Analisis Saham - Visa (V)
Aries Yuangga, Wakil Penasihat Berjangka
Visa mencatat pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 10% YoY menjadi $9,5 miliar, didorong oleh peningkatan transaksi digital dan pemulihan perjalanan global. Volume transaksi lintas batas melonjak 16%, sementara transaksi yang diproses naik 11% YoY. Dengan meningkatnya adopsi pembayaran digital, jumlah kredensial tokenisasi tumbuh 44% YoY, memperkuat efek jaringan Visa dan meningkatkan keamanan transaksi.
Berdasarkan grafik saham saat ini:
Analisis Teknikal
Saham Visa melesat lebih dari 10% sejak awal tahun ini, menambah kenaikan YoY menjadi 25%.
Setelah membentuk higher high di resistance $366, MA mengalami kemunduran hingga menuju ke area key level $347.
Ada kemungkinan MA masih akan terus bullish dalam jangka pendek selama tidak membentuk lower low di bawah level support $347.
Support selanjutnya berada pada $350 dan $347.
Setup Trading
Rentang Beli: area $345-$349 yang merupakan area key level.
Stop Loss (SL): Di level $340, di bawah support $347, untuk mengurangi risiko jika harga terus menurun.
Target Profit (TP): Ada tiga target harga yaitu $354, $366 serta $373 sebagai area resistance utama.
Potensi Keuntungan dan Kerugian
Potensi Kerugian: Jika membeli di median rentang beli, atau sekitar level $347 dan harga turun ke SL ($340), kerugian potensial $7 per saham, atau sekitar -2.02%.
Potensi Keuntungan:
Ke target pertama ($354): potensi keuntungan $7 per saham, sekitar 2.02%.
Ke target kedua ($366): potensi keuntungan $19 per saham, sekitar 5.48%
Ke target ketiga ($373): potensi keuntungan $26 per saham, sekitar 7.49%
Perlu diingat bahwa ini adalah analisis teknikal berdasarkan data saat ini dan dapat berubah dengan dinamika pasar. Selalu lakukan penelitian dan pertimbangan sendiri sebelum membuat keputusan investasi atau trading.
Dominasi Tap to Pay dan Ekspansi Global
Visa semakin memperluas Tap to Pay, yang kini digunakan dalam 74% transaksi tatap muka. Adopsinya meningkat signifikan di Jepang (+20% menjadi 44%), Argentina (+22% menjadi 78%), dan AS (+13% menjadi 57%). Keberhasilan ini didukung oleh kampanye pemasaran dan integrasi di sektor transportasi. Di pasar berkembang, Visa mengamankan kesepakatan strategis dengan ICBC di Tiongkok dan memperkuat kehadiran di India melalui kerja sama dengan ICICI Bank, SBI Card, dan Kotak Mahindra Bank. Di Amerika Latin, Visa bermitra dengan BAC untuk mendukung 300 ribu pedagang kecil. Kemitraan ini menunjukkan strategi Visa dalam memperluas pangsa pasar lintas batas di wilayah dengan adopsi pembayaran digital yang pesat.
Pertumbuhan Pembayaran Komersial & Layanan Bernilai Tambah
Segmen pembayaran komersial Visa tumbuh 6% YoY dengan kerja sama strategis, termasuk DoorDash yang menggunakan kartu kredit virtual Visa dan iFood Pago di Brasil. Sementara itu, pendapatan dari layanan bernilai tambah naik 18% YoY, mencapai $2,4 miliar. Akuisisi Featurespace memperkuat kapabilitas Visa dalam pencegahan penipuan melalui pemantauan transaksi secara real-time.
Tantangan di Pasar Asia-Pasifik
Meskipun mengalami pertumbuhan di berbagai wilayah, Asia-Pasifik (APAC) hanya mencatat kenaikan volume transaksi sebesar 1% YoY, jauh lebih rendah dibandingkan Amerika Latin (+22%) dan Eropa (+13%). Faktor penghambatnya meliputi ketidakstabilan nilai tukar, persaingan dari jaringan pembayaran domestik seperti UnionPay (Tiongkok) dan UPI (India), serta regulasi yang ketat. Penguatan dolar AS juga menghambat transaksi lintas batas di kawasan ini karena meningkatkan biaya transaksi dalam USD.
Risiko dan Tantangan ke Depan
Visa menghadapi beberapa risiko utama, termasuk meningkatnya biaya insentif klien yang naik 13% YoY, dengan lebih dari 20% volume transaksi diperkirakan akan terpengaruh oleh siklus pembaruan kontrak di FY25. Selain itu, pengawasan regulasi terkait monopoli dan biaya interchange dapat membatasi kekuatan harga Visa. Persaingan dari Apple Pay, Google Pay, dan solusi berbasis blockchain juga dapat menghambat pertumbuhan transaksi.
Pandangan Analis
Visa Inc. (NYSE: V) ditutup pada $352,68 (+0,13%) pada 5 Maret 2025, dengan harga pasca-pasar turun sedikit ke $352,35 (-0,09%). Rekomendasi analis tetap bullish, dengan 20 dari 38 analis memberi peringkat Strong Buy dan 11 lainnya Buy. Hanya satu analis yang merekomendasikan Sell, tanpa Strong Sell. Target harga rata-rata di $373,39 menunjukkan potensi kenaikan 5,87%. Kinerja saham Visa terus stabil di tengah pertumbuhan transaksi lintas batas dan adopsi digital yang meningkat.
Kesimpulan
Visa terus menunjukkan pertumbuhan kuat dengan pendapatan bersih naik 10% YoY, didorong oleh transaksi lintas batas (+16%) dan adopsi Tap to Pay (74%). Ekspansi global, termasuk kerja sama dengan ICBC (Tiongkok) dan SBI (India), memperkuat posisi di pasar berkembang. Namun, tantangan di APAC akibat persaingan dan volatilitas mata uang membatasi pertumbuhan. Biaya insentif klien yang meningkat juga menjadi perhatian. Saham Visa tetap bullish dengan target harga rata-rata $373,39 (+5,87% upside). Dengan strategi digital dan ekspansi global yang solid, Visa berpotensi mempertahankan kepemimpinannya di industri pembayaran global.
*Disclaimer:
This information is provided for general information purposes only. Consider your investment objectives, financial resources and other relevant circumstances carefully before investing. This is not an invitation or an offer to invest, nor is it financial advice or a recommendation to buy or sell any investment.