Analisis Saham - Johnson & Johnson (JNJ)

Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka

Johnson & Johnson (JNJ) akan mengumumkan laporan keuangannya untuk kuartal ketiga tahun 2024 pada 15 Oktober 2024, sebelum pembukaan pasar. Perusahaan ini dikenal sebagai holding company yang beroperasi di tiga segmen utama: Consumer Health, Pharmaceutical, dan Medical Devices. Sementara segmen Consumer Health mencakup produk-produk perawatan bayi, kecantikan, serta farmasi over-the-counter, segmen Pharmaceutical berfokus pada imunologi, onkologi, dan penyakit menular. Segmen Medical Devices mencakup produk ortopedi, bedah, dan kardiovaskular. Berdiri sejak 1886, perusahaan yang berbasis di New Brunswick, New Jersey, ini diharapkan mampu mengungkapkan laporan kuartal ketiga yang penting, meskipun menghadapi sejumlah tantangan dan perkembangan signifikan.

Berdasarkan grafik saham JNJ saat ini:

Analisis Teknikal

  • Saham JNJ cenderung bullish dalam 6 bulan terakhir, dimana telah terapresiasi hingga 11% menunjukkan sentimen bullish dalam jangka menengah.

  • Pasca bentuk higher high dan membukukan triple top di area resistance $168, JNJ harus mengalami retracement hingga ke area fibonacci 78.6%.

  • Dengan pola double bottom di area demand, ada kemungkinan JNJ akan siap untuk kembali melanjutkan rally.

  • Support selanjutnya pada area $160 dan $158.

Setup Trading

  • Rentang Beli: area $160-$162 yang merupakan area fibonacci retracement.

  • Stop Loss (SL): Di level $156, di bawah support $158, untuk mengurangi risiko jika harga terus menurun.

  • Target Profit (TP): Ada tiga target harga yaitu $166, $169 serta $172 sebagai area resistance utama.

Potensi Keuntungan dan Kerugian

  • Potensi Kerugian: Jika membeli di median rentang beli, atau sekitar level $161 dan harga turun ke SL ($156), kerugian potensial $5 per saham, atau sekitar -3.11%.

  • Potensi Keuntungan:

    • Ke target pertama ($166): potensi keuntungan $5 per saham, sekitar +3.11%.

    • Ke target kedua ($169): potensi keuntungan $8 per saham, sekitar +4.97%

    • Ke target ketiga ($172): potensi keuntungan $11 per saham, sekitar +6.83%

Perlu diingat bahwa ini adalah analisis teknikal berdasarkan data saat ini dan dapat berubah dengan dinamika pasar. Selalu lakukan penelitian dan pertimbangan sendiri sebelum membuat keputusan investasi atau trading.

Proyeksi Pendapatan dan Kinerja Keuangan Terbaru

Analis memperkirakan Johnson & Johnson akan melaporkan EPS (Earnings per Share) sebesar $2.21 untuk kuartal ketiga, turun dari $2.66 di periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini mencerminkan ekspektasi pasar yang lebih hati-hati terhadap prospek perusahaan. Di sisi lain, pendapatan diperkirakan mencapai $22.16 miliar, lebih tinggi dari $21.03 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu, mencerminkan peningkatan sebesar 5.4%. Pada kuartal sebelumnya, Johnson & Johnson melaporkan pendapatan sebesar $22.45 miliar, melebihi estimasi sebesar $110.34 juta, dengan EPS normal sebesar $2.82, mengalahkan ekspektasi sebesar $0.12. Namun, EPS GAAP turun menjadi $1.93, yang merupakan miss sebesar $0.16.

Perkembangan Terbaru Perusahaan

Dalam beberapa minggu terakhir, Johnson & Johnson telah menyelesaikan akuisisi V-Wave, sebuah perusahaan teknologi medis yang mengembangkan perawatan kardiovaskular minimal invasif. Akuisisi ini menambah portofolio MedTech perusahaan, terutama dengan produk Ventura Interatrial Shunt yang berfokus pada pengobatan gagal jantung. Namun, langkah ini diproyeksikan akan berdampak pada penurunan EPS yang disesuaikan sekitar 24 sen pada tahun 2024 dan 6 sen pada tahun 2025. Selain itu, J&J baru-baru ini menghentikan uji coba klinis SunRISe-2 untuk pengobatan kanker kandung kemih, karena hasilnya tidak lebih baik dibandingkan dengan kemoradiasi standar. Terlepas dari penghentian uji coba ini, J&J tetap optimis terhadap platform TARIS yang diprediksi mampu menghasilkan pendapatan sebesar $5 miliar di masa depan.

Pandangan Analis

Analisis terhadap saham Johnson & Johnson menunjukkan pandangan yang beragam. Cantor Fitzgerald, melalui analis Louise Chen, telah menetapkan peringkat Overweight dengan target harga $215 pada 10 Oktober 2024. Analis ini memiliki tingkat akurasi sebesar 67%. Di sisi lain, TD Cowen melalui Joshua Jennings mempertahankan peringkat Buy namun menurunkan target harga dari $195 menjadi $185 pada Juli 2024, dengan tingkat akurasi sebesar 61%. Sementara itu, Terence Flynn dari Morgan Stanley menetapkan peringkat Equal-Weight dan menaikkan target harga dari $167 menjadi $169, memiliki tingkat akurasi 70%. Analis dari B of A Securities, Geoff Meacham, memberikan peringkat Neutral dan menurunkan target harga dari $180 menjadi $170. Secara keseluruhan, target harga rata-rata dari para analis berkisar antara $150 hingga $215, dengan mayoritas memberikan pandangan netral hingga optimis terhadap kinerja jangka panjang perusahaan. 

Kesimpulan

Kesimpulannya, Johnson & Johnson (JNJ) akan mengumumkan laporan keuangan kuartal ketiga 2024 dengan proyeksi EPS sebesar $2.21 dan pendapatan $22.16 miliar, mencerminkan pertumbuhan pendapatan meskipun ada penurunan EPS dibandingkan tahun lalu. Akuisisi V-Wave meningkatkan portofolio MedTech, tetapi menambah beban jangka pendek pada EPS. Dengan berbagai pandangan analis, target harga berkisar antara $150 hingga $215. Meskipun ada tantangan seperti penghentian uji klinis, prospek jangka panjang perusahaan tetap positif, terutama dengan inovasi di segmen MedTech dan potensi dari platform TARIS yang dapat memberikan pertumbuhan lebih lanjut.


*Disclaimer:

This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an offer to invest, nor is it financial advice or a recommendation to buy or sell any investment.

Previous
Previous

Analisis Saham - ASML Holding N.V. (ASML)

Next
Next

Analisis Saham - UnitedHealth Group Incorporated (UNH)