulan terakhir, menghasilkan penurunan 2% sejak awal tahun, namun masih positif 32% secara YoY.
Saham Google sempat melesat kencang sejak awal Desember 2024 lalu dari level support $165 hingga mencapai $208 di awal Februari.
Namun GOOG harus mengalami penurunan akibat kekecewaan investor atas hasil keuangan yang menyebabkan saham merosot ke area key level $184.
Support selanjutnya pada $184 dan $176.
Setup Trading
Rentang Beli: area $180-$188 yang merupakan area demand.
Stop Loss (SL): Di level $172, di bawah support $176, untuk mengurangi risiko jika harga terus menurun.
Target Profit (TP): Ada tiga target harga yaitu $196, $208 serta $220 sebagai area resistance utama.
Potensi Keuntungan dan Kerugian
Potensi Kerugian: Jika membeli di median rentang beli, atau sekitar level $184 dan harga turun ke SL ($172), kerugian potensial $12 per saham, atau sekitar -6.52%.
Potensi Keuntungan:
Ke target pertama ($196): potensi keuntungan $12 per saham, sekitar 6.52%.
Ke target kedua ($208): potensi keuntungan $24 per saham, sekitar 13.04%
Ke target ketiga ($220): potensi keuntungan $36 per saham, sekitar 19.57%
Perlu diingat bahwa ini adalah analisis teknikal berdasarkan data saat ini dan dapat berubah dengan dinamika pasar. Selalu lakukan penelitian dan pertimbangan sendiri sebelum membuat keputusan investasi atau trading.
Efisiensi AI dan Keunggulan Google dalam Persaingan
Alphabet berpotensi menjadi salah satu penerima manfaat terbesar dari kemajuan AI, terutama dengan adanya model seperti DeepSeek yang mampu meningkatkan efisiensi dalam pengembangan kecerdasan buatan. Sebelumnya, muncul kekhawatiran bahwa ChatGPT dari OpenAI akan mengancam dominasi Google dalam pencarian. Namun, sejauh ini, Google Search tetap mencatatkan pertumbuhan kuat, dengan peningkatan pendapatan 12,5% secara tahunan dalam laporan terbaru dan lebih dari 25% sejak peluncuran ChatGPT pada akhir 2022.
Selain itu, tren AI terbaru yang lebih efisien justru dapat membantu Google mempertahankan posisinya di industri pencarian tanpa perlu investasi sebesar pesaingnya. Dengan semakin banyaknya model AI open-source yang dapat bersaing dengan produk premium seperti ChatGPT, ancaman terhadap Google Search tampaknya tidak sebesar yang diperkirakan sebelumnya.
Ekspansi Waymo dan Persaingan dengan Tesla
Waymo, unit bisnis kendaraan otonom milik Alphabet, terus mengalami pertumbuhan yang pesat. Alphabet telah merencanakan ekspansi ke beberapa kota baru pada 2025, bahkan dengan potensi masuk ke pasar internasional seperti Tokyo. Tesla juga berencana meluncurkan layanan Robotaxi pada Juni 2025, yang akan menjadi momen penting untuk membandingkan teknologi keduanya.
Berdasarkan data yang tersedia, performa Waymo dalam hal "disengagement" (frekuensi di mana kendaraan otonom membutuhkan intervensi manusia) masih lebih unggul dibandingkan Tesla. Jika Waymo dapat menunjukkan kinerja yang lebih baik secara nyata, sentimen pasar terhadap Alphabet bisa semakin positif.
Pertumbuhan dan Margin Google Cloud
Meskipun tidak mencapai target pendapatan yang diharapkan, Google Cloud tetap mencatatkan pertumbuhan yang kuat. Pendapatannya naik 30% dibandingkan tahun sebelumnya, dan lebih penting lagi, margin keuntungannya mengalami perbaikan yang signifikan. Dalam laporan keuangan terbaru, laba operasional Google Cloud mencapai $2,09 miliar, naik drastis dari $864 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Margin operasi juga meningkat dari 9,5% menjadi 17%.
Meskipun margin ini masih jauh di bawah AWS milik Amazon yang mencapai 35%, tren pertumbuhan yang positif menunjukkan bahwa Alphabet memiliki peluang untuk mendekati pesaingnya dalam beberapa tahun ke depan. Perusahaan juga mengonfirmasi bahwa permintaan untuk layanan cloud mereka masih sangat tinggi, namun terbatas oleh ketersediaan chip komputasi berkinerja tinggi. Jika hambatan ini dapat diatasi, potensi pertumbuhan pendapatan dan margin yang lebih baik dari Google Cloud akan semakin besar.
Alphabet: Saham Mag 7 Termurah dengan Fundamental Kuat
Salah satu daya tarik utama Alphabet saat ini adalah valuasinya yang relatif murah dibandingkan dengan saham-saham teknologi besar lainnya di kelompok Mag 7 (Meta, Apple, Amazon, Microsoft, Nvidia, Alphabet, dan Tesla). Dengan rasio harga terhadap laba (P/E) ke depan sebesar 18,2 untuk tahun fiskal yang berakhir pada Desember 2026, Alphabet menjadi saham termurah dalam grup ini.
Selain itu, estimasi pendapatan per saham (EPS) Alphabet untuk 2026 juga cukup konsisten di antara para analis, dengan perkiraan terendah $9,19 dan tertinggi $11,43. Perbedaan yang relatif kecil ini menunjukkan bahwa sebagian besar analis memiliki keyakinan tinggi terhadap pertumbuhan perusahaan di masa depan, mengurangi ketidakpastian investasi.
Sebagai perbandingan, Tesla memiliki rasio P/E ke depan sebesar 94 untuk periode yang sama, dengan rentang estimasi EPS yang jauh lebih luas, dari $2,05 hingga $7,31. Variasi yang lebih besar dalam perkiraan EPS menunjukkan risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan Alphabet. Jika Waymo dapat menunjukkan keunggulannya atas Tesla dalam layanan kendaraan otonom, sentimen pasar terhadap Alphabet dapat semakin positif.
Pandangan Analis
Saham Alphabet Inc. (GOOG) ditutup pada $187,13 pada 19 Februari 2025, naik 0,72%. Dalam perdagangan pasca-penutupan, harga sedikit turun ke $187,10. Dari 65 analis dalam 90 hari terakhir, mayoritas memberikan rekomendasi "Strong Buy" (39 analis) dan "Buy" (14 analis), tanpa ada yang merekomendasikan "Sell" atau "Strong Sell". Rata-rata target harga saham Alphabet diperkirakan mencapai $218,79, menunjukkan potensi kenaikan 16,92% dari harga saat ini. Dengan sentimen positif dari analis dan prospek pertumbuhan yang kuat, Alphabet tetap menjadi salah satu pilihan menarik di sektor teknologi.
Kesimpulan
Meskipun saham Alphabet (GOOG) mengalami tekanan akibat laporan keuangan yang mengecewakan, perusahaan tetap memiliki potensi pertumbuhan yang kuat. Peningkatan efisiensi AI, ekspansi Waymo, serta perbaikan margin Google Cloud menjadi katalis positif bagi masa depan Alphabet. Selain itu, valuasi sahamnya yang lebih murah dibandingkan saham Mag 7 lainnya menjadikannya peluang investasi menarik. Dengan rasio P/E ke depan yang rendah dan dukungan analis yang mayoritas merekomendasikan "Strong Buy," Alphabet memiliki potensi kenaikan signifikan. Jika Waymo berhasil mengungguli Tesla dalam layanan kendaraan otonom, sentimen terhadap Alphabet bisa semakin positif, memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri teknologi.
*Disclaimer:
This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an offer to invest, nor is it financial advice or a recommendation to buy or sell any investment.