Analisis Saham - Spotify Technology S.A. (SPOT)
Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka
Spotify (NYSE: SPOT) mencatatkan pencapaian luar biasa dengan melaporkan tahun pertama yang menguntungkan serta pertumbuhan jumlah pengguna yang melampaui ekspektasi. Sahamnya melonjak 10% setelah laporan keuangan diumumkan, menunjukkan bahwa potensi kenaikan masih terbuka lebar. Dengan ekosistem premium yang semakin berkembang, peningkatan pendapatan dari iklan, serta peralihan pengguna dari TikTok Music, Spotify diperkirakan akan terus berkinerja unggul di tahun 2025.
Berdasarkan grafik saham saat ini:
Analisis Teknikal
Saham SPOT berada dalam trend bullish yang kuat, dengan peningkatan hingga lebih dari 160% secara YoY dan 38% sejak pembukaan awal tahun 2025.
Sejalan dengan jangka pendek dimana SPOT yang telah menciptakan all time high baru di area $640 sudah membentuk up trendline yang solid sejak awal Januari lalu.
Namun tampaknya jangan terlalu terburu-buru membeli saham SPOT karena selain berada di ambang support $620, tampak ada kejenuhan yang mungkin saham akan retrace hingga ke area fibonacci 38.2% yang sekaligus mengisi gap yang tercipta pada awal Februari lalu sebagai dampak hasil pendapatan yang memuaskan.
Support selanjutnya pada $570 dan $550.
Setup Trading
Rentang Beli: area $560-$580 yang merupakan area demand.
Stop Loss (SL): Di level $520, di bawah support $550, untuk mengurangi risiko jika harga terus menurun.
Target Profit (TP): Ada tiga target harga yaitu $640, $660 serta $690 sebagai area resistance utama.
Potensi Keuntungan dan Kerugian
Potensi Kerugian: Jika membeli di median rentang beli, atau sekitar level $570 dan harga turun ke SL ($520), kerugian potensial $50 per saham, atau sekitar -8.77%.
Potensi Keuntungan:
Ke target pertama ($620): potensi keuntungan $50 per saham, sekitar 8.77%.
Ke target kedua ($660): potensi keuntungan $90 per saham, sekitar 15.79%
Ke target ketiga ($690): potensi keuntungan $120 per saham, sekitar 21.05%
Perlu diingat bahwa ini adalah analisis teknikal berdasarkan data saat ini dan dapat berubah dengan dinamika pasar. Selalu lakukan penelitian dan pertimbangan sendiri sebelum membuat keputusan investasi atau trading.
Kinerja Q4 2024: Pertumbuhan Pengguna dan Profitabilitas
Spotify mencatat 675 juta pengguna aktif bulanan (MAU), lebih tinggi dari perkiraan 664,3 juta MAU. Selain itu, jumlah pelanggan premium bertambah 11 juta secara kuartalan menjadi 263 juta. Meskipun laba per saham (EPS) sebesar $1,88 sedikit meleset dari estimasi $1,92, pasar tetap merespons positif. Dari sisi pendapatan, Spotify meraih €4,24 miliar, melampaui ekspektasi sebesar €50 juta, dengan margin kotor meningkat menjadi 32,2%.
Dampak Perpindahan Pengguna TikTok Music
Penutupan TikTok Music pada akhir November 2024 diyakini berkontribusi terhadap peningkatan jumlah pengguna Spotify. Manajemen mengonfirmasi bahwa sebagian pertumbuhan MAU dan pelanggan premium berasal dari perubahan dinamika kompetitor, yang merujuk pada hengkangnya salah satu pesaing dari pasar. Dengan pangsa pasar 31,7%, Spotify tetap menjadi pemimpin industri streaming musik, jauh mengungguli Tencent Music (14,4%). Dengan basis pengguna TikTok Music yang harus beralih ke platform lain, Spotify berpotensi menjadi tujuan utama dibanding Apple Music atau YouTube Music, berkat ekosistem kontennya yang luas mencakup musik, podcast, dan buku audio.
Strategi Premium dan Perluasan Ekosistem
Spotify terus meningkatkan nilai bagi pelanggan premiumnya, termasuk melalui fitur video podcast tanpa iklan dan program monetisasi bagi kreator. Dengan 70% kreator memenuhi syarat untuk skema baru ini, Spotify semakin menarik bagi para podcaster, mendorong pertumbuhan ekosistemnya. Langkah ini bukan hanya memperkaya konten platform, tetapi juga meningkatkan keterlibatan pengguna dan jumlah pelanggan premium. Selain itu, manajemen berkomitmen mempercepat inovasi di 2025 dengan efisiensi eksekusi yang lebih baik. Contoh nyatanya adalah pengembangan fitur “Spotify Wrapped” yang dipersonalisasi dalam waktu hanya 6-8 minggu. Jika kecepatan eksekusi ini terus dipertahankan, pengguna dapat menantikan lebih banyak fitur baru dalam waktu dekat.
Tantangan dan Peluang dalam Monetisasi Iklan
Meskipun Spotify telah menunjukkan pertumbuhan pengguna yang pesat, monetisasi dari pengguna gratis masih menjadi tantangan. Saat ini, 63% pengguna Spotify berasal dari segmen gratis yang didukung iklan, tetapi pendapatan dari iklan masih belum sejalan dengan pertumbuhan basis pengguna. Namun, Spotify telah menyadari hal ini dan mulai mengambil langkah konkret, termasuk bermitra dengan Trade Desk untuk mengoptimalkan strategi periklanan. Manajemen menegaskan bahwa penguatan segmen iklan menjadi prioritas utama di 2025, dengan target mulai melihat hasil yang lebih signifikan pada paruh kedua tahun ini.
Valuasi dan Prospek Saham
Dengan kapitalisasi pasar $126,99 miliar dan valuasi yang tinggi dibanding sektor lain, Spotify terlihat mahal secara rasio valuasi. Namun, dengan profitabilitas yang baru tercapai dan strategi monetisasi yang lebih kuat, ada peluang pertumbuhan yang signifikan ke depan. Laporan keuangan terbaru mencatat laba operasional €477 juta, berbanding kerugian €75 juta di Q4 2023, didukung oleh lonjakan arus kas operasional sebesar 753%. Hal ini menunjukkan efektivitas strategi manajemen dalam meningkatkan profitabilitas. Target harga analis juga terus meningkat, dengan median naik dari $415 menjadi $661,5 dalam 90 hari terakhir. Mayoritas analis menilai saham Spotify sebagai “buy”, mencerminkan keyakinan pasar terhadap prospek jangka panjangnya.
Kesimpulan
Spotify mencatat tahun pertama yang menguntungkan dengan pertumbuhan pengguna yang kuat, didukung oleh peralihan dari TikTok Music dan strategi monetisasi baru. Dengan ekosistem premium yang semakin luas, termasuk video podcast dan kemitraan dengan kreator, Spotify berupaya meningkatkan konversi pengguna gratis ke berbayar. Tantangan terbesar adalah optimalisasi pendapatan iklan, namun langkah kemitraan dengan Trade Desk menandakan fokus baru pada monetisasi segmen ini. Valuasi saham yang tinggi didukung oleh kepercayaan investor terhadap profitabilitas berkelanjutan. Dengan inovasi yang dipercepat dan strategi monetisasi yang lebih matang, Spotify berpotensi terus tumbuh dan mempertahankan dominasinya di pasar streaming musik.
*Disclaimer:
This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an offer to invest, nor is it financial advice or a recommendation to buy or sell any investment.