Analisis Saham - JPMorgan Chase & Co. (JPM)
Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka
JPMorgan Chase & Co. (JPM), salah satu institusi keuangan terbesar di dunia, akan mengumumkan hasil pendapatan untuk kuartal ketiga tahun 2024 pada hari ini, 11 Oktober 2024, sebelum pembukaan pasar. Perusahaan ini bergerak melalui beberapa segmen utama, termasuk Consumer and Community Banking, Corporate and Investment Bank, Commercial Banking, dan Asset and Wealth Management. Mengingat skala global dan diversifikasi bisnisnya, laporan pendapatan JPMorgan sering menjadi barometer penting bagi kesehatan sektor keuangan global. Pasar keuangan akan sangat memperhatikan angka-angka kinerja, mengingat beberapa tren ekonomi yang berfluktuasi selama kuartal ini, termasuk inflasi dan suku bunga yang masih relatif tinggi.
Berdasarkan grafik saham JPM saat ini:
Analisis Teknikal
Saham JPM telah mengalami peningkatan 45% YoY dan 25% sejak awal tahun 2024, menunjukkan konsistensi bullish trend.
Pergerakan bullish JPM telah mulai kentara secara teknikal sejak awal Agustus dimana menciptakan up trendline yang signifikan.
Pasca membentuk higher high di atas resistance $212, JPM berpotensi untuk retrace ke area fibonacci 50% sebelum melanjutkan kenaikannya lagi.
Support selanjutnya pada area $208 dan $212.
Setup Trading
Rentang Beli: area $208-$212 yang merupakan area key level dan fibonacci.
Stop Loss (SL): Di level $206, di bawah support $208, untuk mengurangi risiko jika harga terus menurun.
Target Profit (TP): Ada tiga target harga yaitu $214, $219 serta $224 sebagai area resistance utama.
Potensi Keuntungan dan Kerugian
Potensi Kerugian: Jika membeli di median rentang beli, atau sekitar level $210 dan harga turun ke SL ($206), kerugian potensial $4 per saham, atau sekitar -1.91%.
Potensi Keuntungan:
Ke target pertama ($215): potensi keuntungan $5 per saham, sekitar +2.38%.
Ke target kedua ($219): potensi keuntungan $9 per saham, atau sekitar +4.29%
Ke target ketiga ($224): potensi keuntungan $14 per saham, atau sekitar +6.67%
Perlu diingat bahwa ini adalah analisis teknikal berdasarkan data saat ini dan dapat berubah dengan dinamika pasar. Selalu lakukan penelitian dan pertimbangan sendiri sebelum membuat keputusan investasi atau trading.
Proyeksi Pendapatan dan Kinerja Keuangan Terbaru
Berdasarkan perkiraan terbaru, analis mengharapkan JPMorgan akan melaporkan laba per saham (EPS) sebesar $4,01, sedikit menurun dibandingkan dengan $4,33 pada periode yang sama tahun lalu. Meski ada penurunan dalam EPS, pendapatan perusahaan diperkirakan akan meningkat menjadi $41,66 miliar, naik dari $39,64 miliar pada kuartal yang sama tahun 2023. Pada kuartal kedua 2024, JPMorgan melaporkan pendapatan sebesar $50,20 miliar, melampaui ekspektasi pasar sebesar $4,54 miliar. EPS normalisasi juga tercatat sebesar $6,12, jauh lebih tinggi dari perkiraan sebesar $4,51, yang menunjukkan bahwa perusahaan tetap berhasil mengelola pendapatan operasional di tengah tantangan ekonomi global.
Perkembangan Terbaru Perusahaan
JPMorgan terus memperkuat posisinya di sektor keuangan global melalui berbagai inisiatif dan ekspansi strategis. Salah satu perkembangan terkini adalah kerjasama dengan GLMX, sebuah platform perdagangan pasar uang global, untuk meningkatkan penawaran Morgan Money. Inisiatif ini mencerminkan komitmen JPMorgan untuk meningkatkan teknologi dan layanan likuiditas bagi klien institusional. Selain itu, JPMorgan juga mengembangkan bisnis manajemen aset dan kekayaannya dengan merekrut Justin Heller sebagai Managing Director untuk strategi net lease di platform Real Estate Americas. Langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperluas portofolio real estate, menyusul akuisisi Trio Investment Group pada Desember 2023. Perusahaan ini saat ini mengelola aset real estat global senilai lebih dari $89 miliar dan terus berfokus pada pertumbuhan di segmen ini, terutama dengan memperluas ke pasar alternatif seperti properti sewa jangka panjang.
Pandangan Analis
Para analis pasar tetap optimistis terhadap kinerja JPMorgan, meskipun ada beberapa perbedaan pandangan terkait target harga saham. Oppenheimer, melalui analis Chris Kotowski, baru-baru ini mempertahankan rating "Outperform" untuk saham JPM dan menaikkan target harga dari $221 menjadi $234. Kotowski memiliki tingkat akurasi 85% dalam rekomendasinya, yang memperkuat keyakinan bahwa JPMorgan dapat terus menunjukkan kinerja yang solid. Di sisi lain, Deutsche Bank melalui analis Matt O'Connor, pada 3 September 2024, menurunkan rekomendasinya dari "Buy" menjadi "Hold", meskipun tetap meningkatkan target harga menjadi $235. Analis lain, seperti dari Citigroup, Keith Horowitz, mempertahankan rating "Neutral" dengan target harga $215, sementara Wells Fargo melalui Mike Mayo tetap optimistis dengan rating "Overweight" dan target harga $225. Rata-rata target harga untuk saham JPM saat ini berkisar antara $215 hingga $234, mencerminkan potensi kenaikan moderat di masa depan, tergantung pada hasil kuartal ketiga yang akan diumumkan.
Kesimpulan
JPMorgan Chase & Co. (JPM) diproyeksikan akan melaporkan hasil kuartal ketiga 2024 dengan laba per saham yang sedikit menurun, namun pendapatan yang meningkat secara signifikan dibanding tahun sebelumnya. Saham JPM telah menunjukkan tren bullish yang konsisten, dengan dukungan teknikal kuat di area $208-$212. Inisiatif terbaru seperti kemitraan dengan GLMX dan ekspansi di sektor manajemen aset menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pertumbuhan. Analis tetap optimis, dengan target harga berkisar antara $215 hingga $234. Meski ada pandangan berbeda, konsensusnya adalah prospek JPMorgan tetap positif di tengah ketidakpastian pasar ekonomi.
*Disclaimer:
This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an offer to invest, nor is it financial advice or a recommendation to buy or sell any investment.