Analisis Saham - The Hershey Company (HSY)
Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka
Hershey Company menghadapi berbagai tantangan, termasuk harga kakao yang mencapai rekor tertinggi dan dampak potensial dari obat penurun berat badan GLP-1 terhadap permintaan konsumen. Kenaikan harga kakao telah menekan margin perusahaan, sementara perubahan kebiasaan konsumen berpotensi menghambat pertumbuhan jangka panjang. Meski demikian, kekuatan merek Hershey, tingkat pengembalian investasi modal (ROIC) yang solid, serta kinerja keuangan yang kokoh memberikan dasar optimisme bagi investor jangka panjang.
Berdasarkan grafik saham HSY saat ini:
Analisis Teknikal
HSY mengalami penurunan 15% sepanjang 2024 dimana harga terus melemah dan menciptakan struktur lower low.
Saat ini, HSY berada di level terendah sejak bulan April 2021 lalu.
Secara teknikal, HSY yang baru breakout support $165 masih terus melemah dan tampaknya akan segera membentuk lower low baru.
Ada kemungkinan harga masih akan terus melemah selama bulan Januari 2025 dengan menuju level psikologis pada $150 sebagai level support utama jangka panjang.
Support selanjutnya pada $150 dan $144.
Setup Trading
Rentang Beli: area $148-$152 yang merupakan area key level utama.
Stop Loss (SL): Di level $140, di bawah support $144, untuk mengurangi risiko jika harga terus menurun.
Target Profit (TP): Ada tiga target harga yaitu $160, $170 serta $180 sebagai area resistance utama.
Potensi Keuntungan dan Kerugian
Potensi Kerugian: Jika membeli di median rentang beli, atau sekitar level $150 dan harga turun ke SL ($140), kerugian potensial $10 per saham, atau sekitar -6.67%.
Potensi Keuntungan:
Ke target pertama ($160): potensi keuntungan $10 per saham, sekitar 6.67%.
Ke target kedua ($170): potensi keuntungan $20 per saham, sekitar 13.33%
Ke target ketiga ($180): potensi keuntungan $30 per saham, sekitar 20%
Perlu diingat bahwa ini adalah analisis teknikal berdasarkan data saat ini dan dapat berubah dengan dinamika pasar. Selalu lakukan penelitian dan pertimbangan sendiri sebelum membuat keputusan investasi atau trading.
Krisis Harga Kakao
Sejak awal 2023, harga kakao melonjak tajam akibat gangguan produksi di Afrika Barat, wilayah utama penghasil kakao dunia. Cuaca ekstrem dan kurangnya investasi menyebabkan penurunan hasil panen secara signifikan, dengan harga kakao kini mencapai hampir $12.000 per ton—angka yang jauh melampaui rata-rata historis. Situasi ini menimbulkan tekanan besar pada biaya produksi Hershey. Meskipun perusahaan dapat menggantikan kakao dengan bahan lain dalam beberapa produk, bahan ini tetap menjadi komponen vital yang sulit digantikan sepenuhnya.
Dampak Obat Penurun Berat Badan
Selain tantangan harga kakao, Hershey menghadapi kekhawatiran terkait dampak obat penurun berat badan terhadap pola konsumsi masyarakat. Konsumen yang menggunakan obat ini cenderung mengurangi konsumsi kategori produk seperti cokelat dan camilan. CEO Hershey, Michele Buck, menyatakan bahwa perusahaan memantau perubahan ini secara saksama untuk menyesuaikan portofolio produk mereka agar tetap relevan bagi kebutuhan konsumen di masa depan.
Kinerja Keuangan 2024
Pada laporan keuangan kuartal ketiga 2024, Hershey menunjukkan penurunan pendapatan dibandingkan periode sebelumnya. Meski demikian, manajemen fokus pada efisiensi operasional dan pengendalian biaya untuk meminimalkan dampak negatif pada laba bersih. Proyeksi pendapatan tahun 2024 juga diturunkan, mencerminkan tantangan yang sedang berlangsung. Meskipun demikian, neraca keuangan perusahaan tetap kuat, dengan utang total sekitar $5,5 miliar dan arus kas bebas lebih dari $1,5 miliar dalam 12 bulan terakhir.
Potensi Investasi Hershey
Walaupun menghadapi tantangan besar, Hershey tetap menarik bagi investor jangka panjang. Dengan fondasi bisnis yang kokoh dan posisi pasar yang kuat, perusahaan memiliki prospek yang menjanjikan dalam jangka panjang. Namun, valuasi saat ini menunjukkan bahwa saham kemungkinan akan bergerak stagnan dalam satu hingga dua tahun ke depan. Harga saat ini mencerminkan rasio harga terhadap pendapatan (P/E) yang masih cukup tinggi, mengingat pertumbuhan pendapatan yang diperkirakan akan minimal.
Pandangan Analis
Berdasarkan data, saham Hershey saat ini memiliki rekomendasi rata-rata "Hold" dengan skor 2,88. Dari 26 analis dalam 90 hari terakhir, mayoritas (17) memberikan rekomendasi "Hold", sementara hanya 2 yang memberikan "Strong Buy". Target harga rata-rata adalah $179,73, menunjukkan potensi kenaikan 10,79% dari harga saat ini. Target tertinggi berada di $222, sedangkan terendah di $150. Performa saham dalam setahun terakhir cenderung menurun, mencerminkan tantangan pasar. Rekomendasi ini mengindikasikan bahwa investor perlu berhati-hati dengan strategi investasi bertahap.
Kesimpulan
Hershey menghadapi tantangan besar seperti melonjaknya harga kakao dan dampak obat penurun berat badan terhadap konsumsi. Secara teknikal, saham HSY terus melemah, dengan potensi penurunan hingga level support $150 atau lebih rendah. Meski demikian, kekuatan merek, posisi pasar, dan efisiensi operasional memberikan prospek jangka panjang yang positif. Analis merekomendasikan "Hold" dengan target harga rata-rata $179,73, mencerminkan potensi kenaikan 10,79%. Investor disarankan berhati-hati dan mempertimbangkan strategi investasi bertahap, mengingat valuasi saham saat ini mencerminkan risiko stagnasi dalam 1-2 tahun ke depan. Penelitian lebih lanjut sangat disarankan sebelum berinvestasi.
*Disclaimer:
This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an offer to invest, nor is it financial advice or a recommendation to buy or sell any investment.