Analisis Saham - The Coca-Cola Company (KO)
Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka
The Coca-Cola Company (NYSE: KO) diperkirakan akan mengumumkan kenaikan dividen tahunan ke-63 secara berturut-turut pada 20 Februari 2025. Tradisi pengumuman ini biasanya dilakukan pada Kamis ketiga Februari setiap tahun. Tahun lalu, dividen kuartalan meningkat sebesar 5,40% menjadi 48,50 sen, sedikit di atas prediksi awal. Meski kenaikan rata-rata dalam empat tahun terakhir sekitar 5%, untuk 2025 diperkirakan kenaikannya lebih moderat, sekitar 4%, menjadikan dividen kuartalan baru sekitar 50,5 sen per saham.
Berdasarkan grafik saham KO saat ini:
Analisis Teknikal
Saham KO mengalami stagnasi di 2024 dengan peningkatan hingga $73 pada Agustus lalu, hingga akhirnya terus mengalami penurunan sampai akhir tahun 2024.
Terbaru, KO baru breakout key level $61.50 untuk penurunan lebih dalam, yang kemungkinan akan mengarah pada level psikologis $60 dalam waktu dekat.
Pada level ini kemungkinan KO akan berkonsolidasi dan menciptakan support hingga retrace naik.
Support berikutnya pada $60 dan $58.
Setup Trading
Rentang Beli: area $59.50-$60.50 yang merupakan area support utama.
Stop Loss (SL): Di level $57, di bawah support $58, untuk mengurangi risiko jika harga terus menurun.
Target Profit (TP): Ada tiga target harga yaitu $63, $65 serta $70 sebagai area resistance utama.
Potensi Keuntungan dan Kerugian
Potensi Kerugian: Jika membeli di median rentang beli, atau sekitar level $60 dan harga turun ke SL ($57), kerugian potensial $3 per saham, atau sekitar -5%.
Potensi Keuntungan:
Ke target pertama ($63): potensi keuntungan $3 per saham, sekitar 5%.
Ke target kedua ($65): potensi keuntungan $5 per saham, sekitar 8.33%
Ke target ketiga ($70): potensi keuntungan $10 per saham, sekitar 16.67%
Perlu diingat bahwa ini adalah analisis teknikal berdasarkan data saat ini dan dapat berubah dengan dinamika pasar. Selalu lakukan penelitian dan pertimbangan sendiri sebelum membuat keputusan investasi atau trading.
Stabilitas dan Potensi Pengembalian Dividen
Setelah kenaikan ini, saham Coca-Cola diprediksi memberikan imbal hasil dividen sebesar 3,30%, yang jarang terlihat dalam sejarah perusahaan. Sebagai saham aristokrat dividen, Coca-Cola menjaga stabilitasnya dengan membatasi imbal hasil dalam kisaran 2,50% hingga 3,50%. Meskipun angka ini tidak terlihat spektakuler, stabilitasnya menjadikannya pilihan menarik bagi investor jangka panjang yang menghargai konsistensi.
Tantangan Arus Kas Bebas (FCF)
Walaupun laba per saham (EPS) Coca-Cola menunjukkan rasio pembayaran dividen yang sehat sekitar 71%, arus kas bebas (FCF) perusahaan menjadi perhatian utama. Pada 2024, Coca-Cola menargetkan FCF tahunan sebesar $9,2 miliar dan diperkirakan akan mencapai angka tersebut, dengan rata-rata kuartalan $2,3 miliar. Namun, kebutuhan untuk membayar dividen sebesar $2,19 miliar per kuartal memberikan tekanan besar pada FCF, menghasilkan rasio pembayaran FCF sekitar 95%. Ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang sebesar 87%, sehingga perusahaan perlu berhati-hati agar pertumbuhan dividen tetap berkelanjutan.
Kinerja Saham dan Penilaian di 2024
Tahun 2024 bukanlah tahun terbaik bagi saham Coca-Cola, yang hanya naik tipis dibandingkan pasar yang mencatat kenaikan hampir 25%. Di tengah valuasi yang relatif tinggi, sekitar 22 kali EPS masa depan, dan imbal hasil dividen yang lebih rendah dibandingkan pesaing seperti PepsiCo, saham ini belum menarik minat investor baru. Secara teknikal, harga saham juga berada di bawah rata-rata pergerakan 200 hari, menandakan kelemahan dalam momentum pasar.
Pandangan Analis
Data menunjukkan analisis saham Coca-Cola (KO) dengan rekomendasi rata-rata "Beli" (4,20). Dari 24 analis, 12 memberikan peringkat "Strong Buy," 6 "Buy," dan 5 "Hold." Target harga rata-rata adalah $73,53, dengan potensi kenaikan sebesar 20,92%. Grafik menunjukkan penurunan stabil di akhir 2024, namun prospek jangka panjang tetap positif.
Kesimpulan
Coca-Cola (KO) diperkirakan mengumumkan kenaikan dividen ke-63 pada Februari 2025, menegaskan stabilitasnya sebagai saham aristokrat dividen. Meskipun imbal hasil dividen 3,30% menarik bagi investor jangka panjang, tantangan pada arus kas bebas (FCF) perlu diperhatikan, dengan rasio pembayaran mencapai 95%. Secara teknikal, saham ini mengalami penurunan pada akhir 2024, tetapi prospek jangka panjang tetap positif dengan target harga rata-rata $73,53 dan potensi kenaikan 20,92%. Area pembelian terbaik berada di $59,50-$60,50 dengan target hingga $70. Coca-Cola tetap menjadi pilihan defensif yang stabil, namun memerlukan penelitian mendalam sebelum keputusan investasi.
*Disclaimer:
This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an offer to invest, nor is it financial advice or a recommendation to buy or sell any investment.