Analisis Saham* - The Coca-Cola Company (KO)

Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka

The Coca-Cola Company (KO) adalah perusahaan minuman non-alkohol terkemuka di dunia yang berkantor pusat di Atlanta, Georgia. Perusahaan ini didirikan oleh Asa Griggs Candler pada tahun 1886 dan telah berkembang menjadi salah satu merek paling dikenal di dunia. Coca-Cola memproduksi, memasarkan, dan menjual berbagai minuman termasuk minuman ringan berkarbonasi, air, minuman olahraga, jus, produk susu dan nabati, teh, kopi, dan minuman energi. Beberapa merek utama perusahaan ini antara lain Coca-Cola, Diet Coke, Coca-Cola Zero, Fanta, Sprite, Minute Maid, Georgia, Powerade, Del Valle, Schweppes, dan masih banyak lagi. Pada tanggal 23 Juli 2024, Coca-Cola dijadwalkan untuk mengumumkan hasil pendapatan kuartal kedua mereka sebelum pasar dibuka. Artikel ini akan menganalisis kinerja terbaru perusahaan, proyeksi pendapatan, perkembangan terbaru, serta pandangan analis terhadap saham KO.

Berdasarkan grafik saham KO saat ini:

Analisis Teknikal

  • Saham KO berada dalam bullish trend terutama sejak breakout downtrendline H1 pada pertengahan Juli lalu, menciptakan higher high di area $65.80

  • KO sendiri mengalami retracement ke area fibonacci 38.2% dan masih ada potensi bagi KO untuk retrace lebih dalam mengingat broken support $64.80 sekarang menjadi key level resistance H1.

  • Bilamana KO mampu untuk retrace ke area Fibonacci 61.8% akan menjadi area demand yang kuat karena bersilangan dengan inverse quasimodo pada H1.

  • Support selanjutnya berada pada $63.60 dan $62.20.

Setup Trading

  • Rentang Beli: area $63.40-$63.80 yang merupakan fibonacci level 61.8%.

  • Stop Loss (SL): Di level $61.80, di bawah support $62.20 dan di bawah Fibonacci 100%, untuk mengurangi risiko jika harga terus menurun.

  • Target Profit (TP): Ada tiga target harga yaitu $65.80, $68 serta $72 sebagai area resistance utama.

Potensi Keuntungan dan Kerugian

  • Potensi Kerugian: Jika membeli di median rentang beli, atau sekitar level $63.60 dan harga turun ke SL ($61.80), kerugian potensial $1.80 per saham, atau sekitar -2.83%.

  • Potensi Keuntungan:

    • Ke target pertama ($65.80): keuntungan potensial adalah $2.20 per saham, atau sekitar +3.46%.

    • Ke target kedua ($68): keuntungan potensial adalah $4.40 per saham, atau sekitar +6.92%

    • Ke target ketiga ($72): keuntungan potensial adalah $8.40 per saham, atau sekitar +13.21%

Perlu diingat bahwa ini adalah analisis teknikal berdasarkan data saat ini dan dapat berubah dengan dinamika pasar. Selalu lakukan penelitian dan pertimbangan sendiri sebelum membuat keputusan investasi atau trading.

Proyeksi Pendapatan dan Kinerja Keuangan Terbaru

Pada kuartal pertama 2024, Coca-Cola melaporkan pendapatan sebesar $11,23 miliar, melampaui estimasi sebesar $260,25 juta. Laba per saham (EPS) normalisasi mencapai $0,72 dan EPS GAAP $0,74, keduanya melampaui perkiraan. Volume penjualan meningkat 1% meskipun harga naik 13%. Untuk kuartal kedua 2024, Coca-Cola diproyeksikan melaporkan pendapatan sebesar $11,75 miliar dengan EPS normalisasi $0,81 dan EPS GAAP $0,80, mencerminkan peningkatan EPS sebesar 2,56% dari tahun sebelumnya. Namun, pendapatan diperkirakan turun 1,6% dari tahun sebelumnya, menjadi penurunan tahunan pertama sejak kuartal terakhir 2020. Meskipun inflasi telah meningkatkan biaya operasional dalam dua tahun terakhir, Coca-Cola berhasil meneruskan sebagian besar biaya ini kepada konsumen tanpa kehilangan banyak bisnis. Namun, dengan moderasinya inflasi, peningkatan harga mungkin tidak lagi menjadi pendorong utama pertumbuhan pendapatan, dan jika konsumsi minuman ringan menurun, pertumbuhan pendapatan bisa melambat atau bahkan menurun dalam kuartal-kuartal mendatang.

Perkembangan Terbaru Perusahaan

Dalam beberapa bulan terakhir, konsumen menjadi lebih sadar harga akibat tekanan inflasi yang terus menekan anggaran mereka. Hal ini berdampak pada penurunan volume penjualan beberapa produk konsumen. Rival utama Coca-Cola, PepsiCo, baru-baru ini melaporkan pendapatan kuartal kedua yang lebih rendah dari perkiraan dengan volume penjualan yang menurun sebesar 4% untuk bisnis makanan ringan dan 3% untuk minuman di Amerika Utara. Coca-Cola, yang menghasilkan dua pertiga pendapatannya dari pasar luar negeri, juga menghadapi tantangan dari penguatan dolar AS. Meskipun perusahaan menggunakan program lindung nilai mata uang untuk mengurangi sebagian dampaknya, manajemen tetap mengantisipasi adanya dampak negatif sebesar 4% hingga 5% terhadap pendapatan 2024 dan 7% hingga 8% terhadap laba. Kekhawatiran jangka panjang juga muncul dengan adanya obat-obatan baru untuk obesitas, seperti Ozempic, yang dapat mengurangi nafsu makan konsumen terhadap makanan ringan dan minuman manis, sehingga berpotensi menurunkan penjualan di perusahaan makanan seperti Coca-Cola.

Pandangan Analis

Analis FactSet mayoritas memberikan peringkat "Beli" dengan target harga rata-rata $68,9, sementara Morgan Stanley dan UBS juga optimis, memprediksi hasil kuartal kedua yang solid. Target harga berkisar antara $60 hingga $78, dengan BofA Securities dan JPMorgan menaikkan target mereka menjadi $70 dan $72. 25 analis memberikan peringkat "Buy" untuk saham Coca-Cola, dengan rincian 12 "Strong buy", 6 "Buy", dan 7 "Hold", menghasilkan rata-rata peringkat analis sebesar 4,20.

Kesimpulan

The Coca-Cola Company (KO) terus menunjukkan kinerja yang kuat meskipun menghadapi tantangan ekonomi global. Proyeksi pendapatan kuartal kedua 2024 menunjukkan peningkatan laba per saham (EPS) sebesar 2,56% dari tahun sebelumnya, meskipun pendapatan diperkirakan turun 1,6%. Saham KO menunjukkan tren bullish dengan target harga rata-rata $68,9 dan dukungan kuat dari para analis. Tekanan inflasi dan penguatan dolar AS tetap menjadi tantangan, tetapi inovasi produk dan strategi harga membantu menjaga pertumbuhan. Analis optimis tentang prospek jangka panjang Coca-Cola, menjadikannya pilihan menarik bagi investor yang mencari stabilitas dan pertumbuhan di sektor minuman non-alkohol.

*Disclaimer:

This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an off

Previous
Previous

Analisis Saham* - International Business Machines Corporation (IBM)

Next
Next

Analisis Saham* - Alphabet Inc. (GOOG)